Sang Buddha adalah anarkis terbesar dalam sejarah manusia. Buddha tidak percaya pada aturan dari luar diri. Untuk membantumu bebas dari aturan luar, Buddha mengajarimu aturan dan disiplin batin. Begitu engkau telah mempelajari cara-cara disiplin batin, Buddha ada di sana, siap untuk menghancurkannya juga — karena entah engkau diperintah dari luar atau dari dalam, engkau tetap seorang budak. Kebebasan hanya ada ketika tidak ada aturan.
Jadi disiplin batin hanyalah langkah untuk keluar dari dominasi luar, dominasi masyarakat, negara, massa, peradaban, budaya, dan sebagainya. Begitu engkau bebas dari dominasi luar, maka Buddha mulai menghancurkan disiplin batinmu juga. Itu sebabnya Aku menyebutnya anarkis terhebat yang pernah ada. Ada orang-orang yang telah mengajarkan bahwa tidak ada aturan luar yang harus dipatuhi, tetapi hanya Buddha yang mengajarkan bahwa bahkan aturan dalam adalah bentuk perbudakan yang halus. Tidak disiplin adalah disiplinnya.
Dan ketika seseorang benar-benar tanpa disiplin, maka ada keindahan, karena dengan begitu ada kebebasan. Kemudian seseorang bertindak secara spontan, tidak menuruti aturan apa pun yang dipaksakan oleh orang lain atau dipaksakan oleh diri sendiri. Kemudian seseorang hanya bertindak dari ketiadaan. Maka jawabannya adalah tindakan yang total, tidak ada yang ditahan, dan tidak ada paksaan darimana pun, tidak ada kekerasan. Ada berkah dan karunia yang luar biasa karena sekarang aktornya telah benar-benar menghilang, pelakunya tidak ada lagi.
~Osho, The Discipline of Transcendence, Vol 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar