Ketika engkau memilih di antara dua pilihan, pilihanmu keluar dari kebingungan. Dari kebingungan tidak akan ada kebebasan. Engkau ingin menikahi gadis ini atau gadis itu, bagaimana engkau akan memilih? Engkau bingung.
Kebingungan ini muncul karena engkau termotivasi. Ada motivasi: uang, musik, keamanan. Tapi tidak ada cinta sehingga engkau terkoyak (tidak utuh). Jika cinta yang intens ada di sana, cinta yang penuh gairah ada di sana, maka tidak akan ada pilihan. Gairah itu sendiri yang akan memutuskan. Engkau tidak akan memilih, engkau tidak akan tercabik-cabik. Tetapi orang-orang tidak begitu cerdas dan tidak terlalu intens. Mereka hidup dengan keadaan yang sangat tidak terlalu antusias, biasa-biasa saja. Mereka tidak hidup secara intens. Hidup mereka tidak memiliki api.
Kebebasan sejati hanya terjadi ketika hidupmu menjadi begitu total di setiap saat sehingga engkau tidak perlu untuk memutuskan. Totalitaslah yang memutuskan. Apakah engkau mengikutiku? Totalitas itu sendiri yang memutuskan. Engkau tidak menghadapi dua alternatif: apakah akan menikahi wanita ini atau wanita itu. Hatimu sepenuhnya dengan yang satu. Tidak ada motif sehingga engkau tidak terpecah dan tidak ada kebingungan. Jika engkau memutuskan karena kebingungan, engkau akan menciptakan konflik. Kebingungan akan membawamu ke dalam kebingungan yang lebih dalam. Jangan pernah memutuskan dalam keadaan kebingungan.
Itulah sebabnya Krishnamurti terus berbicara tentang keadaan tanpa- pilihan. Tanpa pilihan adalah kebebasan.
Engaku tidak memilih. Engkau hanya menjadi benar-benar intens. Engkau menjadi benar-benar waspada, sadar, penuh perhatian.
Misalnya, engkau sedang mendengarkan aku. Engkau dapat mendengarkan secara tidak intens - setengah tertidur, setengah terjaga, menguap, memikirkan seribu satu hal, merencanakan hal lain, malam terakhir masih berkeliaran di sekitarmu, mabuk dengan seribu satu jenis pikiran- dan engkau juga masih harus mendengarkanku. Lalu ada pertanyaan apakah aku mengatakan yang sebenarnya atau tidak.
Jika engkau mendengarkan dengan penuh sepenuh hati, jika engkau benar-benar berada di sini sekarang, hasratlah yang akan menentukan. Dalam intensitas itu engkau akan tahu apa itu kebenaran. Jika aku mengatakan sesuatu yang benar, itu akan langsung menghantam hatimu. Engkau akan sangat cerdas, sehingga engkau tak mungkin melewatkannya. Kecerdasanmu akan sangat waspada, bagaimana mungkin engkau bisa melewatkannya? Dan jika ada sesuatu yang tidak benar, engkau juga akan segera melihatnya. Visi akan datang, segera. Tidak diperlukan keputusan di pihakmu atas pertanyaan seperti: "Haruskah aku mengikuti orang ini atau tidak?" Pertanyaan itu keluar dari kebingungan. Engkau belum mendengarkan, engkau belum melihatku.
Lihat intinya! Dengan kebenaran engkau tidak perlu setuju atau tidak setuju. Kebenaran harus didengar sepenuhnya, dengan kepekaan, itu saja. Dan kepekaan itulah yang menentukan. Engkau melihat, engkau langsung merasakan kebenarannya. Dalam kepekaan itu, engkau telah bergerak ke kebenaran. Ini bukan berarti engkau setuju atau tidak setuju. Bukan karena engkau diyakinkan atau dipertobatkan olehku. Aku tidak mengubah siapa pun. Kebenaran yang melakukannya. Dan kebenaran bukanlah keyakinan, kebenaran bukanlah argumen. Kebenaran adalah kehadiran. Jika engkau hadir, engkau akan merasakannya. Jika engkau tidak hadir, engkau tidak akan merasakannya.
Jadi pada tahap ketiga, noosfer, ada kebebasan semu. Karena kebingungan, engkau perlu memutuskan sehingga kebingungan terus berkembang. Kebingungan membawa konflik, karena selalu ada dua sisi dalam dirimu: melakukan ini atau melakukan itu, menjadi atau tidak menjadi. Dan apa pun yang kau putuskan, pihak yang lain akan tetap di sana dan menunggu waktunya untuk membalas dendam. Kebebasan hanya terjadi pada tahap keempat.
Kristosfer adalah..
OSHO
The Heart Sutra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar