Wanitamu
(Diambil dari ceramah Osho pada tanggal 24 januari 1986, pagi hari. Dibukukan dalam The Sword and the Lotus. Chapter 5. Something of the Sacred)
Laki-laki sangat egois. Itu sebabnya aku menyebutnya male-chauvinistic. Laki-laki telah menciptakan masyarakat kita ini, dan dalam masyarakat ini tidak ada tempat bagi wanita. Dan wanita memiliki kualitas luar biasa sendiri!
Misalnya, jika pria memiliki potensi kecerdasan, wanita itu memiliki potensi cinta. Itu tidak berarti wanita tidak dapat memiliki kecerdasan; wanita bisa memiliki kecerdasan, ia hanya harus diberi kesempatan untuk mengembangkannya. Tapi ia dilahirkan dengan cinta - dia memiliki lebih banyak kasih sayang, lebih banyak kebaikan, lebih banyak pengertian ....
Pria dan wanita adalah dua senar dari satu harpa, tetapi keduanya dalam penderitaan terpisah satu sama lain. Dan karena mereka menderita dan tidak tahu alasannya kenapa, mereka mulai membalas dendam satu sama lain.
Wanita bisa sangat membantu dalam menciptakan masyarakat organik. Dia berbeda dari pria, tetapi tidak sama. Dia sama dengan pria sebagaimana manusia lainnya. Dia memiliki bakat sendiri yang sangat dibutuhkan.
Tidak cukup hanya menghasilkan uang, tidak cukup hanya menjadi sukses di dunia; yang lebih penting adalah rumah yang indah, dan wanita memiliki kapasitas untuk mengubah bangunan rumah (house) apa pun menjadi rumah (home). Wanita bisa mengisinya dengan cinta; dia memiliki kepekaan untuk itu. Wanita bisa meremajakan pria, membantu pria lebih santai.
Dalam Upanishad ada pemberkatan yang sangat aneh bagi pasangan baru. Pasangan baru datang ke seorang Guru Upanishad dan Guru memberikan restu. Dia berkata kepada gadis itu secara khusus, “Aku harap engkau akan menjadi ibu dari sepuluh anak, dan akhirnya, suamimu akan menjadi anak kesebelasmu. Jika engkau belum menjadi ibu bagi suamimu, maka engkau belum berhasil menjadi istri sejati.” Ini sangat aneh tetapi memiliki wawasan psikologis yang luas di dalamnya, karena inilah yang ditemukan psikologi modern, bahwa setiap lelaki mencari sosok ibunya pada wanitanya, dan setiap wanita mencari sosok ayahnya pada lelakinya.
Itu sebabnya setiap pernikahan gagal: engkau tidak dapat menemukan ibumu. Wanita yang engkau nikahi belum datang ke rumahmu sebagai ibumu, ia ingin menjadi istrimu, kekasih. Tetapi pemberkatan Upanishad, yang berusia hampir lima ribu atau enam ribu tahun, memberi wawasan psikologi modern. Seorang wanita, apapun dia, pada dasarnya adalah seorang ibu. Seorang ayah adalah institusi yang diciptakan, itu tidak natural ....
Tetapi ibu akan tetap tak tergantikan. Para Bijak dari masa lalu telah melakukan berbagai percobaan: mereka telah memberi anak-anak semua fasilitas, obat-obatan, semua makanan ... setiap kesempurnaan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan, tetapi anehnya anak-anak terus menyusut dan akan mati dalam waktu tiga bulan. Kemudian mereka menemukan bahwa tubuh ibu dan kehangatannya merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan untuk tumbuh. Kehangatan di alam semesta yang luas dan dingin ini mutlak diperlukan di awal, jika tidak, anak akan merasa ditinggalkan. Dia akan menyusut dan mati ....
Laki-laki tidak perlu merasa rendah diri terhadap perempuan. Seluruh ide muncul karena engkau menganggap pria dan wanita sebagai dua spesies. Mereka milik satu umat manusia, dan mereka berdua memiliki kualitas yang saling melengkapi. Mereka berdua saling membutuhkan, dan hanya ketika mereka bersama-sama mereka utuh….
Hidup harus dijalani dengan santai. Perbedaan bukanlah kontradiksi. Perbedaan dapat saling membantu dan sangat meningkatkan satu sama lain. Wanita yang mencintaimu dapat meningkatkan kreativitasmu, dapat menginspirasi engkau ke ketinggian yang tidak pernah engkau impikan. Dan dia tidak meminta apa pun. Dia hanya menginginkan cintamu, yang merupakan hak asasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar