Kamis, 12 Agustus 2021

JATUHNYA PIKIRANPikiran terjatuh dan menjatuhkan pikiran ini adalah dua hal berbeda,yang pertama adalah meditatif tanpa subyek Tanpa usaha otomatis,yang kedua adalah berusaha menjatuhkan pikiran.ada pihak atau subyek yang berusaha menginginkan pikiram terjatuh dan tidak lain itu adalah juga pikiran.pikiran satu menginginkan pikiran lain terjatuh.Ketika ada realita bahwa pikiran lalulalang di kepala,seorang pengamat hanya melihat dengan penuh perhatian.pengamat murni tidak ingin melakukan apapun pada pikiran meskipun ada teori bahwa pikiran haruslah kosong atau terdiam tetapi sang pengamat tidak melakukan apapun.ia hanya mengamati keseluruhan pikiran berjalan dan bertanya jawab di kepala.mempertimbangkan,menganalisis,memilah baik buruk yang manfaat dan tidak.tetapi sang pengamat hanya mengamati proses berpikir itu dia tidak mencoba untuk menanganinya.hanya melihat bersaksi atas adanya gerakan gerakan pikiran.sehingga lambat laun pikiran akan layu dengan sendirinya.seperti proses terjadinya tumbuhan.tumbuh-berkembang-tua-dan mati.Sang pengamat hanya mengamati tidak menilai dan menekan pikiran pikiran yang buruk.ia membiarkannya tumbuh alami tanpa ikut campurtangan.ia juga tidak mendukung pikiran2 baik.ia hanya mengamati jalannya proses pikiran.disinilah muncul jeda jarak antara sang pengamat dan pikiran serta perasaan.latihan ini 24 jam lupa ingat lupa ingat amati sadar lupa ingat amati sampai sebuah pengamatan tidak lagi sebuah usaha.ia akan terjadi secara otomatis.inilah kondisi meditatif.bukan meditasi tapi meditatif.meditasi hanyalah sebuah kegiatan rutinan duduk diem dlm waktu tertentu.itu hanya sebuah aktifitas meditasi.sedangkan meditatif adalah sebuah kondisi keheningan.sebuah kondisi bukan sebuah aktifitas tetapi justru mengamati aktifitas .Sehingga melampaui pikiran,melompat dari pikiran,terjeda dari pikiran,keluar dari pikiran.PIKIRAN TIDAK BISA DI JATUHKAN,PIKIRAN HARUS DI AMATI AGAR TERJATUH DENGAN SENDIRINYA

JATUHNYA PIKIRAN

Pikiran terjatuh dan menjatuhkan pikiran ini adalah dua hal berbeda,yang pertama adalah meditatif tanpa subyek Tanpa usaha otomatis,yang kedua adalah berusaha menjatuhkan pikiran.ada pihak atau subyek yang berusaha menginginkan pikiram terjatuh dan tidak lain itu adalah juga pikiran.pikiran satu menginginkan pikiran lain terjatuh.

Ketika ada realita bahwa pikiran lalulalang di kepala,seorang pengamat hanya melihat dengan penuh perhatian.pengamat murni tidak ingin melakukan apapun pada pikiran meskipun ada teori bahwa pikiran haruslah kosong atau terdiam tetapi sang pengamat tidak melakukan apapun.ia hanya mengamati keseluruhan pikiran berjalan dan bertanya jawab di kepala.mempertimbangkan,menganalisis,memilah baik buruk yang manfaat dan tidak.tetapi sang pengamat hanya mengamati proses berpikir itu dia tidak mencoba untuk menanganinya.hanya melihat bersaksi atas adanya gerakan gerakan pikiran.sehingga lambat laun pikiran akan layu dengan sendirinya.seperti proses terjadinya tumbuhan.tumbuh-berkembang-tua-dan mati.
Sang pengamat hanya mengamati tidak menilai dan menekan pikiran pikiran yang buruk.ia membiarkannya tumbuh alami tanpa ikut campurtangan.ia juga tidak mendukung pikiran2 baik.ia hanya mengamati jalannya proses pikiran.disinilah muncul jeda jarak antara sang pengamat dan pikiran serta perasaan.latihan ini 24 jam lupa ingat lupa ingat amati sadar lupa ingat amati sampai sebuah pengamatan tidak lagi sebuah usaha.ia akan terjadi secara otomatis.inilah kondisi meditatif.bukan meditasi tapi meditatif.meditasi hanyalah sebuah kegiatan rutinan duduk diem dlm waktu tertentu.itu hanya sebuah aktifitas meditasi.sedangkan meditatif adalah sebuah kondisi keheningan.sebuah kondisi bukan sebuah aktifitas tetapi justru mengamati aktifitas .
Sehingga melampaui pikiran,melompat dari pikiran,terjeda dari pikiran,keluar dari pikiran.

PIKIRAN TIDAK BISA DI JATUHKAN,PIKIRAN HARUS DI AMATI AGAR TERJATUH DENGAN SENDIRINYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar