Sabtu, 21 Agustus 2021

Engkau Selalu Terbakar Api Kematian (Bag. 7)Dan hal ketiga sebelum kita masuk ke sutra ini adalah: Buddha tidak percaya pada jiwa. Tidak ada Tuhan, tidak ada surga, tidak ada jiwa. Sekarang, ini tampaknya sangat sulit.Kita dapat menerima bahwa tidak ada Tuhan, mungkin itu hanya proyeksi. Lagipula siapa yang sudah melihatnya?Kita dapat menerima bahwa tidak ada surga, mungkin itu hanya keinginan kita yang tidak terpenuhi, keinginan yang masih kita impikan. Tapi tidak ada jiwa? Sekarang engkau menghancurkan semua pondasi. Tidak ada jiwa? Lalu apa gunanya semua ini? Jika tidak ada jiwa dalam diri manusia, jika tidak ada yang abadi dalam diri manusia, lalu mengapa harus berusaha keras? Mengapa bermeditasi? Untuk apa?Buddha mengatakan gagasan tentang diri adalah kesalahpahaman. Engkau ada, tetapi dirimu tidak berdiri sendiri. Engkau ada, tetapi dirimu tidak terpisah dari alam semesta. Pemisahan adalah akar adanya ide tentang konsep diri: jika aku terpisah darimu maka aku memiliki diri, jika engkau terpisah dariku maka engkau memiliki diri.Tetapi Buddha berkata: Keberadaan adalah satu. Tidak ada batasan. Tidak ada tubuh yang terpisah dari orang lain. Kita hidup dalam satu lautan kesadaran. Kita adalah satu kesadaran yang tertipu oleh batas-batas tubuh, tertipu oleh batas-batas pikiran. Dan karena tubuh dan pikiran, karena kita teridentifikasi dengan tubuh dan pikiran, kita berpikir bahwa kita terpisah, kita berpikir bahwa kita adalah diri. Inilah bagaimana kita menciptakan ego.Ini seperti engkau melihat India di peta, tetapi di bumi itu sendiri tidak ada India. India hanya ada di peta para politisi. Di peta, engkau melihat benua Amerika dan benua Afrika terpisah, tetapi jauh di lubuk hati, di bawah lautan, bumi adalah satu. Semua benua bersatu, semua benua adalah satu bumi.Kita terpisah hanya di permukaan. Semakin dalam kita menggali, semakin banyak perpisahan yang menghilang. Ketika kita sampai pada inti keberadaan kita, tiba-tiba itu menjadi universal, tidak ada keegoisan di dalamnya, tidak ada jiwa di sana.Buddha tidak memiliki kepercayaan untuk Tuhan, untuk jiwa, untuk MOKSHA. Lalu apa ajarannya?Ajarannya adalah cara hidup, bukan cara percaya. Ajarannya sangat ilmiah, sangat empiris, sangat praktis. Buddha bukan seorang filsuf, bukan ahli metafisika. Buddha adalah pria yang sangat rendah hati.Buddha berkata: Engkau dapat mengubah hidupmu, kepercayaan ini tidak diperlukan. Bahkan, kepercayaan ini adalah hambatan untuk perubahan nyata. Mulailah dengan tanpa kepercayaan, mulailah tanpa metafisika, mulailah tanpa dogma. Mulailah dengan benar-benar telanjang dan transparan, tanpa teologi, tanpa ideologi. Mulailah kosong! Itulah satu-satunya cara untuk mencapai kebenaran.Buddha mengatakan semua kitab suci tidak lain adalah keinginanmu, nalurimu, keserakahanmu, nafsumu, kemarahanmu. Semua tulisan sucimu tidak lain adalah ciptaan pikiranmu. Jadi kitab-kitab itu pasti akan membawa semua benih pikiranmu.Kitab Suci adalah buatan manusia. Itu sebabnya agama berusaha keras untuk membuktikan bahwa kitab suci mereka bukan buatan manusia.Orang Kristen mengatakan bahwa Alkitab bukanlah buatan manusia. Sepuluh Perintah Tuhan disampaikan kepada Musa langsung dari Tuhan, langsung dari bos itu sendiri. Perjanjian Baru adalah pesan langsung dari putra-Nya sendiri, putra tunggal-Nya, Yesus Kristus. Kitab itu tidak ada hubungannya dengan manusia, itu datang dari atas. Umat ​​Hindu mengatakan bahwa Veda bukanlah buatan manusia, melainkan buatan Tuhan. Dan cerita yang sama terus berulang: orang-orang Muslim mengatakan bahwa Quran diturunkan kepada Muhammad dari surga di atas.Mengapa agama-agama ini bersikeras bahwa kitab suci mereka, dan terutama HANYA kitab suci MEREKA, bukan kitab milik orang lain yang berasal dari Tuhan? Orang Muslim tidak siap menerima bahwa Veda adalah buatan Tuhan, begitu pula orang Hindu tidak siap menerima bahwa Quran adalah buatan Tuhan. Hanya Veda MEREKA yang dibuat oleh Tuhan dan kitab lainnya dibuat oleh manusia. Mengapa bersikeras begini? Karena mereka sadar bahwa apapun yang diciptakan manusia akan memiliki jejak pikiran dan keinginan manusia.Buddha mengatakan semua kitab suci adalah buatan manusia, dan Buddha benar. Buddha sama sekali tidak fanatik, bukan milik negara mana pun, dan bukan milik ras mana pun. Buddha bukan milik agama apa pun, sekte mana pun. Buddha hanyalah cahaya bagi dirinya sendiri.Dan apa pun yang Buddha katakan adalah pernyataan kebenaran paling murni yang pernah diucapkan.OSHOThe Discipline of Transcendence Vol. 3------------------

Engkau Selalu Terbakar Api Kematian (Bag. 6)Buddha benar-benar religius dengan cara ini. Buddha berkata: Keinginan TIDAK DAPAT dipenuhi.Engkau harus melihat ke dalam keinginan. Baik di sini maupun di tempat lain, keinginan tetap tidak pernah terpenuhi, tidak akan pernah. Pemenuhan keinginan itu tidak pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi karena bertentangan dengan sifat keinginan itu sendiri.Apa itu keinginan? Pernahkah engkau melihat ke dalam pikiranmu yang penuh keinginan? Apakah engkau mengalaminya? Sudahkah engkau mencoba meditasi tentangnya? Apa itu keinginan?Engkau menginginkan sebuah rumah dan bekerja keras untuk itu. Engkau mengorbankan seluruh hidupmu untuk rumah itu sampai rumah itu ada. Tetapi apakah pemenuhan itu ada? Begitu rumah itu ada, tiba-tiba engkau merasa sangat kosong. Engkau merasa lebih kosong dari sebelumnya, karena sebelumnya ada kesibukan untuk mendapatkan rumah itu. Sekarang rumah itu sudah ada. Dengan segera, pikiranmu mulai mencari kesibukan yang lain.Sekarang ada keinginan akan rumah yang lebih besar. Pikiranmu mulai memikirkan rumah-rumah yang lebih besar itu. Ada keinginan akan istana yang lebih besar.Engkau menginginkan seorang wanita dan engkau telah mendapatkan wanita itu, lalu tiba-tiba tanganmu kembali kosong. Sekali lagi engkau mulai menginginkan wanita lain.Ini adalah sifat dari keinginan. Keinginan selalu mendahuluimu. Keinginan selalu ada di masa depan. Keinginan adalah harapan. Keinginan tidak dapat dipenuhi karena sifatnya adalah tetap tidak terpenuhi dan diproyeksikan di masa depan. Keinginan selalu ada di cakrawala. Engkau dapat bergegas dan berlari menuju cakrawala, tetapi engkau tidak akan pernah dapat mencapainya. Dimanapun engkau merasa telah mencapainya, engkau akan menemukan cakrawala itu telah surut kembali. Dan jarak antara dirimu dan cakrawala tetap sama. Engkau punya sepuluh ribu rupee, timbul keinginan mempunyai dua puluh ribu rupee. Engkau memiliki dua puluh ribu rupee, timbul keinginan untuk memiliki empat puluh ribu rupee. Jaraknya sama, proporsi matematisnya sama.Apa pun yang sudah kau miliki, keinginan selalu mendahuluinya.Buddha berkata: Tinggalkan harapan, tinggalkan keinginan. Ketika engkau meninggalkan harapan dan keinginan, engkau akan berada di sini sekarang. Tanpa keinginan, engkau akan terpenuhi. Keinginanlah yang menipumu.Jadi ketika Buddha berkata bahwa yang disebut orang-orang religius ini SEMUA materialis, tentu saja umat Hindu sangat marah. Mereka tidak pernah begitu marah terhadap siapa pun. Mereka mencoba mencabut agama Buddha dari India, dan mereka berhasil. Agama Buddha lahir di India, tetapi agama Buddha tidak ada di India, karena agama Hindu adalah salah satu agama paling materialistis di dunia.Engkau hanya perlu melihat di Veda: semua doa, semua ibadah, hanya untuk meminta lebih dan lebih dari dewa atau dari Tuhan. Semua pengorbanan adalah untuk mendapatkan lebih. Semua ibadah berorientasi pada keinginan. "Beri kami lebih banyak! Tanaman yang lebih baik, hujan lebih baik, uang lebih banyak, kesehatan lebih baik, beri kami lebih banyak kehidupan, umur lebih panjang, beri kami lebih banyak!" Seluruh Veda tidak lain adalah keinginan yang tertulis besar-besar. Dan terkadang sangat jelek. Dalam Veda tidak hanya ada apa yang disebut resi yang terus berdoa "Beri kami lebih banyak!", tetapi mereka juga berdoa, "Jangan berikan kepada musuh kami! Berikan lebih banyak susu pada sapiKU, tetapi biarkan sapi musuhku mati atau susunya hilang!"Jenis agama apa ini? Bahkan untuk menyebutnya agama terlihat tidak masuk akal. Jika ini adalah agama, lalu apakah materialisme itu? Bahkan orang-orang yang disebut pertapa yang telah meninggalkan dunia yang ada pada zaman Buddha pun materialis. Buddha sendiri telah pergi ke banyak guru ketika sedang mencari, tetapi Buddha kembali dengan tangan kosong, karena Buddha tidak dapat melihat bahwa ada orang yang benar-benar memahami sifat keinginan. Mereka sendiri menginginkan. Tentu saja, keinginan mereka diproyeksikan di masa depan yang jauh yaitu di kehidupan lain, tetapi objek keinginannya tetap sama, pikiran keinginannya sama. Ini hanya masalah waktu.Beberapa orang menginginkan sebelum kematian, beberapa orang menginginkan setelah kematian, tetapi apa bedanya? Tidak ada bedanya. Mereka menginginkan hal yang sama. MEREKA MENGINGINKAN! Keinginannya sama.Buddha pergi ke banyak guru dan merasa frustrasi. Buddha tidak bisa melihat agama berkembang dimana-mana karena mereka semua adalah orang-orang materialistis. Mereka adalah pertapa yang hebat: seseorang berpuasa selama berbulan-bulan, seseorang berdiri selama berbulan-bulan, seseorang tidak tidur selama bertahun-tahun, tetapi mereka hanyalah kerangka. Engkau tidak bisa menyebut mereka duniawi dan materialistis jika melihat tubuh mereka. Tetapi lihatlah pikiran mereka, tanyakan kepada mereka, "Mengapa engkau berpuasa? Mengapa engkau berusaha begitu keras? Untuk apa?" Karena timbul keinginan untuk mencapai surga demi surga, untuk mendapatkan kepuasan abadi di akhirat.Dengarkan logika mereka dan mereka semua akan berkata, "Di sini segala sesuatunya cepat berlalu. Hidup ini hanya sementara. Bahkan jika engkau mencapainya, semuanya diambil ketika engkau mati, jadi apa gunanya? Hidup ini tidak akan selamanya. Kita mencari sesuatu yang akan tetap selamanya, kita mengejar keabadian, kita mengejar kepuasan MUTLAK. Orang-orang yang berlari dalam kehidupan ini, mengejar keinginan adalah bodoh karena kematian akan mengambil segalanya. Engkau mengumpulkan kekayaan dan ketika kematian datang, semuanya tertinggal. Kita mencari harta karun yang dapat kita bawa sendiri, yang tidak akan pernah hilang, yang tidak dapat dicuri, yang tidak ada pemerintah yang dapat memungut pajaknya, yang tidak ada yang bisa mengambilnya, bahkan kematian."Engkau menyebut orang-orang ini orang-orang religius? Mereka tampaknya bahkan lebih duniawi daripada yang disebut orang duniawi. Mereka lebih materialistis daripada orang materialis. Tentu saja, materialisme mereka terselubung. Materialisme mereka memiliki rasa spiritualisme, tetapi itu adalah tipuan. Seolah-olah di atas tumpukan kotoran, engkau telah melemparkan parfum yang harum. Tumpukan kotoran tetaplah tumpukan kotoran, parfum hanya bisa menipu orang bodoh.Buddha tidak tertipu. Buddha bisa melihat melalui dan melampaui keinginan. Buddha selalu bisa melihat bahwa keinginan itu ada. Jika keinginan ada di sana, engkau adalah seorang materialis dan duniawi.Jadi Buddha tidak mengkhotbahkan surga apa pun kepadamu. Buddha tidak percaya pada surga apa pun.Bukannya Buddha tidak percaya pada kebahagiaan, bukan begitu. Buddha percaya pada kebahagiaan, tapi itu bukan kepercayaan: ketika semua surga menghilang, ketika semua keinginan jatuh, tiba-tiba muncul sifat terdalammu untuk menjadi bahagia. Untuk itu, tidak ada yang dibutuhkan. Tidak ada kebajikan yang dibutuhkan, tidak ada pertapaan yang dibutuhkan, tidak ada pengorbanan yang dibutuhkan. Pemahaman saja sudah cukup.Jalan Sang Buddha adalah jalan pemahaman.OSHOThe Discipline of Transcendence Vol. 3----------------

Rabu, 18 Agustus 2021

Sang Buddha adalah anarkis terbesar dalam sejarah manusia. Buddha tidak percaya pada aturan dari luar diri. Untuk membantumu bebas dari aturan luar, Buddha mengajarimu aturan dan disiplin batin. Begitu engkau telah mempelajari cara-cara disiplin batin, Buddha ada di sana, siap untuk menghancurkannya juga — karena entah engkau diperintah dari luar atau dari dalam, engkau tetap seorang budak. Kebebasan hanya ada ketika tidak ada aturan.Jadi disiplin batin hanyalah langkah untuk keluar dari dominasi luar, dominasi masyarakat, negara, massa, peradaban, budaya, dan sebagainya. Begitu engkau bebas dari dominasi luar, maka Buddha mulai menghancurkan disiplin batinmu juga. Itu sebabnya Aku menyebutnya anarkis terhebat yang pernah ada. Ada orang-orang yang telah mengajarkan bahwa tidak ada aturan luar yang harus dipatuhi, tetapi hanya Buddha yang mengajarkan bahwa bahkan aturan dalam adalah bentuk perbudakan yang halus. Tidak disiplin adalah disiplinnya.Dan ketika seseorang benar-benar tanpa disiplin, maka ada keindahan, karena dengan begitu ada kebebasan. Kemudian seseorang bertindak secara spontan, tidak menuruti aturan apa pun yang dipaksakan oleh orang lain atau dipaksakan oleh diri sendiri. Kemudian seseorang hanya bertindak dari ketiadaan. Maka jawabannya adalah tindakan yang total, tidak ada yang ditahan, dan tidak ada paksaan darimana pun, tidak ada kekerasan. Ada berkah dan karunia yang luar biasa karena sekarang aktornya telah benar-benar menghilang, pelakunya tidak ada lagi. ~Osho, The Discipline of Transcendence, Vol 4

Sang Buddha adalah anarkis terbesar dalam sejarah manusia. Buddha tidak percaya pada aturan dari luar diri. Untuk membantumu bebas dari aturan luar, Buddha mengajarimu aturan dan disiplin batin. Begitu engkau telah mempelajari cara-cara disiplin batin, Buddha ada di sana, siap untuk menghancurkannya juga — karena entah engkau diperintah dari luar atau dari dalam, engkau tetap seorang budak. Kebebasan hanya ada ketika tidak ada aturan.

Jadi disiplin batin hanyalah langkah untuk keluar dari dominasi luar, dominasi masyarakat, negara, massa, peradaban, budaya, dan sebagainya. Begitu engkau bebas dari dominasi luar, maka Buddha mulai menghancurkan disiplin batinmu juga. Itu sebabnya Aku menyebutnya anarkis terhebat yang pernah ada. Ada orang-orang yang telah mengajarkan bahwa tidak ada aturan luar yang harus dipatuhi, tetapi hanya Buddha yang mengajarkan bahwa bahkan aturan dalam adalah bentuk perbudakan yang halus. Tidak disiplin adalah disiplinnya.

Dan ketika seseorang benar-benar tanpa disiplin, maka ada keindahan, karena dengan begitu ada kebebasan. Kemudian seseorang bertindak secara spontan, tidak menuruti aturan apa pun yang dipaksakan oleh orang lain atau dipaksakan oleh diri sendiri. Kemudian seseorang hanya bertindak dari ketiadaan. Maka jawabannya adalah tindakan yang total, tidak ada yang ditahan, dan tidak ada paksaan darimana pun, tidak ada kekerasan. Ada berkah dan karunia yang luar biasa karena sekarang aktornya telah benar-benar menghilang, pelakunya tidak ada lagi.

 ~Osho, The Discipline of Transcendence, Vol 4

Selasa, 17 Agustus 2021

Engkau Selalu Terbakar Api Kematian (Bag. 3)Buddha berkata, "Yang benar adalah bahwa agama adalah ciptaan manusia."Engkau berada di malam yang gelap dikelilingi oleh kekuatan asing. Engkau membutuhkan seseorang untuk bertahan, seseorang untuk dipeluk. Dan segala sesuatu yang kau lihat berubah. Ayah ibumu akan mati suatu hari nanti dan kau akan ditinggalkan sendirian, engkau akan menjadi yatim piatu. Sejak kecil engkau sudah terbiasa memiliki seorang ayah yang melindungimu, seorang ibu yang mencintaimu. Sekarang keinginan kekanak-kanakan itu akan kembali menegaskan dirinya sendiri. Engkau akan membutuhkan figur ayah. Jika engkau tidak dapat menemukannya di langit, maka engkau akan menemukannya di beberapa politisi.Stalin telah menjadi Bapak Soviet. Mereka telah menjatuhkan gagasan tentang Tuhan. Mao menjadi Bapak Cina, mereka telah menjatuhkan gagasan tentang Tuhan. Tetapi manusia sedemikian kekanak-kanakannya sehingga dia tidak bisa hidup tanpa sosok ayah. Manusia yang tumbuh menjadi dewasa sangatlah langka .Pengamatanku sendiri adalah, bahwa pikiran manusia berhenti di sekitar usia tujuh, delapan, sembilan. Tubuh fisik mereka terus tumbuh, tetapi pikiran mereka berhenti di suatu tempat di bawah usia sepuluh tahun.Kristen, Yudaisme, Islam, Hindu, adalah agama-agama untuk mereka yang berusia di bawah sepuluh tahun.Agama-agama itu memenuhi apa pun kebutuhanmu. Agama-agama itu tidak terlalu khawatir tentang kebenaran. Mereka lebih khawatir tentang dirimu, mereka lebih khawatir bagaimana caranya menghiburmu.Situasinya seperti ini: ibu telah meninggal dan anak itu menangis dan menjerit. Engkau harus menghibur anak itu. Jadi engkau berbohong. Engkau berpura-pura bahwa ibunya belum meninggal dengan mengatakan, "Dia pergi mengunjungi tetangga. Jangan khawatir, dia akan datang." Atau, "Dia sedang melakukan perjalanan panjang yang membutuhkan waktu beberapa hari, tetapi dia akan kembali." Atau, "Dia sedang pergi mengunjungi Tuhan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia masih hidup. Mungkin dia telah meninggalkan tubuhnya, tetapi jiwanya hidup selamanya."Buddha adalah individu yang paling menghancurkan dalam seluruh sejarah umat manusia. Seluruh usahanya adalah untuk menjatuhkan semua atribut. Buddha mengatakan untuk tidak percaya pada apa pun. Buddha adalah manusia tanpa kepercayaan dan agamanya adalah ketidakpercayaan. Buddha tidak mengatakan "Percayalah!" Buddha berkata, "Ragukanlah!"Sekarang, engkau telah mendengar tentang agama-agama yang mengatakan "Percayalah!" Engkau belum pernah mendengar tentang agama yang mengatakan "Ragukanlah!" Keraguan adalah metodologi yang betul. RAGUKANLAH sampai ke intinya, ragukan sampai akhir, ada keraguan sampai saat terakhir. Dan ketika engkau telah meragukan segalanya, telah melepaskan segala keraguan, maka realitas muncul dalam visimu. Ini tidak ada hubungannya dengan keyakinanmu tentang Tuhan. Ini tidak seperti apa yang kau sebut Tuhan. Kenyataan kemudian muncul: kenyataan yang sama sekali asing dan tidak dikenal.Tetapi kemungkinan itu hanya ada ketika semua kepercayaan telah dijatuhkan dan pikiran telah mencapai tingkat kedewasaan, pemahaman, penerimaan akan "Apa pun itu (kami terima), dan kami tidak menginginkan sebaliknya. Jika tidak ada Tuhan, maka tidak ada Tuhan dan kami tidak memiliki keinginan untuk memproyeksikan Tuhan. Jika tidak ada Tuhan, maka kami menerimanya."Inilah kedewasaan: menerima kenyataan dan tidak membuat fiksi di sekitarnya, menerima kenyataan apa adanya, tanpa berusaha mempermanis, tanpa berusaha menghiasinya dengan apapun, tanpa berusaha membuatnya lebih bisa diterima oleh hatimu. Jika itu hancur, maka itu hancur. Jika itu mengejutkan, maka itu mengejutkan. Jika kebenaran membunuh, maka seseorang siap untuk dibunuh.Buddha itu tanpa ampun. Dan tak seorang pun yang pernah membuka pintu realitas begitu dalam, sedalam yang telah Buddha lakukan. Buddha tidak mengizinkan engkau memiliki keinginan yang kekanak-kanakan.Buddha berkata: Menjadi lebih sadarlah, menjadi lebih waspada, menjadi lebih berani. Jangan terus bersembunyi di balik kepercayaan dan topeng dan teologi. Pegang hidupmu dengan tanganmu sendiri. Bakarlah terangmu dengan cahaya batinmu sendiri dan lihatlah apa pun itu.Dan begitu engkau cukup berani untuk menerimanya, penerimaan itu adalah sebuah berkah. Tidak ada kepercayaan yang dibutuhkan.Itulah langkah pertama Buddha menuju realitas: semua sistem kepercayaan itu beracun, semua sistem kepercayaan adalah penghalang.OSHOThe Discipline of Trancendent--------------

Engkau Selalu Terbakar Api Kematian (Bag. 3)

Buddha berkata, "Yang benar adalah bahwa agama adalah ciptaan manusia."

Engkau berada di malam yang gelap dikelilingi oleh kekuatan asing. Engkau membutuhkan seseorang untuk bertahan, seseorang untuk dipeluk. Dan segala sesuatu yang kau lihat berubah. Ayah ibumu akan mati suatu hari nanti dan kau akan ditinggalkan sendirian, engkau akan menjadi yatim piatu. Sejak kecil engkau sudah terbiasa memiliki seorang ayah yang melindungimu, seorang ibu yang mencintaimu. Sekarang keinginan kekanak-kanakan itu akan kembali menegaskan dirinya sendiri. Engkau akan membutuhkan figur ayah. Jika engkau tidak dapat menemukannya di langit, maka engkau akan menemukannya di beberapa politisi.

Stalin telah menjadi Bapak Soviet. Mereka telah menjatuhkan gagasan tentang Tuhan. Mao menjadi Bapak Cina, mereka telah menjatuhkan gagasan tentang Tuhan. Tetapi manusia sedemikian kekanak-kanakannya sehingga dia tidak bisa hidup tanpa sosok ayah. Manusia yang tumbuh menjadi dewasa sangatlah langka .

Pengamatanku sendiri adalah, bahwa pikiran manusia berhenti di sekitar usia tujuh, delapan, sembilan. Tubuh fisik mereka terus tumbuh, tetapi pikiran mereka berhenti di suatu tempat di bawah usia sepuluh tahun.

Kristen, Yudaisme, Islam, Hindu, adalah agama-agama untuk mereka yang berusia di bawah sepuluh tahun.

Agama-agama itu memenuhi apa pun kebutuhanmu. Agama-agama itu tidak terlalu khawatir tentang kebenaran. Mereka lebih khawatir tentang dirimu, mereka lebih khawatir bagaimana caranya menghiburmu.

Situasinya seperti ini: ibu telah meninggal dan anak itu menangis dan menjerit. Engkau harus menghibur anak itu. Jadi engkau berbohong. Engkau berpura-pura bahwa ibunya belum meninggal dengan mengatakan, "Dia pergi mengunjungi tetangga. Jangan khawatir, dia akan datang." Atau, "Dia sedang melakukan perjalanan panjang yang membutuhkan waktu beberapa hari, tetapi dia akan kembali." Atau, "Dia sedang pergi mengunjungi Tuhan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia masih hidup. Mungkin dia telah meninggalkan tubuhnya, tetapi jiwanya hidup selamanya."

Buddha adalah individu yang paling menghancurkan dalam seluruh sejarah umat manusia. Seluruh usahanya adalah untuk menjatuhkan semua atribut. Buddha mengatakan untuk tidak percaya pada apa pun. Buddha adalah manusia tanpa kepercayaan dan agamanya adalah ketidakpercayaan. Buddha tidak mengatakan "Percayalah!" Buddha berkata, "Ragukanlah!"

Sekarang, engkau telah mendengar tentang agama-agama yang mengatakan "Percayalah!" Engkau belum pernah mendengar tentang agama yang mengatakan "Ragukanlah!" Keraguan adalah  metodologi yang betul. RAGUKANLAH sampai ke intinya, ragukan sampai akhir, ada keraguan sampai saat terakhir. Dan ketika engkau telah meragukan segalanya, telah melepaskan segala keraguan, maka realitas muncul dalam visimu. Ini tidak ada hubungannya dengan keyakinanmu tentang Tuhan. Ini tidak seperti apa yang kau sebut Tuhan. Kenyataan kemudian muncul: kenyataan yang sama sekali asing dan tidak dikenal.

Tetapi kemungkinan itu hanya ada ketika semua kepercayaan telah dijatuhkan dan pikiran telah mencapai tingkat kedewasaan, pemahaman, penerimaan akan "Apa pun itu (kami terima), dan kami tidak menginginkan sebaliknya. Jika tidak ada Tuhan, maka tidak ada Tuhan dan kami tidak memiliki keinginan untuk memproyeksikan Tuhan. Jika tidak ada Tuhan, maka kami menerimanya."

Inilah kedewasaan: menerima kenyataan dan tidak membuat fiksi di sekitarnya, menerima kenyataan apa adanya, tanpa berusaha mempermanis, tanpa berusaha menghiasinya dengan apapun, tanpa berusaha membuatnya lebih bisa diterima oleh hatimu. Jika itu hancur, maka itu hancur. Jika itu mengejutkan, maka itu mengejutkan. Jika kebenaran membunuh, maka seseorang siap untuk dibunuh.

Buddha itu tanpa ampun. Dan tak seorang pun yang pernah membuka pintu realitas begitu dalam, sedalam yang telah Buddha lakukan. Buddha tidak mengizinkan engkau memiliki keinginan yang kekanak-kanakan.

Buddha berkata: Menjadi lebih sadarlah, menjadi lebih waspada, menjadi lebih berani. Jangan terus bersembunyi di balik kepercayaan dan topeng dan teologi. Pegang hidupmu dengan  tanganmu sendiri. Bakarlah terangmu dengan cahaya batinmu sendiri dan lihatlah apa pun itu.

Dan begitu engkau cukup berani untuk menerimanya, penerimaan itu adalah sebuah berkah. Tidak ada kepercayaan yang dibutuhkan.

Itulah langkah pertama Buddha menuju realitas: semua sistem kepercayaan itu beracun, semua sistem kepercayaan adalah penghalang.

OSHO
The Discipline of Trancendent
--------------

Senin, 16 Agustus 2021

*KARENA TIDAK TAU,MAKA MANUSIA MEMBUAT SOSOK IMAJINER*Engkau Selalu Terbakar Api Kematian (Bagian 2)Tuhan memberikan kelegaan yang luar biasa. Manusia mulai merasa bahwa hidup ini tidak kebetulan, ada arus bawah tertentu yang signifikan, yang memberi makna dan menakdirkan. Tuhan membawa rasa adanya takdir.Buddha berkata: Tidak ada Tuhan. Tuhan hanya menunjukkan bahwa manusia tidak tahu mengapa dia ada di sini. Ini hanya menunjukkan bahwa manusia tidak berdaya. Ini hanya menunjukkan bahwa manusia tidak memiliki arti bagi dirinya sendiri. Dengan menciptakan gagasan tentang Tuhan, dia dapat mempercayai makna hidup, dan dia dapat menjalani kehidupan yang sia-sia ini dengan gagasan bahwa seseorang menjaganya.Pikirkanlah: engkau berada dalam sebuah penerbangan, seseorang datang dan berkata, "Tidak ada pilot." Maka tiba-tiba akan terjadi kepanikan. Tidak ada pilot?! 'Tidak ada pilot' berarti engkau berada dalam malapetaka. Kemudian seseorang berkata, "Percayalah bahwa pilot itu ada. Ia memang tidak terlihat. Kita mungkin tidak dapat melihat pilotnya, tetapi dia ada di sana. Jika tidak, bagaimana mekanisme yang indah ini berfungsi? Pikirkan saja: semuanya berjalan begitu indah, pasti ada pilotnya! Mungkin kita tidak mampu melihatnya, mungkin kita belum cukup berdoa untuk melihatnya, mungkin mata kita tertutup, tapi pilotnya ada. Jika tidak, bagaimana mungkin? Pesawat ini telah lepas landas, terbang dengan sangat baik, mesinnya menderu. Semuanya adalah bukti bahwa pilot itu ada."Jika seseorang bisa membuktikannya, engkau merasa santai lagi di kursimu. Engkau menutup mata dan mulai bermimpi lagi. Engkau bisa tertidur nyenyak. Pilotnya ada di sana, engkau tidak perlu khawatir.Buddha berkata: Pilot itu tidak ada. Itu adalah ciptaan manusia. Manusia telah menciptakan Tuhan menurut gambarannya sendiri. Tuhan adalah ciptaan manusia. Tuhan tidak ditemukan, tetapi diciptakan oleh manusia.Dan Tuhan yang diciptakan bukanlah kebenaran, itu adalah kebohongan terbesar yang pernah ada.Itu sebabnya aku mengatakan bahwa Buddhisme bukanlah agama dalam pengertian istilah yang biasa. Agama tanpa Tuhan, dapatkah kau bayangkan? Ketika untuk pertama kalinya para sarjana Barat menyadari akan agama Buddha, mereka terkejut. Mereka tidak dapat memahami bahwa suatu agama dapat eksis tanpa Tuhan! Mereka hanya mengenal Yudaisme, Kristen, dan Islam. Ketiga agama ini sangat tidak dewasa bila dibandingkan dengan agama Buddha.Buddhisme adalah agama yang sangat dewasa. Buddhisme adalah agama dari pikiran yang matang.Buddhisme sama sekali tidak kekanak-kanakan dan tidak membantu keinginan kekanak-kanakan dalam dirimu.Agama ini sangat tanpa ampun. Izinkan aku mengulanginya: Tidak pernah ada orang yang lebih welas asih daripada Buddha, tetapi agamanya tanpa ampun.Bahkan, dalam ke-tanpaampun-an itu Buddha menunjukkan welas asihnya. Buddha tidak akan membiarkanmu berpegang teguh pada kebohongan apa pun. Betapapun menghiburnya, kebohongan tetaplah kebohongan. Dan mereka yang telah memberimu kebohongan, bukanlah temanmu. Mereka adalah musuh, karena di bawah pengaruh kebohongan, engkau akan menjalani kehidupan yang penuh kebohongan.Kebenaran harus ditunjukkan kepadamu, betapapun sulitnya, betapapun menghancurkannya, betapapun mengejutkannya. Bahkan jika engkau harus musnah karena dampak kebenaran, itu baik.OSHOThe Disciplin of Transendent Vol. 3----------------

*KARENA TIDAK TAU,MAKA MANUSIA MEMBUAT SOSOK IMAJINER*

Engkau Selalu Terbakar Api Kematian (Bagian 2)

Tuhan memberikan kelegaan yang luar biasa. Manusia mulai merasa bahwa hidup ini tidak kebetulan, ada arus bawah tertentu yang signifikan, yang memberi makna dan menakdirkan. Tuhan membawa rasa adanya takdir.

Buddha berkata: Tidak ada Tuhan. Tuhan hanya menunjukkan bahwa manusia tidak tahu mengapa dia ada di sini. Ini hanya menunjukkan bahwa manusia tidak berdaya. Ini hanya menunjukkan bahwa manusia tidak memiliki arti bagi dirinya sendiri. Dengan menciptakan gagasan tentang Tuhan, dia dapat mempercayai makna hidup, dan dia dapat menjalani kehidupan yang sia-sia ini dengan gagasan bahwa seseorang menjaganya.

Pikirkanlah: engkau berada dalam sebuah penerbangan, seseorang datang dan berkata, "Tidak ada pilot." Maka tiba-tiba akan terjadi kepanikan. Tidak ada pilot?! 

'Tidak ada pilot' berarti engkau berada dalam malapetaka. Kemudian seseorang berkata, "Percayalah bahwa pilot itu ada. Ia memang tidak terlihat. Kita mungkin tidak dapat melihat pilotnya, tetapi dia ada di sana. Jika tidak, bagaimana mekanisme yang indah ini berfungsi? Pikirkan saja: semuanya berjalan begitu indah, pasti ada  pilotnya! Mungkin kita tidak mampu melihatnya, mungkin kita belum cukup berdoa untuk melihatnya, mungkin mata kita tertutup, tapi pilotnya ada. Jika tidak, bagaimana mungkin?  Pesawat ini telah lepas landas, terbang dengan sangat baik, mesinnya menderu. Semuanya adalah bukti bahwa pilot itu ada."

Jika seseorang bisa membuktikannya, engkau merasa santai lagi di kursimu.  Engkau menutup mata dan mulai bermimpi lagi. Engkau bisa tertidur nyenyak.  Pilotnya ada di sana, engkau tidak perlu khawatir.

Buddha berkata: Pilot itu tidak ada. Itu adalah ciptaan manusia. Manusia telah menciptakan Tuhan menurut gambarannya sendiri. Tuhan adalah ciptaan manusia. Tuhan tidak ditemukan, tetapi diciptakan oleh manusia.

Dan Tuhan yang diciptakan bukanlah kebenaran, itu adalah kebohongan terbesar yang pernah ada.

Itu sebabnya aku mengatakan bahwa Buddhisme bukanlah agama dalam pengertian istilah yang biasa. Agama tanpa Tuhan, dapatkah kau bayangkan?  Ketika untuk pertama kalinya para sarjana Barat menyadari akan agama Buddha, mereka terkejut.  Mereka tidak dapat memahami bahwa suatu agama dapat eksis tanpa Tuhan! Mereka hanya mengenal Yudaisme, Kristen, dan Islam.  Ketiga agama ini sangat tidak dewasa bila dibandingkan dengan agama Buddha.

Buddhisme adalah agama yang sangat dewasa. Buddhisme adalah agama dari pikiran yang matang.

Buddhisme sama sekali tidak kekanak-kanakan dan tidak membantu keinginan kekanak-kanakan dalam dirimu.

Agama ini sangat tanpa ampun. Izinkan aku mengulanginya: Tidak pernah ada orang yang lebih welas asih daripada Buddha, tetapi agamanya tanpa ampun.

Bahkan, dalam ke-tanpaampun-an itu Buddha menunjukkan welas asihnya. Buddha tidak akan membiarkanmu berpegang teguh pada kebohongan apa pun. Betapapun menghiburnya, kebohongan tetaplah kebohongan. Dan mereka yang telah memberimu kebohongan, bukanlah temanmu. Mereka adalah musuh, karena di bawah pengaruh kebohongan, engkau akan menjalani kehidupan yang penuh kebohongan.

Kebenaran harus ditunjukkan kepadamu, betapapun sulitnya, betapapun menghancurkannya, betapapun mengejutkannya. Bahkan jika engkau harus musnah karena dampak kebenaran, itu baik.

OSHO
The Disciplin of Transendent Vol. 3
----------------

Sabtu, 14 Agustus 2021

LOGIKA MU GAK AKAN NYAMPETak jarang, orang sering kali melogikakan sesuatu yang seharusnya barada diwilayah rasa. Rasa dan logika sangatlah berbeda. Dimensi Fisik dan Energi mempunyai sesuatu keunikan masing-masing. Semuanya saling melengkapi satu sama lain, orang bisa menjadi gilaa saat mulai melogikakan hal yang bersifat Methafisika atau tak nampak. Essensi yang terkandung didalamnya akan berubah ketika berusaha memaksakan agar masuk logika. Contoh sederhananya adalah Cinta. Cinta Berada diwilayah Rasa, jika cinta berada dilogika. Seorang ibu tidak akan kuat berjuang demi anak-anaknya. Seorang suami tidak akan bisa menghidupi kehidupan rumah tangganya. Karena Cintanya sudah teracuni oleh Logika, - kalo aku begini, aku dapat apa? - Kalo aku ngelakuin ini, dia ngelakuin apa? Cinta menjadi perdagangan antara 2 insan yang sebenarnya tak perlu dipertanyakan. Terus kalo dimanfaatkan gimana lang? Ditipu misalnya sama orang yang dicintai? Menurut saya, ini menurut saya sendiri.. boleh di terima boleh tidak. Tidak ada orang yang merasa tertipu ketika sedang merasakan Cinta. Karena apapun pasti akan diberikannya. Biasanya seseorang mulai merasa tertipu atau di manfaatkan karena mulai menggunakan logika berpikir. Padahal itu akan membuatnya sakit hati dan menyesal sudah memberikan cinta kepada orang tersebut. Namun bayangkan, jika seseorang mempunyai tangki cinta yang luar biasa besar dan penuh. Alamiahnya pasti akan membagikan cinta itu kesemua makhluk. Itulah kenapa orang-orang besar dan hebat. Seperti Nabi Muhammad, Yesus, Budha selalu menebarkan cinta kasih ke semua makhluk dan umatnya. Rasa Cinta masih berasa di wilayah rasa tidak masuk ke logika. Bahasa logika adalah agresif, argumentatif, keras. Jika saya menggunakan bahasa yang logis saya menjadi agresif pada pikiranmu. Saya mencoba untuk meyakinkanmu, untuk mengubahmu, membuatmu menjadi boneka. Argumenku adalah “benar” dan engkau “salah”. Bahasa logika adalah egosentris: "Aku benar dan engkau salah, jadi aku harus membuktikan bahwa aku benar dan engkau salah." Saya tidak peduli denganmu, yang ku perdulikan adalah egoku. Ego ku selalu “benar." Bahasa cinta benar-benar berbeda. Saya tidak perduli dengan egoku; Saya prihatin denganmu. Saya tidak peduli untuk membuktikan sesuatu, untuk memperkuat ego saya. Saya peduli untuk membantu engkau. Ini adalah kasih sayang untuk membantumu untuk tumbuh, untuk membantumu bertransformasi, untuk membantumu dilahirkan kembali sebagai makhluk spiritual. Kedua, logika akan selalu menjadi intelektual. Konsep dan prinsip akan signifikan, argumen akan signifikan. Dengan bahasa cinta apa yang dikatakan tidak begitu signifikan, itu adalah cara mengatakan. Kata-kata adalah wadah, dan wadah tersebut tidak penting; isi, pesan yang lebih penting. Ini adalah pembicaraan dari hati-ke-hati, bukan diskusi pikiran-ke-pikiran. Ini bukan perdebatan, tapi adalah penyatuan.

LOGIKA MU GAK AKAN NYAMPE

Tak jarang, orang sering kali melogikakan sesuatu yang seharusnya barada diwilayah rasa. 

Rasa dan logika sangatlah berbeda. Dimensi Fisik dan Energi mempunyai sesuatu keunikan masing-masing. 

Semuanya saling melengkapi satu sama lain, orang bisa menjadi gilaa saat mulai melogikakan hal yang bersifat Methafisika atau tak nampak. 

Essensi yang terkandung didalamnya akan berubah ketika berusaha memaksakan agar masuk logika. 

Contoh sederhananya adalah Cinta. 
Cinta Berada diwilayah Rasa, jika cinta berada dilogika. Seorang ibu tidak akan kuat berjuang demi anak-anaknya. Seorang suami tidak akan bisa menghidupi kehidupan rumah tangganya. 

Karena Cintanya sudah teracuni oleh Logika,   
    - kalo aku begini, aku dapat apa? 
    - Kalo aku ngelakuin ini, dia ngelakuin apa? 

Cinta menjadi perdagangan antara 2 insan yang sebenarnya tak perlu dipertanyakan. 

Terus kalo dimanfaatkan gimana lang? 
Ditipu misalnya sama orang yang dicintai? 

Menurut saya, ini menurut saya sendiri.. boleh di terima boleh tidak. Tidak ada orang yang merasa tertipu ketika sedang merasakan Cinta. 

Karena apapun pasti akan diberikannya. Biasanya seseorang mulai merasa tertipu atau di manfaatkan karena mulai menggunakan logika berpikir. 

Padahal itu akan membuatnya sakit hati dan menyesal sudah memberikan cinta kepada orang tersebut. 

Namun bayangkan, jika seseorang mempunyai tangki cinta yang luar biasa besar dan penuh. Alamiahnya pasti akan membagikan cinta itu kesemua makhluk. Itulah kenapa orang-orang besar dan hebat. 

Seperti Nabi Muhammad, Yesus, Budha selalu menebarkan cinta kasih ke semua makhluk dan umatnya. Rasa Cinta masih berasa di wilayah rasa tidak masuk ke logika. 

Bahasa logika adalah agresif, argumentatif, keras. Jika saya menggunakan bahasa yang 
logis saya menjadi agresif pada pikiranmu. Saya mencoba untuk meyakinkanmu, untuk 
mengubahmu, membuatmu menjadi boneka. Argumenku adalah “benar” dan engkau “salah”. Bahasa logika adalah egosentris: "Aku benar dan engkau salah, jadi aku harus 
membuktikan bahwa aku benar dan engkau salah." Saya tidak peduli denganmu, yang ku perdulikan adalah egoku. Ego ku selalu “benar." 

Bahasa cinta benar-benar berbeda. Saya tidak perduli dengan egoku; Saya prihatin denganmu. Saya tidak peduli untuk membuktikan sesuatu, untuk memperkuat ego saya. Saya peduli untuk membantu engkau. Ini adalah kasih sayang untuk membantumu untuk tumbuh, untuk membantumu bertransformasi, untuk membantumu dilahirkan kembali sebagai makhluk spiritual. 

Kedua, logika akan selalu menjadi intelektual. Konsep dan prinsip akan signifikan, argumen akan signifikan. 

Dengan bahasa cinta apa yang dikatakan tidak begitu signifikan, itu adalah cara mengatakan. Kata-kata adalah wadah, dan wadah tersebut tidak penting; isi, pesan yang lebih penting. Ini adalah pembicaraan dari hati-ke-hati, bukan diskusi pikiran-ke-pikiran. Ini bukan perdebatan, tapi adalah penyatuan.

KESADARAN BAHASA HATI BUKAN BAHASA KEPALAKesadaran hanya akan bisa di ungkapkan dng bahasa hati.jika engkau datang pada seorang guru dengan membawa kepalamu maka itu akan sia sia.sang guru akan terus berbicara dari hati dan engkau menangkap dengan kepalamu yg penuh dengan konsep dan pemahaman.Jika engkau berusaha memahami kata kata sang guru dengan kepalamu maka yg terjadi adalah perdebatan.kepala begitu keras sehingga selalu ingin berdebat dan menyalahkan serta berebut pemahaman kebenaran.ini tidak akan pernah selesai...Jika engkau tidak membuang kepalamu jika engkau tidak cukup terbuka untuk merendahkan kepalamu jika engkau tidak mengosongkan semua yang pernh engkau ketahui dan mencoba tidak membenturkannya maka seluruh kesempatan emas yang ada ditangan sang guru akan terlewatkan begitu saja olehmu.Kesempatan tidak akan pernah engkau ketahui karena engkau membawa kepalamu.ketika sang guru membawa cahaya di dalam kegelapanmu engkau tidak akan menyadarinya karena emgkau sibuk dengan urusan kepalamu,engkau sibuk dengan pertanyaan saat ada cahaya kemanakah perginya gelap?emgkau mengajak bersitegang dan adu kepala.Kesadaran tidak bisa di pahami dengan kepala 100%.dia harus di pahami dengan hati ke hati.tanpa perdebatan.BERPIKIRLAH DENGAN HATIMERASALAH DENGAN PIKIRANEngkau tidak bisa berfilsafat untuk belajar kesadaran.filsafat tidak di perlukan,kepala tidak di perlukan,perdebatan tidak di perlukan,adu konsep kebenaran tidak di perlukan,kepintaran tidak di perlukan.engkau hanya butuh sensitif dan menggunakan rasa dengan pikiran yang sederhana dan BODOH.pikiran sederhana pikiran yang tanpa konflik pikiran terbuka pikiran yang penuh kedamaian dan persahabatan.tidak di perlukan kejeniusan hanya butuh pikiran anak anak yang polos.mana mungkin keheningan di capai dengan jalan berkonflik dan ketegangan.hanya butuh penerimaan dan keluasan hati dengan polos.Engkau yang masih ribut soal sedikit salah kata soal teori yang bersebrangan belum layak menjadi seorang pejalan belum layak jadi muridun belum layak jadi seorang pencari.karena pencari adalah orang2 yg telsh meninggalkan kepalanya.mereks yang telah menginjak kepalanya dan bergerak dengan hati yang polos dan sederhana

KESADARAN BAHASA HATI BUKAN BAHASA KEPALA

Kesadaran hanya akan bisa di ungkapkan dng bahasa hati.jika engkau datang pada seorang guru dengan membawa kepalamu maka itu akan sia sia.sang guru akan terus berbicara dari hati dan engkau menangkap dengan kepalamu yg penuh dengan konsep dan pemahaman.Jika engkau berusaha memahami  kata kata sang guru dengan kepalamu maka yg terjadi adalah perdebatan.kepala begitu keras sehingga selalu ingin berdebat dan menyalahkan serta berebut pemahaman kebenaran.ini tidak akan pernah selesai...

Jika engkau tidak membuang kepalamu jika engkau tidak cukup terbuka untuk merendahkan kepalamu jika engkau tidak mengosongkan semua yang pernh engkau ketahui dan mencoba tidak membenturkannya maka seluruh kesempatan emas yang ada ditangan sang guru akan terlewatkan begitu saja olehmu.
Kesempatan tidak akan pernah engkau ketahui karena engkau membawa kepalamu.ketika sang guru membawa cahaya di dalam kegelapanmu engkau tidak akan menyadarinya karena emgkau sibuk dengan urusan kepalamu,engkau sibuk dengan pertanyaan saat ada cahaya kemanakah perginya gelap?emgkau mengajak bersitegang dan adu kepala.
Kesadaran tidak bisa di pahami dengan kepala 100%.dia harus di pahami dengan hati ke hati.tanpa perdebatan.

BERPIKIRLAH DENGAN HATI
MERASALAH DENGAN PIKIRAN

Engkau tidak bisa berfilsafat untuk belajar kesadaran.filsafat tidak di perlukan,kepala tidak di perlukan,perdebatan tidak di perlukan,adu konsep kebenaran tidak di perlukan,kepintaran tidak di perlukan.engkau hanya butuh sensitif dan menggunakan rasa dengan pikiran yang sederhana dan BODOH.pikiran sederhana pikiran yang tanpa konflik pikiran terbuka pikiran yang penuh kedamaian dan persahabatan.tidak di perlukan kejeniusan hanya butuh pikiran anak anak yang polos.mana mungkin keheningan di capai dengan jalan berkonflik dan ketegangan.hanya butuh penerimaan dan keluasan hati dengan  polos.

Engkau yang masih ribut soal sedikit salah kata soal teori yang bersebrangan belum layak menjadi seorang pejalan belum layak jadi muridun belum layak jadi seorang pencari.karena pencari adalah orang2 yg telsh meninggalkan kepalanya.mereks yang telah menginjak kepalanya dan bergerak dengan hati yang polos dan sederhana

*AFIRMASI MAGNET UANG*Ucapkan sebelum tidur dan setelah tidur dan saat mandi Atau be,ol pagi hari berulang ulang *MULAI HARI INI DAN SETERUSNYA AKU NIATKAN DAN AKU IJINKAN DIRIKU HANYA MELAKUKAN APA YANG AKU SUKAI YANG MEMBUAT DIRIKU BAHAGIA*Ana robbul mal aku tuannya kekayaanKekayaan adalah budakkuMereka mngabdi padakuMereka yg mncarikuMereka yg berjuang untik bisa datang padakuAku adalah tuannya uang ,uang adalah pembantuku,aku ijinkan mereka datang dari segala penjuru dengan cara yg mudah dan harmonis.Aku adalah tuan nya uang. uang berusaha keras datang padaku

*AFIRMASI MAGNET UANG*

Ucapkan sebelum tidur dan setelah tidur dan saat mandi Atau be,ol pagi hari berulang ulang 

*MULAI HARI INI DAN SETERUSNYA AKU NIATKAN DAN AKU IJINKAN DIRIKU HANYA MELAKUKAN APA YANG AKU SUKAI YANG MEMBUAT DIRIKU BAHAGIA*
Ana robbul mal aku tuannya kekayaan
Kekayaan adalah budakku
Mereka mngabdi padaku
Mereka yg  mncariku
Mereka yg berjuang untik bisa datang padaku
Aku adalah tuannya uang ,uang adalah pembantuku,aku ijinkan mereka datang dari segala penjuru dengan cara yg mudah dan harmonis.
Aku adalah tuan nya uang. uang berusaha keras datang padaku

Kamis, 12 Agustus 2021

JATUHNYA PIKIRANPikiran terjatuh dan menjatuhkan pikiran ini adalah dua hal berbeda,yang pertama adalah meditatif tanpa subyek Tanpa usaha otomatis,yang kedua adalah berusaha menjatuhkan pikiran.ada pihak atau subyek yang berusaha menginginkan pikiram terjatuh dan tidak lain itu adalah juga pikiran.pikiran satu menginginkan pikiran lain terjatuh.Ketika ada realita bahwa pikiran lalulalang di kepala,seorang pengamat hanya melihat dengan penuh perhatian.pengamat murni tidak ingin melakukan apapun pada pikiran meskipun ada teori bahwa pikiran haruslah kosong atau terdiam tetapi sang pengamat tidak melakukan apapun.ia hanya mengamati keseluruhan pikiran berjalan dan bertanya jawab di kepala.mempertimbangkan,menganalisis,memilah baik buruk yang manfaat dan tidak.tetapi sang pengamat hanya mengamati proses berpikir itu dia tidak mencoba untuk menanganinya.hanya melihat bersaksi atas adanya gerakan gerakan pikiran.sehingga lambat laun pikiran akan layu dengan sendirinya.seperti proses terjadinya tumbuhan.tumbuh-berkembang-tua-dan mati.Sang pengamat hanya mengamati tidak menilai dan menekan pikiran pikiran yang buruk.ia membiarkannya tumbuh alami tanpa ikut campurtangan.ia juga tidak mendukung pikiran2 baik.ia hanya mengamati jalannya proses pikiran.disinilah muncul jeda jarak antara sang pengamat dan pikiran serta perasaan.latihan ini 24 jam lupa ingat lupa ingat amati sadar lupa ingat amati sampai sebuah pengamatan tidak lagi sebuah usaha.ia akan terjadi secara otomatis.inilah kondisi meditatif.bukan meditasi tapi meditatif.meditasi hanyalah sebuah kegiatan rutinan duduk diem dlm waktu tertentu.itu hanya sebuah aktifitas meditasi.sedangkan meditatif adalah sebuah kondisi keheningan.sebuah kondisi bukan sebuah aktifitas tetapi justru mengamati aktifitas .Sehingga melampaui pikiran,melompat dari pikiran,terjeda dari pikiran,keluar dari pikiran.PIKIRAN TIDAK BISA DI JATUHKAN,PIKIRAN HARUS DI AMATI AGAR TERJATUH DENGAN SENDIRINYA

JATUHNYA PIKIRAN

Pikiran terjatuh dan menjatuhkan pikiran ini adalah dua hal berbeda,yang pertama adalah meditatif tanpa subyek Tanpa usaha otomatis,yang kedua adalah berusaha menjatuhkan pikiran.ada pihak atau subyek yang berusaha menginginkan pikiram terjatuh dan tidak lain itu adalah juga pikiran.pikiran satu menginginkan pikiran lain terjatuh.

Ketika ada realita bahwa pikiran lalulalang di kepala,seorang pengamat hanya melihat dengan penuh perhatian.pengamat murni tidak ingin melakukan apapun pada pikiran meskipun ada teori bahwa pikiran haruslah kosong atau terdiam tetapi sang pengamat tidak melakukan apapun.ia hanya mengamati keseluruhan pikiran berjalan dan bertanya jawab di kepala.mempertimbangkan,menganalisis,memilah baik buruk yang manfaat dan tidak.tetapi sang pengamat hanya mengamati proses berpikir itu dia tidak mencoba untuk menanganinya.hanya melihat bersaksi atas adanya gerakan gerakan pikiran.sehingga lambat laun pikiran akan layu dengan sendirinya.seperti proses terjadinya tumbuhan.tumbuh-berkembang-tua-dan mati.
Sang pengamat hanya mengamati tidak menilai dan menekan pikiran pikiran yang buruk.ia membiarkannya tumbuh alami tanpa ikut campurtangan.ia juga tidak mendukung pikiran2 baik.ia hanya mengamati jalannya proses pikiran.disinilah muncul jeda jarak antara sang pengamat dan pikiran serta perasaan.latihan ini 24 jam lupa ingat lupa ingat amati sadar lupa ingat amati sampai sebuah pengamatan tidak lagi sebuah usaha.ia akan terjadi secara otomatis.inilah kondisi meditatif.bukan meditasi tapi meditatif.meditasi hanyalah sebuah kegiatan rutinan duduk diem dlm waktu tertentu.itu hanya sebuah aktifitas meditasi.sedangkan meditatif adalah sebuah kondisi keheningan.sebuah kondisi bukan sebuah aktifitas tetapi justru mengamati aktifitas .
Sehingga melampaui pikiran,melompat dari pikiran,terjeda dari pikiran,keluar dari pikiran.

PIKIRAN TIDAK BISA DI JATUHKAN,PIKIRAN HARUS DI AMATI AGAR TERJATUH DENGAN SENDIRINYA

Rabu, 11 Agustus 2021

TAWA ITU BAIK

Ketika tawa keluar dari pemikiran itu jelek. Tawa itu milik dunia biasa dan ini duniawi, bukan kosmik. Engkau menertawakan orang lain, engkau tertawa dengan mengorbankan orang lain, dan itu buruk dan kejam.

Ketika tawa keluar dari keheningan, engkau tidak menertawakan siapa pun. Engkau hanya menertawakan seluruh lelucon kosmik. Dan itu benar-benar lelucon! Itu sebabnya aku terus menceritakan lelucon kepadamu, karena lelucon membawa lebih dari sekadar kitab suci. Semua ini adalah lelucon karena di dalam dirimu, engkau memiliki segalanya dan engkau masih mencari kemana-mana. Apa lagi yang bisa lebih lucu?

Engkau adalah seorang raja yang bertindak seperti pengemis di jalanan. Engkau tidak hanya bertindak, tidak hanya menipu orang lain, tetapi engkau juga menipu dirimu sendiri bahwa engkau adalah seorang pengemis. Engkau memiliki sumber segala pengetahuan, tetapi engkau mengajukan pertanyaan (kepada orang lain). Engkau memiliki diri yang mengetahui dan berpikir bahwa engkau bodoh. Engkau memiliki keabadian di dalam dirimu dan engkau takut dan khawatir akan kematian dan penyakit. Ini benar-benar lelucon. Dan jika Mahakashyap tertawa, dia melakukannya dengan baik.

Tapi selain Buddha tidak ada yang mengerti. Buddha memahami tawa itu dan segera menyadari bahwa Mahakashyap telah mencapainya. Kualitas tawa itu kosmik. Dia mengerti seluruh kelucuan situasi. Tidak ada yang lain (selain dirimu). Semua yang terjadi seolah-olah Tuhan sedang bermain petak umpet denganmu. Orang lain mengira Mahakashyap bodoh, tertawa di depan Buddha. Tetapi Buddha tahu bahwa Mahakashyap bijaksana. Orang bodoh selalu memiliki kebijaksanaan halus di dalamnya, dan orang bijak selalu bertindak seperti orang bodoh.

Di masa lalu semua kaisar besar selalu memiliki satu orang bodoh di istana mereka. Mereka memiliki banyak orang bijak, penasihat, menteri, dan perdana menteri, tetapi selalu satu orang bodoh. Meskipun cerdas dan bijaksana, kaisar di seluruh dunia, di Timur dan Barat, memiliki joker istana yang bodoh. Mengapa? Karena ada hal-hal yang orang bijak tidak akan bisa mengerti dan hanya bisa dipahami oleh orang bodoh. Orang yang disebut bijak begitu bodoh sehingga kelicikan dan kepintarannya menutupi pikiran mereka.

Orang bodoh itu sederhana dan mereka dibutuhkan, karena orang yang disebut orang bijak tidak akan mengatakan sesuatu (yang membahayakan mereka). Mereka takut pada kaisar. Orang bodoh tidak takut pada orang lain. Dia akan berbicara apa adanya, apa pun konsekuensinya. Orang bodoh adalah orang yang tidak memikirkan konsekuensi.

Itulah yang dikatakan Krishna kepada Arjuna: "Jadilah orang bodoh. Jangan pikirkan konsekuensinya, akibatnya. Bertindaklah!" Begitulah cara orang bodoh bertindak: sederhana, tak memikirkan apa yang akan terjadi atau apa akibatnya. Orang pintar selalu memikirkan hasil terlebih dahulu, baru bertindak. Pikiran didahulukan, kemudian tindakan. Orang bodoh bertindak dulu. Pikiran tidak pernah datang lebih dulu. Kapan pun seseorang menyadari yang ultimate, dia tidak seperti orang bijak yang kau maksudkan. Dia tidak bisa. Dia mungkin seperti orang bodohmu, tapi dia tidak bisa seperti orang bijak yang kau maksudkan. Ketika Santo Fransiskus  (Santo Fransiskus dari Asisi) tercerahkan, dia biasa menyebut dirinya orang bodohnya Tuhan. Paus adalah orang bijak. Ketika Santo Fransiskus datang menemuinya, dia mengira Paus sudah gila. Dia cerdas, penuh perhitungan dan pintar. Kalau tidak, bagaimana dia bisa menjadi seorang paus?

Untuk menjadi paus, seseorang harus melewati banyak proses politik. Untuk menjadi paus kesucian tidak diperlukan. Diplomasi diperlukan, agresi kompetitif diperlukan untuk mengesampingkan orang lain, memaksakan jalanmu, menggunakan orang lain sebagai tangga dan kemudian membuangnya. Ini adalah politik karena seorang paus adalah seseorang dengan pemikiran politik. Religiusitas hanya sekunder atau tidak ada sama sekali. Dia mungkin seorang teolog, tetapi dia tidak religius, karena bagaimana orang religius bisa bersaing? Bagaimana bisa seorang manusia religius bertanding dan menjadi agresif untuk sebuah jabatan? Hanya politisi yang melakukan itu.

Santo Fransiskus datang menemui Paus dan Paus menganggap orang ini bodoh. Tetapi pohon, burung, dan ikan berpikir dengan cara yang berbeda. Ketika Santo Fransiskus pergi ke sungai, ikan-ikan akan melompat untuk merayakan kedatangannya. Ribuan orang menyaksikan fenomena ini. Jutaan ikan akan melompat secara bersamaan. Seluruh sungai akan hilang dan menjadi arena lompatan ikan. Santo Fransiskus telah datang dan ikan-ikan bahagia. Dan ke mana pun dia pergi, burung akan mengikutinya. Mereka akan datang dan duduk di kakinya, di tubuhnya, di pangkuannya. Mereka memahami orang bodoh ini lebih baik daripada Paus. Bahkan pohon-pohon yang telah menjadi kering dan hampir mati akan menjadi hijau dan mekar kembali jika Santo Fransiskus mendekat.

Pohon-pohon ini mengerti betul bahwa orang bodoh ini bukanlah orang bodoh biasa. Dia adalah orang bodohnya Tuhan. Ketika Mahakashyap tertawa, dia adalah orang bodohnya Tuhan, dan Buddha memahaminya karena Buddha bukanlah seorang paus. Tetapi pendeta-pendeta Buddha tidak memahaminya jadi mereka membuang seluruh anekdot.

OSHO
A Bird on the Wing
-----------

KETENANGAN BISA DI DAPATKAN MELALUI DUA CARA1.Disebabkan oleh perjalanan hidup yang kejam naik turun seperti roller coaster sehingga membuat mindset dan karakter terbiasa dengan penderitaan dan menjadi kuat.sehingga penderitaan sudah tidak terasa sebagai hal yang menyedihkan.penderitaan menjadi sahabat maka lahirlah ketenangan dalam segala kondisi.ini adalah ketenangan yang tercipta karena PEMBELAJARAN DIRI.2.Disebabkan oleh terbukanya kesadaran murni/makrifatulloh/pencerahan/self realisasion.hal ini terjadi bukan karena pembelajaran diri tetapi karena MELAMPAUI DIRI sehingga ibarat seseorang yang mampu melintasi awan sehingga tampaklah langit.hal ini biasanya terjadi seketika.sekejap mata.Tidak butuh waktu untuk mencapai ketenangan.seseorang yg mengalami keterbukaan kesadaran murni otomatis tenang.ketenangan itu terjadi seketika tanpa melalui sebuah pembelajaran.meskipun misalnya hari ini seseorang dalam posisi pusing setengah mati,tetapi jika besok pagi tiba tiba terbuka kesadarannya maka seketika itu pula seluruh kepusingannya lenyap tanpa melalui proses pelenyapan.seluruh kebodohannya hilang dan tiba tiba jadi faham banyak hal.tiba2 intelegensinya cerdas drastis tanpa guru tanpa belajar(LADUNNI).dengar apa lamgsung paham lamgsung tahu kunci kuncinya.dll dll

KETENANGAN BISA DI DAPATKAN MELALUI DUA CARA

1.Disebabkan oleh perjalanan hidup yang kejam naik turun seperti roller coaster sehingga membuat mindset dan karakter terbiasa dengan penderitaan dan menjadi kuat.sehingga penderitaan sudah tidak terasa sebagai hal yang menyedihkan.penderitaan menjadi sahabat maka lahirlah ketenangan dalam segala kondisi.ini adalah ketenangan yang tercipta karena PEMBELAJARAN DIRI.

2.Disebabkan oleh terbukanya kesadaran murni/makrifatulloh/pencerahan/self realisasion.hal ini terjadi bukan karena pembelajaran diri tetapi karena MELAMPAUI DIRI sehingga ibarat seseorang yang mampu melintasi awan sehingga tampaklah langit.hal ini biasanya terjadi seketika.sekejap mata.
Tidak butuh waktu untuk mencapai ketenangan.seseorang yg mengalami keterbukaan kesadaran murni otomatis tenang.ketenangan itu terjadi seketika tanpa melalui sebuah pembelajaran.meskipun misalnya hari ini seseorang dalam posisi pusing setengah mati,tetapi jika besok pagi tiba tiba terbuka kesadarannya maka seketika itu pula seluruh kepusingannya lenyap tanpa melalui proses pelenyapan.seluruh kebodohannya hilang dan tiba tiba jadi faham banyak hal.tiba2 intelegensinya cerdas drastis tanpa guru tanpa belajar(LADUNNI).dengar apa lamgsung paham lamgsung tahu kunci kuncinya.dll dll

Selasa, 10 Agustus 2021

PIKIRAN Pikiran adalah keraguan selamany Gk bisa mmutuskanPikiran adalah kebingungan jadi bagaimana caranya membuat pikiran tenang?gk bisa krn pikiran adalah kbingungan itu sendiriPikiran adalah ombak Bagaimana membuat ombak tenang?nah kalo tenang namanya bukan ombak 😀Ombak pasti gK tenang.ketenangan justru terjadi jika ombak tidak ada.Memgupayakan untuk mendiamkan pikiran itu seperti mencuci kotoran sapi.di cuci tidak akan bisa bersih karena dia kotorannya.selamamya pikiran tidak bisa diam.

PIKIRAN 

Pikiran adalah keraguan selamany  Gk bisa mmutuskan
Pikiran adalah kebingungan jadi bagaimana caranya membuat pikiran tenang?gk bisa krn pikiran adalah kbingungan itu sendiri
Pikiran adalah ombak
 Bagaimana membuat ombak tenang?nah kalo tenang namanya bukan ombak 😀
Ombak pasti gK tenang.ketenangan justru terjadi jika ombak tidak ada.
Memgupayakan untuk mendiamkan pikiran itu seperti mencuci kotoran sapi.di cuci tidak akan bisa bersih karena dia kotorannya.selamamya pikiran tidak bisa diam.

Jika engkau melihat lukisan Buddha Jepang dan Cina, lukisan itu tidak terlihat seperti Buddha India. Mereka telah mengubahnya sepenuhnya. Jika engkau melihat lukisan Buddha India, tubuhnya proporsional sebagaimana mestinya. Buddha adalah seorang pangeran yang kemudian menjadi seorang Buddha, seorang pria yang cantik, sempurna, proporsional. Buddha berperut besar? Buddha tidak pernah memiliki perut yang besar. Tetapi di Jepang, dalam lukisan dan kitab sucinya, Buddha dilukis dengan perut besar, karena orang yang tertawa pasti perutnya besar. Bagaimana engkau bisa melakukan tawa yang keras dengan perut kecil? Engkau tidak dapat melakukannya. Mereka bercanda akan Buddha dan mereka telah mengatakan banyak candaan tentang Buddha. Hanya cinta yang sangat dalam yang dapat melakukannya, jika tidak maka tawa itu akan terlihat menghina.Bankei (Bankei Yotaku, 1622-1693, master Zen Rinzai) selalu bersikeras untuk membawa lukisan Buddha tepat di belakangnya, dan kepada murid-muridnya dia akan berkata, "Lihatlah lelaki ini. Setiap kali engkau bertemu dengannya, bunuh dia segera, jangan beri dia kesempatan. Saat engkau bermeditasi dia akan datang mengganggumu. Kapan pun engkau melihat wajahnya dalam meditasi, bunuh saja dia saat itu juga. Kalau tidak, dia akan mengikutimu."Dan dia biasa berkata, "Lihatlah lelaki ini! Jika engkau menyebut namanya berulang kali," -karena umat Buddha terus mengulang-ulangnya, NAMO BUDDHAYA, NAMO BUDDHAYA - "pergilah dan cuci mulutmu." Kelihatannya menghina. Namo Buddhaya adalah nama Buddha dan Bankei berkata, "Jika engkau mengulanginya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencuci mulut. Mulutmu menjadi kotor."Dan dia benar. Karena kata-kata adalah kata-kata. Apakah itu nama Buddha atau bukan, tidak ada bedanya. Setiap kali sebuah kata melintasi pikiranmu, pikiranmu menjadi kotor. Cucilah mulutmu bahkan jika mulutmu menyebut nama Buddha. Dan pria ini, yang selalu menjaga lukisan Buddha di belakangnya, akan membungkuk pada lukisan itu setiap pagi. Jadi murid-muridnya bertanya, "Apa yang kau lakukan? Engkau terus memberi tahu kami: Bunuh orang ini, jangan biarkan dia menghalangi. Engkau juga berkata: Jangan sebut namanya, jangan pernah mengulang-ulang namanya. Jika namanya muncul, cuci mulutmu. Dan sekarang kami melihatmu bersujud di depan lukisannya.”Bankei berkata, "Semua ini telah diajarkan kepadaku oleh orang ini, lelaki ini, jadi aku harus memberi hormat kepadanya."Mahakashyap tertawa, dan tawa ini membawa banyak dimensi di dalamnya. Dimensi pertama adalah kebodohan dari seluruh situasi yang dilihatnya, yaitu ketika seorang Buddha diam dan tidak ada yang memahaminya, semua orang berharap Buddha berbicara. Sepanjang hidupnya, Buddha telah mengatakan bahwa kebenaran tidak dapat diucapkan, dan tetap saja semua orang mengharapkannya untuk berbicara. Dimensi kedua, dia juga menertawakan Buddha, menertawakan seluruh situasi dramatis yang telah Buddha ciptakan. Duduk di sana dengan bunga di tangannya, memandangi bunga itu, menciptakan begitu banyak kegelisahan pada setiap orang. Dia tertawa dan tertawa pada sikap Buddha yang dramatis ini.Dimensi ketiga, dia menertawakan dirinya sendiri. Kenapa dia tidak bisa mengerti sampai sekarang? Semuanya mudah dan sederhana. Pada hari engkau mengerti, engkau akan tertawa, karena tidak ada yang perlu dipahami. Tidak ada kesulitan yang harus diselesaikan. Semuanya selalu sederhana dan jelas. Bagaimana engkau bisa melewatkannya?Ketika Buddha duduk diam, burung-burung bernyanyi di pepohonan, angin sepoi-sepoi melewati pepohonan, dan semua orang gelisah, Mahakashyap mengerti. Apa yang dia mengerti? Dia mengerti bahwa tidak ada yang perlu dipahami, tidak ada yang perlu dikatakan, tidak ada yang perlu dijelaskan. Seluruh situasi sederhana dan transparan. Tidak ada yang tersembunyi di dalamnya. Tidak perlu mencari, karena semua itu, ada di sini dan sekarang, di dalam dirimu. Dia juga menertawakan dirinya sendiri, pada seluruh upaya absurd dari banyak kehidupan hanya untuk memahami keheningan ini dan pada begitu banyak pemikiran yang dicurahkan.Buddha memanggilnya, memberinya bunga dan berkata, "Dengan ini, Aku memberikan kuncinya." Apa kuncinya? Keheningan dan tawa adalah kuncinya. Keheningan di dalam, tawa di luar. Dan ketika tawa keluar dari keheningan, tawa itu bukan dari dunia, itu adalah ilahi.OSHOA Bird in the Wing---------------

Jika engkau melihat lukisan Buddha Jepang dan Cina, lukisan itu tidak terlihat seperti Buddha India. Mereka telah mengubahnya sepenuhnya. Jika engkau melihat lukisan Buddha India, tubuhnya proporsional sebagaimana mestinya. Buddha adalah seorang pangeran yang kemudian menjadi seorang Buddha, seorang pria yang cantik, sempurna, proporsional. Buddha berperut besar? Buddha tidak pernah memiliki perut yang besar. Tetapi di Jepang, dalam lukisan dan kitab sucinya, Buddha dilukis dengan perut besar, karena orang yang tertawa pasti perutnya besar. Bagaimana engkau bisa melakukan tawa yang keras dengan perut kecil? Engkau tidak dapat melakukannya. Mereka bercanda akan Buddha dan mereka telah mengatakan banyak candaan tentang Buddha. Hanya cinta yang sangat dalam yang dapat melakukannya, jika tidak maka tawa itu akan terlihat menghina.

Bankei (Bankei Yotaku, 1622-1693, master Zen Rinzai) selalu bersikeras untuk membawa lukisan Buddha tepat di belakangnya, dan kepada murid-muridnya dia akan berkata, "Lihatlah lelaki ini. Setiap kali engkau bertemu dengannya, bunuh dia segera, jangan beri dia kesempatan. Saat engkau bermeditasi dia akan datang mengganggumu. Kapan pun engkau melihat wajahnya dalam meditasi, bunuh saja dia saat itu juga. Kalau tidak, dia akan mengikutimu."

Dan dia biasa berkata, "Lihatlah lelaki ini! Jika engkau menyebut namanya berulang kali," -karena umat Buddha terus mengulang-ulangnya, NAMO BUDDHAYA, NAMO BUDDHAYA - "pergilah dan cuci mulutmu." Kelihatannya menghina. Namo Buddhaya adalah nama Buddha dan Bankei berkata, "Jika engkau mengulanginya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencuci mulut. Mulutmu menjadi kotor."

Dan dia benar. Karena kata-kata adalah kata-kata. Apakah itu nama Buddha atau bukan, tidak ada bedanya. Setiap kali sebuah kata melintasi pikiranmu, pikiranmu menjadi kotor. Cucilah mulutmu bahkan jika mulutmu menyebut nama Buddha. 

Dan pria ini, yang selalu menjaga lukisan Buddha di belakangnya, akan membungkuk pada lukisan itu setiap pagi. Jadi murid-muridnya bertanya, "Apa yang kau lakukan? Engkau terus memberi tahu kami: Bunuh orang ini, jangan biarkan dia menghalangi. Engkau juga berkata: Jangan sebut namanya, jangan pernah mengulang-ulang namanya. Jika namanya muncul, cuci mulutmu. Dan sekarang kami melihatmu bersujud di depan lukisannya.”

Bankei berkata, "Semua ini telah diajarkan kepadaku oleh orang ini, lelaki ini, jadi aku harus memberi hormat kepadanya."

Mahakashyap tertawa, dan tawa ini membawa banyak dimensi di dalamnya. Dimensi pertama adalah kebodohan dari seluruh situasi yang dilihatnya, yaitu ketika seorang Buddha diam dan tidak ada yang memahaminya, semua orang berharap Buddha berbicara. Sepanjang hidupnya, Buddha telah mengatakan bahwa kebenaran tidak dapat diucapkan, dan tetap saja semua orang mengharapkannya untuk berbicara. Dimensi kedua, dia juga menertawakan Buddha, menertawakan seluruh situasi dramatis yang telah Buddha ciptakan. Duduk di sana dengan bunga di tangannya, memandangi bunga itu, menciptakan begitu banyak kegelisahan pada setiap orang. Dia tertawa dan tertawa pada sikap Buddha yang dramatis ini.

Dimensi ketiga, dia menertawakan dirinya sendiri. Kenapa dia tidak bisa mengerti sampai sekarang? Semuanya mudah dan sederhana. Pada hari engkau mengerti, engkau akan tertawa, karena tidak ada yang perlu dipahami. Tidak ada kesulitan yang harus diselesaikan. Semuanya selalu sederhana dan jelas. Bagaimana engkau bisa melewatkannya?

Ketika Buddha duduk diam, burung-burung bernyanyi di pepohonan, angin sepoi-sepoi melewati pepohonan, dan semua orang gelisah, Mahakashyap mengerti. Apa yang dia mengerti? Dia mengerti bahwa tidak ada yang perlu dipahami, tidak ada yang perlu dikatakan, tidak ada yang perlu dijelaskan. Seluruh situasi sederhana dan transparan. Tidak ada yang tersembunyi di dalamnya. Tidak perlu mencari, karena semua itu, ada di sini dan sekarang, di dalam dirimu. Dia juga menertawakan dirinya sendiri, pada seluruh upaya absurd dari banyak kehidupan hanya untuk memahami keheningan ini dan pada begitu banyak pemikiran yang dicurahkan.

Buddha memanggilnya, memberinya bunga dan berkata, "Dengan ini, Aku memberikan kuncinya." Apa kuncinya? Keheningan dan tawa adalah kuncinya. Keheningan di dalam, tawa di luar. Dan ketika tawa keluar dari keheningan, tawa itu bukan dari dunia, itu adalah ilahi.

OSHO
A Bird in the Wing
---------------

CERAMAH OSHO TENTANG WANITA

Wanitamu
(Diambil dari ceramah Osho pada tanggal 24 januari 1986, pagi hari. Dibukukan dalam The Sword and the Lotus. Chapter 5. Something of the Sacred)

Laki-laki sangat egois. Itu sebabnya aku menyebutnya male-chauvinistic. Laki-laki telah menciptakan masyarakat kita ini, dan dalam masyarakat ini tidak ada tempat bagi wanita. Dan wanita memiliki kualitas luar biasa sendiri!

Misalnya, jika pria memiliki potensi kecerdasan, wanita itu memiliki potensi cinta. Itu tidak berarti wanita tidak dapat memiliki kecerdasan; wanita bisa memiliki kecerdasan, ia hanya harus diberi kesempatan untuk mengembangkannya. Tapi ia dilahirkan dengan cinta - dia memiliki lebih banyak kasih sayang, lebih banyak kebaikan, lebih banyak pengertian ....

Pria dan wanita adalah dua senar dari satu harpa, tetapi keduanya dalam penderitaan terpisah satu sama lain. Dan karena mereka menderita dan tidak tahu alasannya kenapa, mereka mulai membalas dendam satu sama lain.

Wanita bisa sangat membantu dalam menciptakan masyarakat organik. Dia berbeda dari pria, tetapi tidak sama. Dia sama dengan pria sebagaimana manusia lainnya. Dia memiliki bakat sendiri yang sangat dibutuhkan.

Tidak cukup hanya menghasilkan uang, tidak cukup hanya menjadi sukses di dunia; yang lebih penting adalah rumah yang indah, dan wanita memiliki kapasitas untuk mengubah bangunan rumah (house) apa pun menjadi rumah (home). Wanita bisa mengisinya dengan cinta; dia memiliki kepekaan untuk itu. Wanita bisa meremajakan pria, membantu pria lebih santai.

Dalam Upanishad ada pemberkatan yang sangat aneh bagi pasangan baru. Pasangan baru datang ke seorang Guru Upanishad dan Guru memberikan restu. Dia berkata kepada gadis itu secara khusus, “Aku harap engkau akan menjadi ibu dari sepuluh anak, dan akhirnya, suamimu akan menjadi anak kesebelasmu. Jika engkau belum menjadi ibu bagi suamimu, maka engkau belum berhasil menjadi istri sejati.” Ini sangat aneh tetapi memiliki wawasan psikologis yang luas di dalamnya, karena inilah yang ditemukan psikologi modern, bahwa setiap lelaki mencari sosok ibunya pada wanitanya, dan setiap wanita mencari sosok ayahnya pada lelakinya.

Itu sebabnya setiap pernikahan gagal: engkau tidak dapat menemukan ibumu. Wanita yang engkau nikahi belum datang ke rumahmu sebagai ibumu, ia ingin menjadi istrimu, kekasih. Tetapi pemberkatan Upanishad, yang berusia hampir lima ribu atau enam ribu tahun, memberi wawasan psikologi modern. Seorang wanita, apapun dia, pada dasarnya adalah seorang ibu. Seorang ayah adalah institusi yang diciptakan, itu tidak natural ....

Tetapi ibu akan tetap tak tergantikan. Para Bijak dari masa lalu telah melakukan berbagai percobaan: mereka telah memberi anak-anak semua fasilitas, obat-obatan, semua makanan ... setiap kesempurnaan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan, tetapi anehnya anak-anak terus menyusut dan akan mati dalam waktu tiga bulan. Kemudian mereka menemukan bahwa tubuh ibu dan kehangatannya merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan untuk tumbuh. Kehangatan di alam semesta yang luas dan dingin ini mutlak diperlukan di awal, jika tidak, anak akan merasa ditinggalkan. Dia akan menyusut dan mati ....

Laki-laki tidak perlu merasa rendah diri terhadap perempuan. Seluruh ide muncul karena engkau menganggap pria dan wanita sebagai dua spesies. Mereka milik satu umat manusia, dan mereka berdua memiliki kualitas yang saling melengkapi. Mereka berdua saling membutuhkan, dan hanya ketika mereka bersama-sama mereka utuh….

Hidup harus dijalani dengan santai. Perbedaan bukanlah kontradiksi. Perbedaan dapat saling membantu dan sangat meningkatkan satu sama lain. Wanita yang mencintaimu dapat meningkatkan kreativitasmu, dapat menginspirasi engkau ke ketinggian yang tidak pernah engkau impikan. Dan dia tidak meminta apa pun. Dia hanya menginginkan cintamu, yang merupakan hak asasinya.

Sabtu, 07 Agustus 2021

TETAPLAH MENJADI TUANNYA!Aku tidak berkata singkirkanlah ego dan pikiranmu, aku hanya berkata jadilah tuan dari pikiranmu. Aku tidak menyuruhmu untuk menjadi tanpa pikiran, aku hanya berkata: Jangan hanya menjadi pikiran - engkau jauh lebih dari itu.Jadilah kesadaran! Lalu pikiran menjadi hal yang kecil. Engkau bisa menggunakannya kapan pun diperlukan, dan kapan pun tidak diperlukan, engkau bisa melepaskannya.Aku sedang menggunakan pikiranku ketika aku sedang berbicara denganmu. Pikiran harus digunakan; tidak ada jalan lain. Tetapi pada saat aku memasuki kamarku, maka aku tidak terus menggunakannya - tidak ada gunanya. Lalu aku hanya diam.Bersamamu, aku menggunakan bahasa, kata-kata, tetapi ketika aku bersama diriku sendiri, tidak perlu bahasa apa pun, kata-kata apa pun. Ketika aku menetap di dalam diriku sendiri dan tidak ada pertanyaan tentang komunikasi, bahasa menghilang. Kemudian ada sejenis kesadaran yang sama sekali berbeda.Saat ini kesadaranku mengalir melalui pikiran, aku menggunakan mekanisme pikiran untuk mendekatimu. Aku bisa meraihmu dengan tanganku, tetapi aku bukan tangannya. Dan ketika aku menyentuhmu dengan tanganku, tangan hanyalah sebuat alat; sesuatu yang lain sedang menyentuhmu melalui tangan.Tubuh harus digunakan, pikiran harus digunakan, ego, bahasa, dan segala macam hal harus digunakan. Dan engkau diperbolehkan menggunakannya hanya dengan satu syarat: Tetaplah menjadi tuannya.OSHO ~ Ah, This! Chpt 2

TETAPLAH MENJADI TUANNYA!

Aku tidak berkata singkirkanlah ego dan pikiranmu, aku hanya berkata jadilah tuan dari pikiranmu. Aku tidak menyuruhmu untuk menjadi tanpa pikiran, aku hanya berkata: Jangan hanya menjadi pikiran - engkau jauh lebih dari itu.

Jadilah kesadaran! Lalu pikiran menjadi hal yang kecil. Engkau bisa menggunakannya kapan pun diperlukan, dan kapan pun tidak diperlukan, engkau bisa melepaskannya.

Aku sedang menggunakan pikiranku ketika aku sedang berbicara denganmu. Pikiran harus digunakan; tidak ada jalan lain. Tetapi pada saat aku memasuki kamarku, maka aku tidak terus menggunakannya - tidak ada gunanya. Lalu aku hanya diam.

Bersamamu, aku menggunakan bahasa, kata-kata, tetapi ketika aku bersama diriku sendiri, tidak perlu bahasa apa pun, kata-kata apa pun. Ketika aku menetap di dalam diriku sendiri dan tidak ada pertanyaan tentang komunikasi, bahasa menghilang. Kemudian ada sejenis kesadaran yang sama sekali berbeda.

Saat ini kesadaranku mengalir melalui pikiran, aku menggunakan mekanisme pikiran untuk mendekatimu. Aku bisa meraihmu dengan tanganku, tetapi aku bukan tangannya. Dan ketika aku menyentuhmu dengan tanganku, tangan hanyalah sebuat alat; sesuatu yang lain sedang menyentuhmu melalui tangan.

Tubuh harus digunakan, pikiran harus digunakan, ego, bahasa, dan segala macam hal harus digunakan. Dan engkau diperbolehkan menggunakannya hanya dengan satu syarat: Tetaplah menjadi tuannya.

OSHO ~ Ah, This! Chpt 2
TANDA TWIN FLAME/KEMBARAN JIWA/API KEMBAR DARI SEMESTA - 8 TANDA MENARIK UNTUK DIPERHATIKAN

Ketika engkau akan bertemu kembaran jiwa/api kembarmu, tanda-tanda dari alam semesta akan mulai muncul dalam hidupmu.

Tanda-tanda ini ada untuk membantu membimbingmu melalui tahap penting dalam hidupmu dan hubungan yang akan membawa jiwa dan kesadaranmu naik ke tingkat berikutnya.

Ketika engkau menerima tanda-tanda, engkau harus menyadari perjalanan yang akan engkau lalui dan apa artinya bagi masa depanmu.

Pengalaman ini mengubah hidup dan dapat membawa perubahan besar dalam caramu memandang dunia dan orang-orang di dalamnya.

8 Tanda Kembaran Jiwa/Api Kembar Dari Alam Semesta

Apakah engkau bertanya-tanya apakah dirimu akan bertemu atau telah bertemu kembaran jiwa/api kembarmu?

Pikirkan tentang tanda-tanda berikut dan apakah engkau telah melihat/mengalami nya:

1. Engkau Tidak Mencari Satu Sama Lain

Ketika engkau menemukan satu sama lain, tidak satu pun dari dirimu yang secara khusus sedang mencari cinta.

Kembaran jiwamu cenderung muncul ketika engkau tidak mengharapkannya, dan itu tidak pernah terjadi pada jadwal yang engkau harapkan atau duga.

Mencari mereka hanya akan menghasilkan menemukan mitra karma.

Itu karena “kebutuhan” mu untuk menemukannya sebenarnya adalah hasil dari luka lama yang membutuhkan penyembuhan; penyembuhan ini terjadi dalam konteks ini melalui hubungan karma.

Pada dasarnya, engkau akan bertemu mereka ketika engkau harus bertemu mereka dan tidak ada yang dapat mengubah itu - tidak peduli seberapa tidak nyaman waktunya (dan itu akan terjadi!).

2. Engkau Mengalami Sinkronisitas Luar Biasa

Sinkronisitas adalah cara semesta bekerja menyatukan pada kebetulan-kebetulan. 

Ini terjadi dalam dua cara yang signifikan - dengan menyatukan engkau berdua, dan dengan meninggalkan pesan seperti melalui sinkronisasi angka.

Angka-angka yang menjadi sinkron dalam hidupmu disebut angka twin flame/kembaran jiwa karena mereka mengirimkan pesan kepadamu yang berhubungan dengan hubunganmu dengan kembaran jiwamu.

Carilah angka-angka seperti 11, 11:11, 22, 33, dan semua angka palindrom (angka-angka yang sama ) karena ini sering merupakan pesan penting.

Peristiwa yang mengarahkanmu ke pertemuan dengan kembaran jiwa akan segera sinkron.

Engkau berdua menemukan dirimu di tempat yang biasanya tidak engkau tuju atau rencanakan, pada saat engkau seharusnya berada di tempat lain.

Ini juga akan menunjukkan bahwa engkau hampir bertemu beberapa kali, tetapi saat itu bukan saat yang tepat.

3. Engkau Tidak Khawatir Tentang Mereka Meninggalkanmu

Saat engkau memasuki hubungan, engkau tidak khawatir kehilangan mereka.

Itu bukan karena engkau tidak peduli jika engkau kehilangan mereka, itu karena engkau merasa aman dengan cara mereka berpikir tentangmu dan itu membuatmu merasa stabil.

Ketenangan ini adalah cara alam semesta memberimu stabilitas emosional saat engkau maju di sepanjang perjalanan peningkatan diri dan pencerahan.

4. Engkau Mengalami Kemajuan Pribadi

Berbicara tentang perbaikan diri, menghabiskan waktu bersama kembaran jiwamu juga akan menghasilkan tingkat kemajuan pribadi yang tinggi.

Biarkan dirimu dipenuhi dengan jenis dorongan yang hanya datang dengan inspirasi dari alam semesta.

Kehidupan baru membanjirimu, dan di antaramu dengan pasanganmu, ada keinginan kuat untuk meningkatkan dirimu secara fisik, emosional, mental, dan spiritual.

5. Engkau Memiliki Koneksi Intens

Koneksi yang engkau rasakan sangat kuat, sedemikian rupa sehingga engkau dapat merasakannya bahkan ketika mereka tidak ada.

Ini adalah tanda dari alam semesta bahwa koneksimu istimewa dan unik - tetapi juga kuat dan intrinsik untuk hubunganmu.

Bunga api beterbangan ketika engkau bersama, dan engkau bisa merasakan chemistry timbal balik intens yang datang dengan pola jiwa yang serasi.

6. Engkau Merasa Seperti Sudah Mengenal Satu Sama Lain Selamanya

Engkau tahu perasaan itu saat bertemu teman lama yang sudah lama tidak engkau lihat?
Rasanya seperti di rumah, tetapi rumah tua yang bukan milikmu lagi yang engkau harap bisa kamu kunjungi lagi.

Itulah perasaan yang engkau dapatkan ketika bersama kembaran jiwa/api kembarmu, bahkan ketika engkau baru saja bertemu.

Ini lebih dari sekadar perasaan, karena sebenarnya berhubungan dengan hubungan nyata/kesejatian yang engkau miliki bersama pada tataran jiwa.

Alam semesta memungkinkanmu mengakses sejumlah kecil memori emosional dan spiritual ketika engkau menjalani kehidupanmu di alam fisik.

Yang menghasilkan bayangan kenangan kehidupan masa lalu, dan perasaan keakraban mengejutkan yang engkau miliki dengan seseorang yang mungkin adalah orang yang asing.

7. Ada Halangan Di Jalan

Salah satu tanda kembaran jiwa/api kembar yang paling berbeda dari alam semesta adalah adanya rintangan muncul yang mencegahmu memasuki hubungan.

Hambatan-hambatan ini selalu muncul dan dapat memiliki beberapa tujuan.
Pertama, mereka mungkin hanya tes atau tantangan yang dirancang untuk membantu membawamu bersama dan menempatkan engkau pada level yang sama.

Perlakukan itu sebagai pengalaman yang mengikat, dan itu akan menjadi lebih sedikit tantangannya dan akan memiliki lebih banyak peluang.

Di sisi lain, hambatan itu mungkin tidak dapat diatasi.

Hal-hal seperti kesenjangan usia dan jarak sering terjadi dalam hubungan api kembar, dan itu bisa menjadi tanda dari alam semesta bahwa engkau tidak ditakdirkan untuk berada dalam hubungan romantis tradisional dengan kembaran jiwamu.

8. Engkau Merasakan Dorongan Bersama Untuk Melakukan Perubahan Positif

Akhirnya, salah satu tanda nyala api kembar dari alam semesta adalah engkau berdua merasakan dorongan kuat dan tak tergoyahkan untuk bekerja sama untuk menciptakan perubahan positif di dunia.

Pemikiran kemanusiaan adalah ciri khas dari jenis hubungan ini, dan banyak pasangan kembaran jiwa menceburkan diri dalam pekerjaan amal untuk memuaskan keinginan ini.

Hubungan lain yang pernah engkau miliki adalah tentang engkau berdua pasanganmu, apa yang engkau inginkan, dan di mana dirimu ingin berada.

Bukan seperti hubungan dengan kembaran jiwa ini - hub kembaran jiwa adalah tentang apa dampak yang dapat engkau miliki di dunia untuk kepentingan kemanusiaan secara keseluruhan.

Jika alam semesta memberimu tanda-tanda bahwa engkau harus bekerja sama dengan pasanganmu untuk membantu meningkatkan kemanusiaan, menyembuhkan energi kemanusiaan dan bumi dan bekerja bersama menuju pencerahan, maka tidak ada lagi tanda yang lebih pasti bahwa engkau sedang bersama kembaran jiwa/api kembarmu.

Buddhism entered China with Bodhidharma in search of a man to whom the key could be given, a man who could understand silence, who could talk heart to heart without being obsessed in the mind, who had no head. A man with no head was difficult to find in India, because India is a country of pundits and scholars and they have the biggest heads possible. A pundit by and large forgets everything about the heart and he becomes the head. His whole personality becomes lopsided as if only the head exists, and the whole body shrinks and disappears.This communication beyond words is possible only from heart to heart. So for nine years Bodhidharma searched in China, and then he could find only one man. For nine years Bodhidharma was sitting in China, not facing people; he would always sit facing the wall. If you had gone to hear him he would have been facing the wall, his back towards you.People used to ask him, "We have come to listen to you, why do you sit in such a peculiar way?" and Bodhidharma would reply, "I am waiting for the man who can listen to me. I will not look at you, I will not waste my time; I will look only at the person who can listen to me."Then came a man; he stood behind Bodhidharma, cut off his right hand, threw it at Bodhidharma and said, "Turn towards this side, otherwise I am going to cut off my head. Bodhidharma immediately turned and said, "Right -- so you have come. Take this key and relieve me of the work." The key that was passed from Buddha to Mahakashyap Bodhidharma delivered to this man; a Chinese became the seventh master. And up to now it has been traveling. The key is still there, somebody is still holding it; the river has not dried.To me, if all the scriptures of Buddha disappear nothing is lost. Only this anecdote should not disappear. This is the most precious, and scholars have dropped it from Buddha's biography. They say, "This is irrelevant; it doesn't fit with Buddha." But I say to you, "All that Buddha did was just ordinary -- anybody could do that -- but this is extraordinary, this is exceptional. Only a buddha can do this."What happened that morning? Let us start to penetrate into it. Buddha came, sat, and started looking at the flower. He would not look at the people; the flower became the wall. That's what Bodhidharma did. He would look at the wall, he would not look at the people -- he would not waste his look. The flower became the wall and the crowd disappeared. Buddha looked and looked at the flower. What was he doing? When Buddha looks at anything, the quality of his consciousness is transferred. And a flower is one of the most receptive things in the world. Hence, Hindus and Buddhists go with flowers to put at their master's feet or in the temple, because a flower can carry something of your consciousness.A flower is a very receptive thing, and if you are aware of the new research in the West, you will understand it. Now they say plants are more sensitive than you, than man. A flower is the heart of the plant; the whole being comes into it. Much research is going on in Soviet Russia, in the USA, in England, about the sensitivity of plants, and something wonderful has been discovered.One man, a scientist, was working on plants -- how they feel, whether they feel anything or not, whether they have emotions or not. He was sitting with a plant with electrodes fixed to it to detect any movement in its inner being, any sensation, any emotions. He thought, "If I cut this plant, if I tear down a branch or cut it from the earth, what will happen?" Suddenly, the needle making the graph jumped. He had not done anything, he had just had a thought: "If I cut this plant...." The plant became afraid of death and the needle jumped, recording that the plant was trembling. Even the scientist became scared because he had not done anything -- just a thought and the plant received it. Plants are telepathic.Then he worked much -- he worked on long distances. The plant was removed one thousand miles. His plant, the plant he had helped to grow, had watered, loved, was removed one thousand miles away. Here he thought against the plant and there, one thousand miles away, the plant became disturbed. So now, scientifically, it could be seen that the plant's emotions were disturbed.Not only this, but if you think of cutting one plant all the other plants surrounding the area become emotionally disturbed. Also, if someone has cut a plant and he comes into the garden, all the plants become disturbed because this man is not good and they carry the memory. Whenever this man enters the garden the whole garden feels that an evil person is coming in.Now a few scientists think that plants can be used for telepathic communication, because they are more sensitive than the human mind. and a few scientists think that plants can be used to receive communications from other planets, because our instruments are not so refined.OSHOA Bird in the WingPicture courtesy: Pinteret

Buddhism entered China with Bodhidharma in search of a man to whom the key could be given, a man who could understand silence, who could talk heart to heart without being obsessed in the mind, who had no head. A man with no head was difficult to find in India, because India is a country of pundits and scholars and they have the biggest heads possible. A pundit by and large forgets everything about the heart and he becomes the head. His whole personality becomes lopsided as if only the head exists, and the whole body shrinks and disappears.

This communication beyond words is possible only from heart to heart. So for nine years Bodhidharma searched in China, and then he could find only one man. For nine years Bodhidharma was sitting in China, not facing people; he would always sit facing the wall. If you had gone to hear him he would have been facing the wall, his back towards you.

People used to ask him, "We have come to listen to you, why do you sit in such a peculiar way?" and Bodhidharma would reply, "I am waiting for the man who can listen to me. I will not look at you, I will not waste my time; I will look only at the person who can listen to me."

Then came a man; he stood behind Bodhidharma, cut off his right hand, threw it at Bodhidharma and said, "Turn towards this side, otherwise I am going to cut off my head. Bodhidharma immediately turned and said, "Right -- so you have come. Take this key and relieve me of the work." The key that was passed from Buddha to Mahakashyap Bodhidharma delivered to this man; a Chinese became the seventh master. And up to now it has been traveling. The key is still there, somebody is still holding it; the river has not dried.

To me, if all the scriptures of Buddha disappear nothing is lost. Only this anecdote should not disappear. This is the most precious, and scholars have dropped it from Buddha's biography. They say, "This is irrelevant; it doesn't fit with Buddha." But I say to you, "All that Buddha did was just ordinary -- anybody could do that -- but this is extraordinary, this is exceptional. Only a buddha can do this."

What happened that morning? Let us start to penetrate into it. Buddha came, sat, and started looking at the flower. He would not look at the people; the flower became the wall. That's what Bodhidharma did. He would look at the wall, he would not look at the people -- he would not waste his look. The flower became the wall and the crowd disappeared. Buddha looked and looked at the flower. What was he doing? When Buddha looks at anything, the quality of his consciousness is transferred. And a flower is one of the most receptive things in the world. Hence, Hindus and Buddhists go with flowers to put at their master's feet or in the temple, because a flower can carry something of your consciousness.

A flower is a very receptive thing, and if you are aware of the new research in the West, you will understand it. Now they say plants are more sensitive than you, than man. A flower is the heart of the plant; the whole being comes into it. Much research is going on in Soviet Russia, in the USA, in England, about the sensitivity of plants, and something wonderful has been discovered.

One man, a scientist, was working on plants -- how they feel, whether they feel anything or not, whether they have emotions or not. He was sitting with a plant with electrodes fixed to it to detect any movement in its inner being, any sensation, any emotions. He thought, "If I cut this plant, if I tear down a branch or cut it from the earth, what will happen?" Suddenly, the needle making the graph jumped. He had not done anything, he had just had a thought: "If I cut this plant...." The plant became afraid of death and the needle jumped, recording that the plant was trembling. Even the scientist became scared because he had not done anything -- just a thought and the plant received it. Plants are telepathic.

Then he worked much -- he worked on long distances. The plant was removed one thousand miles. His plant, the plant he had helped to grow, had watered, loved, was removed one thousand miles away. Here he thought against the plant and there, one thousand miles away, the plant became disturbed. So now, scientifically, it could be seen that the plant's emotions were disturbed.

Not only this, but if you think of cutting one plant all the other plants surrounding the area become emotionally disturbed. Also, if someone has cut a plant and he comes into the garden, all the plants become disturbed because this man is not good and they carry the memory. Whenever this man enters the garden the whole garden feels that an evil person is coming in.

Now a few scientists think that plants can be used for telepathic communication, because they are more sensitive than the human mind. and a few scientists think that plants can be used to receive communications from other planets, because our instruments are not so refined.

OSHO
A Bird in the Wing

Picture courtesy: Pinteret

VAIRAGYA

V A I R A G Y A .

adalah suatu kondisi dimana konsep konsep tentang ini dan itu dalam kehidupan telah dilampauinya , maka kebahagian HAKIKI yang melampaui dualitas hadir Dalam realita DIRI .
Sehingga Yang Ada dalam menjalani kehidupan hanyalah menyatu Dalam semua keadaan , Maka damai Dari Dalam ( inner peace ) menyembur keluar dimanapun Kita berada Dan Dalam keadaan apapun .
Bagai besi Yang terbakar bara API , dimana cahaya  nyala apinya menutupi badan besinya .

Salam inner peace = world peace

SUNYA

HADIR DISINI SAAT INI

Jumat, 06 Agustus 2021

Buddha berbicara, sulit menemukan orang lain yang bicara sebanyak Buddha. Para sarjana telah mempelajari semua kitab suci yang ada, yang mengatasnamakan Buddha. Tampaknya pencapaian berbicara sebanyak itu mustahil, karena setelah pencerahannya, Buddha hanya hidup selama empat puluh tahun, berjalan dari satu desa ke desa lainnya. Buddha berjalan di seluruh Bihar. Nama Bihar datang karena Buddha berjalan di sana. Bihar berarti jalan pengembaraan Buddha. Seluruh provinsi disebut Bihar karena ini adalah batas tempat Buddha berjalan, Biharnya, pengembaraannya.Buddha terus berjalan. Hanya di musim hujan Buddha beristirahat. Begitu banyak waktu yang terbuang untuk berjalan. Kemudian Buddha juga harus tidur. Jadi para sarjana telah menghitung waktu berbicara Buddha. Mereka berkata, "Ini sepertinya tidak mungkin. Kapan Buddha tidur, berjalan dan melakukan rutinitas sehari-hari lainnya?" Ada begitu banyak kitab suci, bagaimana Buddha bisa berbicara begitu banyak? Semua kitab suci ini hanya bisa ada jika Buddha terus berbicara selama empat puluh tahun, tanpa jeda sesaat pun. Hanya dengan begitu kitab suci sebanyak ini bisa dikatakan oeh Buddha. Buddha pasti sudah banyak bicara, secara terus-menerus, tetapi tetap saja Buddha bilang kuncinya tidak bisa disampaikan lewat kata-kata.Kisah ini adalah salah satu yang paling penting, karena dari sinilah tradisi Zen diturunkan. Buddha adalah sumbernya, dan Mahakashyap adalah master yang pertama, master asli Zen. Buddha adalah sumbernya, Mahakashyap adalah guru pertama, dan cerita ini adalah sumber dari mana seluruh tradisi -salah satu tradisi yang paling indah yang hidup dan ada di bumi, tradisi Zen- dimulai.Coba pahami cerita ini. Buddha datang pada suatu pagi, dan seperti biasa banyak orang berkumpul, banyak orang menunggu untuk mendengarkannya. Tapi satu hal yang tidak biasa, Buddha membawa bunga di tangannya. Belum pernah Buddha membawa apapun di tangannya. Orang-orang berpikir bahwa seseorang pasti telah memberikan bunga itu kepadanya.Buddha datang, duduk di bawah pohon. Orang banyak menunggu dan menunggu, dan Buddha tidak mau berbicara. Buddha bahkan tidak melihat mereka, hanya terus melihat bunga itu. Menit berlalu, berjam-jam berlalu, dan orang-orang menjadi sangat gelisah.Dikatakan bahwa Mahakashyap tidak bisa menahan diri. Dia tertawa keras. Buddha memanggilnya, memberinya bunga dan berkata kepada orang banyak yang berkumpul, "Apa pun yang dapat dikatakan melalui kata-kata, telah Kukatakan kepadamu, dan apa yang tidak dapat dikatakan melalui kata-kata, kuberikan kepada Mahakashyap. Kuncinya tidak dapat dikomunikasikan secara lisan. Kuberikan kuncinya secara langsung kepada Mahakashyap."Inilah yang disebut oleh para ahli Zen sebagai pemindahan kunci tanpa kitab suci, melampaui kitab suci, melampaui kata-kata, melampaui pikiran. Buddha memberikan bunga itu kepada Mahakashyap dan tidak ada yang bisa mengerti apa yang terjadi. Baik Mahakashyap maupun Buddha tidak pernah mengomentarinya lagi. Seluruh bab ditutup. Sejak itu, di Cina, di Tibet, di Thailand, di Burma, di Jepang, di Ceylon, di mana-mana, umat Buddha telah bertanya selama dua puluh lima abad ini, "Apa yang diberikan kepada Mahakashyap? Apa kuncinya?"Seluruh cerita tampaknya sangat esoteris. Buddha tidak tertutup. Ini adalah satu-satunya kejadian. Buddha adalah makhluk yang sangat rasional, berbicara secara rasional, tidak gila, berargumen secara rasional, dan logikanya sempurna. Engkau tidak dapat menemukan celah di dalamnya. Ini adalah satu-satunya kejadian di mana Buddha berperilaku tidak logis, di mana Buddha melakukan sesuatu yang misterius. Buddha sama sekali bukan pria misterius. Engkau tidak akan dapat menemukan master lain yang tidak misterius selain Buddha.Yesus sangat misterius, Lao Tzu benar-benar misterius. Buddha itu polos, transparan, tidak ada misteri yang mengelilinginya, tidak ada kabut di sekelilingnya. Nyala apinya menyala dengan jernih dan terang, benar-benar transparan, tanpa asap. Kejadian ini adalah satu-satunya hal yang tampak misterius, maka banyak kitab suci Buddhis tidak pernah menceritakan anekdot ini, mereka membuangnya. Mereka berpikir sepertinya seseorang telah menciptakannya. Cerita itu tidak masuk akal dengan kehidupan dan ajaran Buddha.Tapi bagi Zen inilah asal usulnya. Mahakashyap menjadi pemegang kunci pertama. Kemudian enam pemegang berturut-turut ada di India, hingga Bodhidharma. Bodhidharma adalah pemegang kunci keenam, dan kemudian dia mencari dan mencari di seluruh India tetapi dia tidak dapat menemukan seorang manusia dengan kemampuan Mahakashyap, seorang manusia yang dapat memahami keheningan. Dia harus meninggalkan India hanya untuk mencari orang yang dapat diberikan kunci itu. Jika tidak, kuncinya akan hilang.OSHOA Bird on the WingBuddha talked -- it's difficult to find another person who talked so much. Scholars have been studying all the scriptures in existence that are in the name of Buddha, and it seems an impossible accomplishment because after his enlightenment he lived only forty years, walking from one village to another. He walked all over Bihar, and the name Bihar comes because Buddha walked there. Bihar means the walking paths of Buddha. The whole province is called Bihar because this is the boundary where Buddha walked -- his Bihar, his wanderings.He continually walked; only in the rainy season did he rest. So much time was wasted in walking, and then also he had to sleep. So scholars have been calculating; they say, "This seems impossible. Sleeping, walking, doing other daily routines -- there are so many scriptures, how could he have talked so much? If he was continuously talking for forty years, without a gap of a single moment, only then could this much have been talked. He must have talked so much -- continuously -- yet still he says the key cannot be conveyed through words.This story is one of the most significant ones, because from this was passed the tradition of Zen. Buddha was the source, and Mahakashyap was the first, the original master of Zen. Buddha was the source, Mahakashyap was the first master, and this story is the source from where the whole tradition -- one of the most beautiful and alive that exists on earth, the tradition of Zen -- started.Try to understand this story. Buddha came one morning, and as usual a crowd had gathered, many people were waiting to listen to him. But one thing was unusual -- he was carrying a flower in his hand. Never before had he carried anything in his hand. People thought that someone must have presented it to him. Buddha came, he sat under the tree.The crowd waited and waited and he would not speak. He wouldn't even look at them, he just went on looking at the flower. Minutes passed, then hours, and the people became very much restless.It is said that Mahakashyap couldn't contain himself. He laughed loudly. Buddha called him, gave him the flower and said to the gathered crowd, "Whatsoever can be said through words I have said to you, and that which cannot be said through words I give to Mahakashyap. The key cannot be communicated verbally. I hand over the key to Mahakashyap."This is what Zen masters call transference of the key without scripture -- beyond scripture, beyond words, beyond mind. He gave the flower to Mahakashyap, and nobody could understand what happened. Neither Mahakashyap nor Buddha ever commented upon it again. The whole chapter was closed. Since then, in China, in Tibet, in Thailand, in Burma, in Japan, in Ceylon -- everywhere Buddhists have been asking for these twenty-five centuries, "What was given to Mahakashyap? What was the key?"The whole story seems to be very esoteric. Buddha was not secretive; this was the only incident.... Buddha was a very rational being. He talked rationally, he was not a mad ecstatic, he argued rationally, and his logic was perfect -- you could not find a loophole in it. This was the only incident where he behaved illogically, where he did something which was mysterious. He was not a mysterious man at all. You cannot find another master who was less mysterious.Jesus was very mysterious, Lao Tzu was absolutely mysterious. Buddha was plain, transparent; no mystery surrounds him, no smoke is allowed. His flame burns clear and bright, absolutely transparent, smokeless. This was the only thing that seemed mysterious; hence many Buddhist scriptures never relate this anecdote, they have simply dropped it. It seemed as if someone had invented it. It didn't make any sense with Buddha's life and teaching.But for Zen this is the origin. Mahakashyap became the first holder of the key. Then six holders in succession existed in India, up to Bodhidharma; he was the sixth holder of the key, and then he searched and searched all over India but he couldn't find a man of the capability of Mahakashyap -- a man who could understand silence. He had to leave India just in search of a man to whom the key could be given; otherwise the key would be lost.OSHOA Bird on the WingPicture courtesy: Pinterest

Buddha berbicara, sulit menemukan orang lain yang bicara sebanyak Buddha. Para sarjana telah mempelajari semua kitab suci yang ada, yang mengatasnamakan Buddha. Tampaknya pencapaian berbicara sebanyak itu mustahil, karena setelah pencerahannya, Buddha hanya hidup selama empat puluh tahun, berjalan dari satu desa ke desa lainnya. Buddha berjalan di seluruh Bihar. Nama Bihar datang karena Buddha berjalan di sana. Bihar berarti jalan pengembaraan Buddha. Seluruh provinsi disebut Bihar karena ini adalah batas tempat Buddha berjalan, Biharnya, pengembaraannya.

Buddha terus berjalan. Hanya di musim hujan Buddha beristirahat. Begitu banyak waktu yang terbuang untuk berjalan. Kemudian Buddha juga harus tidur. Jadi para sarjana telah menghitung waktu berbicara Buddha. Mereka berkata, "Ini sepertinya tidak mungkin. Kapan Buddha tidur, berjalan dan melakukan rutinitas sehari-hari lainnya?" Ada begitu banyak kitab suci, bagaimana Buddha bisa berbicara begitu banyak? Semua kitab suci ini hanya bisa ada jika Buddha terus berbicara selama empat puluh tahun, tanpa jeda sesaat pun. Hanya dengan begitu kitab suci sebanyak ini bisa dikatakan oeh Buddha. Buddha pasti sudah banyak bicara, secara terus-menerus, tetapi tetap saja Buddha bilang kuncinya tidak bisa disampaikan lewat kata-kata.

Kisah ini adalah salah satu yang paling penting, karena dari sinilah tradisi Zen diturunkan. Buddha adalah sumbernya, dan Mahakashyap adalah master yang pertama, master asli Zen. Buddha adalah sumbernya, Mahakashyap adalah guru pertama, dan cerita ini adalah sumber dari mana seluruh tradisi -salah satu tradisi yang paling indah yang hidup dan ada di bumi, tradisi Zen- dimulai.

Coba pahami cerita ini. Buddha datang pada suatu pagi, dan seperti biasa banyak orang berkumpul, banyak orang menunggu untuk mendengarkannya. Tapi satu hal yang tidak biasa, Buddha membawa bunga di tangannya. Belum pernah Buddha membawa apapun di tangannya. Orang-orang berpikir bahwa seseorang pasti telah memberikan bunga itu kepadanya.

Buddha datang, duduk di bawah pohon. Orang banyak menunggu dan menunggu, dan Buddha tidak mau berbicara. Buddha bahkan tidak melihat mereka, hanya terus melihat bunga itu. Menit berlalu, berjam-jam berlalu, dan orang-orang menjadi sangat gelisah.

Dikatakan bahwa Mahakashyap tidak bisa menahan diri. Dia tertawa keras. Buddha memanggilnya, memberinya bunga dan berkata kepada orang banyak yang berkumpul, "Apa pun yang dapat dikatakan melalui kata-kata, telah Kukatakan kepadamu, dan apa yang tidak dapat dikatakan melalui kata-kata, kuberikan kepada Mahakashyap. Kuncinya tidak dapat dikomunikasikan secara lisan. Kuberikan kuncinya secara langsung kepada Mahakashyap."

Inilah yang disebut oleh para ahli Zen sebagai pemindahan kunci tanpa kitab suci, melampaui kitab suci, melampaui kata-kata, melampaui pikiran. Buddha memberikan bunga itu kepada Mahakashyap dan tidak ada yang bisa mengerti apa yang terjadi. Baik Mahakashyap maupun Buddha tidak pernah mengomentarinya lagi. Seluruh bab ditutup. Sejak itu, di Cina, di Tibet, di Thailand, di Burma, di Jepang, di Ceylon, di mana-mana, umat Buddha telah bertanya selama dua puluh lima abad ini, "Apa yang diberikan kepada Mahakashyap? Apa kuncinya?"

Seluruh cerita tampaknya sangat esoteris. Buddha tidak tertutup. Ini adalah satu-satunya kejadian. Buddha adalah makhluk yang sangat rasional, berbicara secara rasional, tidak gila, berargumen secara rasional, dan logikanya sempurna. Engkau tidak dapat menemukan celah di dalamnya. Ini adalah satu-satunya kejadian di mana Buddha berperilaku tidak logis, di mana Buddha melakukan sesuatu yang misterius. Buddha sama sekali bukan pria misterius. Engkau tidak akan dapat menemukan master lain yang tidak misterius selain Buddha.

Yesus sangat misterius, Lao Tzu benar-benar misterius. Buddha itu polos, transparan, tidak ada misteri yang mengelilinginya, tidak ada kabut di sekelilingnya. Nyala apinya menyala dengan jernih dan terang, benar-benar transparan, tanpa asap. Kejadian ini adalah satu-satunya hal yang tampak misterius, maka banyak kitab suci Buddhis tidak pernah menceritakan anekdot ini, mereka membuangnya. Mereka berpikir sepertinya seseorang telah menciptakannya. Cerita itu tidak masuk akal dengan kehidupan dan ajaran Buddha.

Tapi bagi Zen inilah asal usulnya. Mahakashyap menjadi pemegang kunci pertama. Kemudian enam pemegang berturut-turut ada di India, hingga Bodhidharma. Bodhidharma adalah pemegang kunci keenam, dan kemudian dia mencari dan mencari di seluruh India tetapi dia tidak dapat menemukan seorang manusia dengan kemampuan Mahakashyap, seorang manusia yang dapat memahami keheningan. Dia harus meninggalkan India hanya untuk mencari orang yang dapat diberikan kunci itu. Jika tidak, kuncinya akan hilang.

OSHO
A Bird on the Wing

Buddha talked -- it's difficult to find another person who talked so much. Scholars have been studying all the scriptures in existence that are in the name of Buddha, and it seems an impossible accomplishment because after his enlightenment he lived only forty years, walking from one village to another. He walked all over Bihar, and the name Bihar comes because Buddha walked there. Bihar means the walking paths of Buddha. The whole province is called Bihar because this is the boundary where Buddha walked -- his Bihar, his wanderings.

He continually walked; only in the rainy season did he rest. So much time was wasted in walking, and then also he had to sleep. So scholars have been calculating; they say, "This seems impossible. Sleeping, walking, doing other daily routines -- there are so many scriptures, how could he have talked so much? If he was continuously talking for forty years, without a gap of a single moment, only then could this much have been talked. He must have talked so much -- continuously -- yet still he says the key cannot be conveyed through words.

This story is one of the most significant ones, because from this was passed the tradition of Zen. Buddha was the source, and Mahakashyap was the first, the original master of Zen. Buddha was the source, Mahakashyap was the first master, and this story is the source from where the whole tradition -- one of the most beautiful and alive that exists on earth, the tradition of Zen -- started.

Try to understand this story. Buddha came one morning, and as usual a crowd had gathered, many people were waiting to listen to him. But one thing was unusual -- he was carrying a flower in his hand. Never before had he carried anything in his hand. People thought that someone must have presented it to him. Buddha came, he sat under the tree.

The crowd waited and waited and he would not speak. He wouldn't even look at them, he just went on looking at the flower. Minutes passed, then hours, and the people became very much restless.

It is said that Mahakashyap couldn't contain himself. He laughed loudly. Buddha called him, gave him the flower and said to the gathered crowd, "Whatsoever can be said through words I have said to you, and that which cannot be said through words I give to Mahakashyap. The key cannot be communicated verbally. I hand over the key to Mahakashyap."

This is what Zen masters call transference of the key without scripture -- beyond scripture, beyond words, beyond mind. He gave the flower to Mahakashyap, and nobody could understand what happened. Neither Mahakashyap nor Buddha ever commented upon it again. The whole chapter was closed. Since then, in China, in Tibet, in Thailand, in Burma, in Japan, in Ceylon -- everywhere Buddhists have been asking for these twenty-five centuries, "What was given to Mahakashyap? What was the key?"

The whole story seems to be very esoteric. Buddha was not secretive; this was the only incident.... Buddha was a very rational being. He talked rationally, he was not a mad ecstatic, he argued rationally, and his logic was perfect -- you could not find a loophole in it. This was the only incident where he behaved illogically, where he did something which was mysterious. He was not a mysterious man at all. You cannot find another master who was less mysterious.

Jesus was very mysterious, Lao Tzu was absolutely mysterious. Buddha was plain, transparent; no mystery surrounds him, no smoke is allowed. His flame burns clear and bright, absolutely transparent, smokeless. This was the only thing that seemed mysterious; hence many Buddhist scriptures never relate this anecdote, they have simply dropped it. It seemed as if someone had invented it. It didn't make any sense with Buddha's life and teaching.

But for Zen this is the origin. Mahakashyap became the first holder of the key. Then six holders in succession existed in India, up to Bodhidharma; he was the sixth holder of the key, and then he searched and searched all over India but he couldn't find a man of the capability of Mahakashyap -- a man who could understand silence. He had to leave India just in search of a man to whom the key could be given; otherwise the key would be lost.

OSHO
A Bird on the Wing

Picture courtesy: Pinterest

*EVOLUSI KESADARAN*maulana jalaluddin rumi berkata bahwa kita mengalami evolusi dari saripati jadi tumbuhan dari tumbuhan jadi hewan dari hewan jadi manusia.dan dalam teori evolusi darwin manusia pun mengalami perubahan dari pythecantropus erectus menjadi homo sapiens.pergeseran ini terus akan berlanjut hingga ilmuan modern YOUFAL NOAH HARARI dalam bukunya HOMO DEUS berkata bahwa manusia dari homo sapiens(manusia sekarang)akan ber evolusi menjadi HOMO DEUS(SANG PENCIPTA/memiliki kemampuan tuhan).Dunia sains dulu dikuasai oleh ilmu kimia,dan sekarang adalah puncak kejayaan ilmu fisika.yang terakhir adalah meledaknya teori fisika quantum oleh einstein.oleh sebab itu marak ilmu2 loa pemberdayaan diri ilmu pikiran bawahsadar ilmu quantum.dalam fisika manusia lahir suci dan kosong ,vibrasi getaran pikiran perasaan lingkungannya yang berperan mencetak nasibnya oleh sebab itu mereka percaya hidup itu di tentukan oleh kita sendiri(JABARIYAH).ilmu fisika quantum berkaitan dng energy vibrasi dam atensi.sehingga seluruh ilmu pengetahuan saat ini berbondong2 ingin merubah manusia dengan cara merubah vibrasi pikiran bawahsadarnya dan hal itu banyak sekali terbukti mengubah jutaan orang yang awalnya gagal menjadi SUKSES .sekaligus hal itu menjadi penanda berakhirnya ilmu fisika dan muncul tren baru yaitu ilmu BIOLOGI.ini adalah zaman awal lahirnya pengembangan biologi.Ilmu vibrasi energy dan atensi serta fisika quantum ternyata tidak sepenuhnya penentu perubahan manusia.Ada penemuan mencengangkan yg terbaru yaitu dlm ilmu biologi yg menjadikan ilmu fisika quantum di bantah habis habisan oleh ilmu biologi.Biologi menemukan bahwa penentu prilaku dan nasib seseorang bukan di tentukan oleh vibrasi pikiran bawahsadarnya tetapi dari JENIS DNA DAN KROMOSOM SEL NYA.hal ini menunjukkan bahwa NASIB DAN JALAN HIDUP SERTA PRILAKU BAIK BURUK SESEORANG SUDAH DI TENTUKAN DARI SONONYA.kita adalah wayang yg tak berdaya untuk merubah apapun karena terbukti meskipun seseorang itu aslinya baik tapi jika kromosom selnya memiliki jalan hidup jahat maka dia akan menjadi jahat pada waktunya.(QODARIYAH).Salahsatu bukti nya adalah pemimpin NAZI ADOLF HITTLER sejak kecil dia orang baik bahkan ia selalu ingin melawan getaran kjahatan yg muncul dari dalam diriny tetapi pada akhirnya nasib membawanya pada aktor kejam.dia seperti sengaja di skenario alam untuk menjadi sebab terbunuhnya jutaan orang dan anehnya dia selalu selamat dari kematian.di bom dia selamat di todong pistol yang nodong kasihan di jebak di bom dalam koper bommya tidak meledak.bahkan dia sempat berfikir bahwa dia abadi.terahir kmatiannya karena sengaja bunuhdiri bukan karena di bunuh.Menyadari hal ini,Ilmuan biologi kemudian berkesperimen mengubah kromosom dan berhasil.kromosom yang di nilai mengarah pada yg tidak baik akan di potong dan di cangkok kromosom dari orang baik.atau orang sukses atau orang jenius dll tergantung kehendak ilmuan itu.oleh karena itu kedepan akan muncul bayi cloning cromosom MANUSIA SUPER.AKAN LAHIR SPESIES BARU MANUSIA YG MENDEKATI TUHAN.Orang2 kaya akan mudah untuk punya anak yang SUPER JENIUS,BAIK,ATAU BAHKAN YANG MEMILIKI BAKAT KETUHANAN YG SEMPURNA ITU BISA DI CIPTAKAN.Diambil dari DNA orang suci dari org sukses dari orang jenis dari orang baik.maka akan muncul spesies baru orangnya spiritual tinggi jnius kaya dan baik.mungkin saja film film animasi yang bercerita ada manusia super seperti MUTANT itu kedepan akan muncul.manusia yg kuat sekali seperti HULK yg bisa terbang seperti SPIDERMAN dll.manusia mengalami PERCEPATAN EVOLUSI melalui ilmu pengetahuan HOMO DEUS.Sebenarnya 5000 th silam sudah ada upaya percepatan evolusi tetapi ini berkaitan dng evolusi kesadaran manusia.ini adalah upaya para reshi meditator dan orang suci mereka berlomba2 menciptakan metode percepatan evolusi spiritual.aliran KRIYA YOGA BABAJI yang sangat jelas selalu mengatakan hal ini.bahwa dengan mengamalkan metode pernafasan yoga ala kriya yoga akan mampu mempersingkat evolusi kesadaran manusia yang katanya 7 x putaran meditasi pernafasan tertentu bisa mempercepat evolusi kesadarannya hingga 100 tahun atau bahkan lebih.Film Kehidupan ini berputar berdasarkan keinginan harapan cita cita dan karma seseorsng.jika seseorang punya pikiran keinginan cita2 harapan dan goal serta karma dan anda sudah mati belum terwujud maka rekaman keinginan dan karma akan menjadikan anda lahir kembali untuk misi mnyelesaikannya.sampai anda terbebas dari ikatan keinginan tersebut.tebalmya karma akan menutupi sinar cahaya kesadaran menyentuh anda.sehingga banyak kita temukan orang2 yg hidup tidak tau tujuanjya hidup ngejar harta tahta wanita mngejar kesenangan dll hanya ibarah makan minum cari uang dan mati.ini disebut JIWA MUDA.ketika kita ratusan kali di hidupkan maka mmbawa pengalaman2 dan kedewasaan mental sehingga jiwa akan mulai sadar akan tujuannya sehingga dia sayup sayup akan melihat secercah cahaya kebenaran.dan ingin di cari diikuti.sampai pada kondisi sinar cahaya kesadaran itu berkuasa atas diri seseorang dan orang itu dalam hidup hanya beetujuan untuk mngalami kesadaran murni.ini disebut JIWA TUA JIWA MATANG.Saat kita bertemu anak anak dan pemahaman serta kebijaksanaany serta sangat kuatny untuk menyingkap misteri kehidupan ini pertanda dia telah hidup lama ribuan kali sehingga dia sudah pada titik final.FISIK MUDA TAPI JIWA TUA.EVOLUSI KESADARANNYA SUDAH PADA TITIK MAKSIMAL.sehingga ia akan mngalami pencerahan REALISASI DIRI DAN PADA TITIK TERTINGGINYA AKAN MATI DENGAN CARA MAHASAMADHI.Inilah EVOLUSI SPIRITUAL.dan oleh para pakar kriya yoga berusaha untuk di percepat sehingga tidak perlu mengalami hidup dan mati berulang kali.SESEORANG YG TIDAK NYAMBUNG DENGAN KESADARAN BAHKAN MIKIR TTG KESADARAN SAJA NGGAK,BERARTI KARMA MASIH TEBAL UMUR JIWANYA MUDA.DAN SESEORANG YG MULAI BERFIKIR KESADARAN DAN BERTEKAD MENEMUKANNYA BERARTI UMUR JIWANYA TUA MESKIPUN KADANG FISIKNYA MASIH KECIL.JIKA DIA BELUM JUGA BERTEMU ARTINYA LINGKARAN KARMANYA MASIH BELUM SELESAI.NAGA TIMUR ❤️❤️❤️

*EVOLUSI KESADARAN*

maulana jalaluddin rumi berkata bahwa kita mengalami evolusi dari saripati jadi tumbuhan dari tumbuhan jadi hewan dari hewan jadi manusia.dan dalam teori evolusi darwin manusia pun mengalami perubahan dari pythecantropus erectus menjadi homo sapiens.pergeseran ini terus akan berlanjut hingga ilmuan modern YOUFAL NOAH HARARI dalam bukunya HOMO DEUS berkata bahwa manusia dari homo sapiens(manusia sekarang)akan ber evolusi menjadi HOMO DEUS(SANG PENCIPTA/memiliki kemampuan tuhan).

Dunia sains dulu dikuasai oleh ilmu kimia,dan sekarang adalah puncak kejayaan ilmu fisika.yang terakhir adalah meledaknya teori fisika quantum oleh einstein.oleh sebab itu marak ilmu2 loa pemberdayaan diri ilmu pikiran bawahsadar ilmu quantum.dalam fisika manusia lahir suci dan kosong ,vibrasi getaran pikiran perasaan lingkungannya yang berperan mencetak nasibnya oleh sebab itu mereka percaya hidup itu di tentukan oleh kita sendiri(JABARIYAH).ilmu fisika quantum berkaitan dng energy vibrasi dam atensi.sehingga seluruh ilmu pengetahuan saat ini berbondong2 ingin merubah manusia dengan cara merubah vibrasi pikiran bawahsadarnya dan hal itu banyak sekali terbukti mengubah jutaan orang yang awalnya gagal menjadi SUKSES .sekaligus hal itu menjadi penanda berakhirnya ilmu fisika dan muncul tren baru yaitu ilmu BIOLOGI.ini adalah zaman awal lahirnya pengembangan biologi.

Ilmu vibrasi energy dan atensi serta fisika quantum ternyata tidak sepenuhnya penentu perubahan manusia.Ada penemuan mencengangkan yg terbaru yaitu dlm ilmu biologi yg menjadikan ilmu fisika quantum di bantah habis habisan oleh ilmu biologi.
Biologi menemukan bahwa penentu prilaku dan nasib seseorang bukan di tentukan oleh vibrasi pikiran bawahsadarnya tetapi dari JENIS DNA DAN KROMOSOM SEL NYA.hal ini menunjukkan bahwa NASIB DAN JALAN HIDUP SERTA PRILAKU BAIK BURUK SESEORANG SUDAH DI TENTUKAN DARI SONONYA.kita adalah wayang yg tak berdaya untuk merubah apapun karena terbukti meskipun seseorang itu aslinya baik tapi jika kromosom selnya memiliki jalan hidup jahat maka dia akan menjadi jahat pada waktunya.(QODARIYAH).
Salahsatu bukti nya adalah pemimpin NAZI ADOLF HITTLER sejak kecil dia orang baik bahkan ia selalu ingin melawan getaran kjahatan yg muncul dari dalam diriny tetapi pada akhirnya nasib membawanya pada aktor kejam.dia seperti sengaja di skenario alam untuk menjadi sebab terbunuhnya jutaan orang dan anehnya dia selalu selamat dari kematian.di bom dia selamat di todong pistol yang nodong kasihan di jebak di bom dalam koper bommya tidak meledak.bahkan dia sempat berfikir bahwa dia abadi.terahir kmatiannya karena sengaja bunuhdiri bukan karena di bunuh.

Menyadari hal ini,Ilmuan biologi kemudian berkesperimen mengubah kromosom dan berhasil.kromosom yang di nilai mengarah pada yg tidak baik akan di potong dan di cangkok kromosom dari orang baik.atau orang sukses atau orang jenius dll tergantung kehendak ilmuan itu.oleh karena itu kedepan akan muncul bayi cloning cromosom MANUSIA SUPER.AKAN LAHIR SPESIES BARU MANUSIA YG MENDEKATI TUHAN.
Orang2 kaya akan mudah untuk punya anak yang SUPER JENIUS,BAIK,ATAU BAHKAN YANG MEMILIKI BAKAT KETUHANAN YG SEMPURNA ITU BISA DI CIPTAKAN.Diambil dari DNA orang suci dari org sukses dari orang jenis dari orang baik.maka akan muncul spesies baru orangnya spiritual tinggi jnius kaya dan baik.mungkin saja film film animasi yang bercerita ada manusia super seperti MUTANT itu kedepan akan muncul.manusia yg kuat sekali seperti HULK yg bisa terbang seperti SPIDERMAN  dll.manusia mengalami PERCEPATAN EVOLUSI melalui ilmu pengetahuan HOMO DEUS.

Sebenarnya 5000 th silam sudah ada upaya percepatan evolusi tetapi ini berkaitan dng evolusi kesadaran manusia.ini adalah upaya para reshi meditator dan orang suci mereka berlomba2 menciptakan metode percepatan evolusi spiritual.aliran KRIYA YOGA BABAJI yang sangat jelas selalu mengatakan hal ini.bahwa dengan mengamalkan metode pernafasan yoga ala kriya yoga akan mampu mempersingkat evolusi kesadaran manusia yang katanya 7 x putaran meditasi pernafasan tertentu bisa mempercepat evolusi kesadarannya hingga 100 tahun atau bahkan lebih.

Film Kehidupan ini berputar berdasarkan keinginan harapan cita cita dan karma seseorsng.jika seseorang punya pikiran keinginan cita2 harapan dan goal serta karma dan anda sudah mati belum terwujud maka rekaman keinginan dan karma akan menjadikan anda lahir kembali untuk misi mnyelesaikannya.sampai anda terbebas dari ikatan keinginan tersebut.tebalmya karma akan menutupi sinar cahaya kesadaran menyentuh anda.sehingga banyak kita temukan orang2 yg hidup tidak tau tujuanjya hidup ngejar harta tahta wanita mngejar kesenangan dll hanya ibarah makan minum cari uang dan mati.ini disebut JIWA MUDA.ketika kita ratusan kali di hidupkan maka mmbawa pengalaman2 dan kedewasaan mental sehingga jiwa akan mulai sadar akan tujuannya sehingga dia sayup sayup akan melihat secercah cahaya kebenaran.dan ingin di cari diikuti.sampai pada kondisi sinar cahaya kesadaran itu berkuasa atas diri seseorang dan orang itu dalam hidup hanya beetujuan untuk mngalami kesadaran murni.ini disebut JIWA TUA JIWA MATANG.

Saat kita bertemu anak anak dan pemahaman serta kebijaksanaany serta sangat kuatny untuk menyingkap misteri kehidupan ini pertanda dia telah hidup lama ribuan kali sehingga dia sudah pada titik final.FISIK MUDA TAPI JIWA TUA.EVOLUSI KESADARANNYA SUDAH PADA TITIK MAKSIMAL.sehingga ia akan mngalami pencerahan REALISASI DIRI DAN PADA TITIK TERTINGGINYA AKAN MATI DENGAN CARA MAHASAMADHI.

Inilah EVOLUSI SPIRITUAL.dan oleh para pakar kriya yoga berusaha untuk di percepat sehingga tidak perlu mengalami hidup dan mati berulang kali.

SESEORANG YG TIDAK NYAMBUNG DENGAN KESADARAN BAHKAN MIKIR TTG KESADARAN SAJA NGGAK,BERARTI KARMA MASIH TEBAL UMUR JIWANYA MUDA.

DAN SESEORANG YG MULAI BERFIKIR KESADARAN DAN BERTEKAD MENEMUKANNYA BERARTI UMUR JIWANYA TUA MESKIPUN KADANG FISIKNYA MASIH KECIL.JIKA DIA BELUM JUGA BERTEMU ARTINYA LINGKARAN KARMANYA MASIH BELUM SELESAI.

NAGA TIMUR ❤️❤️❤️

TUMIMBAL LAHIR

Tumimbal Lahir

Manusia percaya bahwa ada sesuatu yang kekal di dalam dirinya. Sesuatu yang kekal ini diberi berbagai nama : Atta, Jiwa,Atman, Roh,Diri Sejati, Pribadi Luhur dan sebagainya. Sang buddha mengatakan; bahwa apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang kekal, semata-mata merupakan gabungan dari kelompok-kelompok energi batin-jasmani yang senantiasa berubah.
  
Sang Buddha bersabda:
“Badan jasmani, perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran
dan kesadaran adalah lima khanda,
yang semuanya tidak memiliki inti diri yang kekal.
Bila khanda itu memiliki atta, 
maka ia dapat berubah sekehendak atta itu dan tidak akan menderita, 
karena semua keinginannya dapat dipenuhi misalnya, 
‘Semoga khanda-ku begini dan begitu.’
Tetapi, karena khanda itu anatta,
 maka ia tidak dapat berubah sekehendak atta itu 
dan oleh sebab itu menderita, karena semua kehendak dan keinginannya tak dapat dipenuhi.
Misalnya, ‘ Semoga khanda-ku begini dan bukan begitu.’ “
( Vin. Mv. Kh. 1 ; cf. S. 22 : 59 ).

Anatta /Tiada inti diri adalah salah satu doktrin yang sangat penting dalam ajaran Buddha. Anatta adalah ajaran yang paling unik, yang diakui oleh banyak cendekiawan, membedakan ajaran Buddha terhadap agama-agama lainnya. Para cendekiawan menyatakan bahwa semua agama selain ajaran Buddha menerima adanya jiwa atau diri yang ada di dalam atau di luar makhluk hidup.

Donald Watson menulis, “Diantara agama-agama besar di dunia, hanya ajaran Buddha yang tidak mengakui keberadaan jiwa”.

Pelajar lainnya, Richard Kennedy menyatakan, “ Menurut ajaran Kristiani, Islam dan Yahudi, setiap jiwa akan dihakimi pada akhir zaman… Jiwa itulah yang menentukan apakah seseorang akan dihukum dalam Neraka atau di hadiahi kehidupan abadi di dalam Surga… Ajaran Buddha mengajarkan bahwa jiwa atau diri yang kekal itu tidak ada .”

Sekalipun doktrin Anatta adalah begitu penting, unik dan semestinya dipahami oleh umat Buddha, namun sampai saat ini dari seluruh ajaran Sang Buddha, doktrin inilah yang paling banyak disalahpahami dan paling banyak disalahtafsirkan, karena doktrin Anatta diajarkan oleh Sang Buddha dari sudut pandang seseorang yang telah mencapai pencerahan sempurna, pandangan yang melihat bahwa segala sesuatu adalah Anatta.

Sang Buddha bersabda :
“ Segala sesuatu yang berkondisi adalah tanpa inti;
 apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat ini,
 maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan,
 Inilah jalan yang membawa pada kesucian .”
( Dhammapada XX ; 279 )

Kontroversi mengenai doktrin Anatta sepertinya didasari oleh rasa takut yang mendalam terhadap penolakan adanya jiwa. Manusia pada umumnya sangat melekat pada hidupnya, sehingga mereka cenderung untuk   mempercayai adanya sesuatu yang bersifat tetap,  kekal, abadi di dalam dirinya.

Bila ada orang yang mengatakan bahwa tiada sesuatupun yang kekal dalam diri mereka, tidak ada semacam jiwa dalam diri mereka yang akan berlangsung selamanya, mereka akan merasa ketakutan. Mereka bertanya-tanya apa yang akan terjadi dengan mereka di kehidupan mendatang, mereka takut menjadi musnah !.

Sang Buddha sangat memahami hal ini, seperti yang dapat kita lihat dalam cerita tentang Vacchagotta, yang seperti orang pada umumnya, takut dan bingung terhadap doktrin Anatta.

Vacchagotta adalah seorang pertapa yang pada suatu hari mengunjungi Sang Buddha untuk menanyakan beberapa hal penting. Dia bertanya kepada Sang Buddha, : “ Apakah atta (jiwa) itu ada ?.” Sang Buddha Diam. Kemudian, dia bertanya kembali,: “ Apakah atta itu tidak ada ?.” Namun Sang Buddha tetap diam.

Setelah Vacchagotta berlalu, Sang Buddha menjelaskan kepada Ananda, mengapa Ia telah bersikap diam. Sang Buddha menjelaskan bahwa Ia mengetahui Vacchagotta sedang mengalami kebingungan tentang atta, dan jika Ia menjawab bahwa atta itu ada, berarti Ia mengajarkan paham Eternalistik    ( teori jiwa yang kekal ), yang tidak Ia setujui. dan, bila Ia menjawab bahwa atta itu tidak ada, maka Vacchagotta akan berpikir bahwa Sang Buddha mengajarkan paham Materialistik/Nihilisme ( paham yang mengajarkan bahwa makhluk hidup hanyalah suatu organisme batin-jasmani yang akan musnah total setelah kematian ).

Sang Buddha menolak paham materialistik, karena paham ini tidak sesuai dengan hukum kamma, tumimbal lahir dan hukum Sebab-Akibat yang saling bergantungan. Sebaliknya Sang Buddha mengajarkan bahwa manusia terlahir kembali dengan “Kesadaran yang berkesinambungan”. (patisandhi), yaitu kesadaran tumimbal lahir yang tidak berpindah dari kehidupan sebelumnya, melainkan timbul karena adanya berbagai kondisi dari kehidupan sebelumnya.

Jadi orang yang terlahir kembali bukanlah orang yang sama dengan yang telah meninggal, namun juga bukan orang yang sepenuhnya berbeda dengan yang telah meninggal.

Yang paling penting, adalah didalam ajaran Buddha tidak dikenal adanya tubuh metafisik, jiwa, atau roh yang sama berlanjut dari satu kehidupan ke- kehidupan berikutnya.

KEMBALI PADA TUHANJika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Begitulah caranyaJika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepadaNyaJika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk, maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan; karena Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata uang palsumuJika engkau masih mempunyai seratus keraguan tentang Tuhan, maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.Begitulah caranya wahai pejalanBiarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, ayolah datang, dan datanglah lagiKarena Tuhan telah berfirman: “Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepadaKu, karena Akulah jalan itu.” SEBERAPA JAUH ENGKAU DATANG!Sesungguhnya, engkau adalah tanah liat. Dari bentukan mineral, kau menjadi sayur-sayuran. Dari sayuran, kau menjadi binatang, dan dari binatang ke manusia. Selama periode ini, manusia tidak tahu ke mana ia telah pergi, tetapi ia telah ditentukan menempuh perjalanan panjang. Dan engkau harus pergi melintasi ratusan dunia yang berbeda.AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim?Aku tidak mengetahui diriku sendiri.Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,bukan Majusi, bukan Islam.Bukan dari Timur, maupun Barat.Bukan dari darat, maupun laut.Bukan dari Sumber Alam, bukan dari surga yang berputar,Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;Bukan dari dunia kini atau akan datang: surga atau neraka;Bukan dari Adam, Hawa, taman Surgawi atau Firdaus;Tempatku tidak bertempat, jejakku tidak berjejak.Baik raga maupun jiwaku: semuanya adalah kehidupan Kekasihku ...BURUNG HANTU DAN ELANG RAJASeekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu. Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, "Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja." Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, "Jangan percaya kepadanya! Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita."DIMENSI LAIN Dunia tersembunyi memiliki awan dan hujan, tetapi dalam jenis yang berbeda.Langit dan cahaya mataharinya, juga berbeda.Ini tampak nyata,hanya untuk orang yang berbudi halus -- mereka yang tidak tertipu oleh kesempurnaan dunia yang semu.KESADARANManusia mungkin berada dalam keadaan gembira, dan manusia lainnya berusaha untuk menyadarkan. Itu memang usaha yang baik. Namun keadaan ini mungkin buruk baginya, dan kesadaran mungkin baik baginya. Membangunkan orang yang tidur, baik atau buruk tergantung siapa yang melakukannya. Jika si pembangun adalah orang yang memiliki pencapaian tinggi, maka akan meningkatkan keadaan orang lain. Jika tidak, maka akan memburukkan kesadaran orang lain.DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.Dia tidak di Salib.Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.Tidak ada tanda apa pun di dalamnya.Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah, dan ke Kandahar Aku memandang. Dia tidak di dataran tinggi maupun dataran rendah. Dengan tegas, aku pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).Di sana cuma ada tempat tinggal (legenda) burung Anqa.Aku pergi ke Ka'bah di Mekkah. Dia tidak ada di sana.Aku menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosufDia ada di luar jangkauan Avicenna ...Aku melihat ke dalam hatiku sendiri.Di situlah, tempatnya, aku melihat Dirinya.Dia tidak di tempat lain.KECERDASAN DAN PEMAHAMAN SEJATI Kecerdasan adalah bayangan dari Kebenaran obyektifBagaimana bayangan dapat bersaing dengan cahaya matahari?JIWA MANUSIA Pergilah lebih tinggi -- Lihatlah Jiwa Manusia! DUA ALANG-ALANG Dua alang-alang minum dari satu sungai.Satunya palsu, lainnya tebu.AKAN JADI APA DIRIKU? Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput;Aku telah alami tujuhratus dan tujuhpuluh bentuk.Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran;Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang.Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia.Maka mengapa takut hilang melalui kematian?Kelak aku akan mati Membawa sayap dan bulu seperti malaikat:Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat -- Apa yang tidak dapat kau bayangkan.Aku akan menjadi itu. KEBENARANNabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan: "Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah. Tidak di bumi, langit atau singgasana. Ini kepastian, wahai kekasih: Aku tersembunyi di kaibu orang yang beriman. Jika kau mencari Aku, carilah di kalbu-kalbu ini."DEBU DI ATAS CERMINJiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di atasnya. Keindahan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.TINDAKAN DAN KATA-KATAAku memberi orang-orang apa yang mereka inginkan.Aku membawakan sajak karena mereka menyukainya sebagai hiburan.Di negaraku, orang tidak menyukai puisi.Sudah lama aku mencari orang yang menginginkan tindakan, tetapi mereka semua ingin kata-kata.Aku siap menunjukkan tindakan pada kalian; tetapi tidak seorang pun akan menyikapinya. Maka aku hadirkan padamu -- kata-kata.Ketidakpedulian yang bodoh akhirnya membahayakan,Bagaimanapun hatinya satu denganmu.KERJAKerja bukan seperti yang dipikirkan orang.Bukan sekadar sesuatu yang jika sedang berlangsung, kau dapat melihatnya dari luar.Seberapa lama kita, di Bumi-dunia, seperti anak-anakMemenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?Mari kita tinggalkan dunia dan terbang ke surga,Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan dan menuju ke kelompok Manusia.RUMAHJika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah, dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk, yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, "Ini sudah takdir Tuhan."Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.UPAYAIkat dua burung bersama.Mereka tidak akan dapat terbang,kendati mereka tahu memiliki empat sayap.KOMUNITAS CINTAKomunitas Cinta tersembunyi diantara orang banyak;Seperti orang baik dikelilingi orang jahat.SEBUAH BUKUTujuan sebuah buku mungkin sebagai petunjuk. Namun kau dapat juga menggunakannya sebagai bantal; Kendati sasarannya adalah memberi pengetahuan, petunjuk, keuntungan. Maulana jalaluddin rumi

KEMBALI PADA TUHAN

Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Begitulah caranya

Jika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepadaNya

Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk, maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan; karena Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata uang palsumu

Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan tentang Tuhan, maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.
Begitulah caranya wahai pejalan

Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, ayolah datang, dan datanglah lagi

Karena Tuhan telah berfirman: “Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepadaKu, karena Akulah jalan itu.”

 
SEBERAPA JAUH ENGKAU DATANG!

Sesungguhnya, engkau adalah tanah liat. Dari bentukan mineral, kau menjadi sayur-sayuran. Dari sayuran, kau menjadi binatang, dan dari binatang ke manusia. Selama periode ini, manusia tidak tahu ke mana ia telah pergi, tetapi ia telah ditentukan menempuh perjalanan panjang. Dan engkau harus pergi melintasi ratusan dunia yang berbeda.

AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU

 
Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim?
Aku tidak mengetahui diriku sendiri.
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,bukan Majusi, bukan Islam.
Bukan dari Timur, maupun Barat.
Bukan dari darat, maupun laut.
Bukan dari Sumber Alam, bukan dari surga yang berputar,
Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;
Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;
Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;
Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;
Bukan dari dunia kini atau akan datang: surga atau neraka;
Bukan dari Adam, Hawa, taman Surgawi atau Firdaus;
Tempatku tidak bertempat, jejakku tidak berjejak.
Baik raga maupun jiwaku: semuanya adalah kehidupan Kekasihku ...

BURUNG HANTU DAN ELANG RAJA

Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu. Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, "Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja." Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, "Jangan percaya kepadanya! Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita."

DIMENSI LAIN
 
Dunia tersembunyi memiliki awan dan hujan, tetapi dalam jenis yang berbeda.
Langit dan cahaya mataharinya, juga berbeda.
Ini tampak nyata,hanya untuk orang yang berbudi halus -- mereka yang tidak tertipu oleh kesempurnaan dunia yang semu.

KESADARAN

Manusia mungkin berada dalam keadaan gembira, dan manusia lainnya berusaha untuk menyadarkan. Itu memang usaha yang baik. Namun keadaan ini mungkin buruk baginya, dan kesadaran mungkin baik baginya. Membangunkan orang yang tidur, baik atau buruk tergantung siapa yang melakukannya. Jika si pembangun adalah orang yang memiliki pencapaian tinggi, maka akan meningkatkan keadaan orang lain. Jika tidak, maka akan memburukkan kesadaran orang lain.

DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN
 
Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.
Dia tidak di Salib.
Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.
Tidak ada tanda apa pun di dalamnya.
Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah, dan ke Kandahar 
Aku memandang. Dia tidak di dataran tinggi maupun dataran rendah. 
Dengan tegas, aku pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).
Di sana cuma ada tempat tinggal (legenda) burung Anqa.
Aku pergi ke Ka'bah di Mekkah. Dia tidak ada di sana.
Aku menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosuf
Dia ada di luar jangkauan Avicenna ...
Aku melihat ke dalam hatiku sendiri.
Di situlah, tempatnya, aku melihat Dirinya.
Dia tidak di tempat lain.

KECERDASAN DAN PEMAHAMAN SEJATI
 
Kecerdasan adalah bayangan dari Kebenaran obyektif
Bagaimana bayangan dapat bersaing dengan cahaya matahari?

JIWA MANUSIA
 
Pergilah lebih tinggi -- Lihatlah Jiwa Manusia!
 
DUA ALANG-ALANG
 
Dua alang-alang minum dari satu sungai.
Satunya palsu, lainnya tebu.

AKAN JADI APA DIRIKU?
 
Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput;
Aku telah alami tujuhratus dan tujuhpuluh bentuk.
Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran;
Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang.
Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia.
Maka mengapa takut hilang melalui kematian?
Kelak aku akan mati Membawa sayap dan bulu seperti malaikat:
Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat -- Apa yang tidak dapat kau bayangkan.
Aku akan menjadi itu.
 
KEBENARAN

Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan: "Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah. Tidak di bumi, langit atau singgasana. Ini kepastian, wahai kekasih: Aku tersembunyi di kaibu orang yang beriman. Jika kau mencari Aku, carilah di kalbu-kalbu ini."

DEBU DI ATAS CERMIN

Jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di atasnya. Keindahan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.

TINDAKAN DAN KATA-KATA

Aku memberi orang-orang apa yang mereka inginkan.
Aku membawakan sajak karena mereka menyukainya sebagai hiburan.
Di negaraku, orang tidak menyukai puisi.
Sudah lama aku mencari orang yang menginginkan tindakan, tetapi mereka semua ingin kata-kata.
Aku siap menunjukkan tindakan pada kalian; tetapi tidak seorang pun akan menyikapinya. Maka aku hadirkan padamu -- kata-kata.
Ketidakpedulian yang bodoh akhirnya membahayakan,
Bagaimanapun hatinya satu denganmu.

KERJA

Kerja bukan seperti yang dipikirkan orang.
Bukan sekadar sesuatu yang jika sedang berlangsung, kau dapat melihatnya dari luar.
Seberapa lama kita, di Bumi-dunia, seperti anak-anak
Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?
Mari kita tinggalkan dunia dan terbang ke surga,
Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan dan menuju ke kelompok Manusia.

RUMAH

Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah, dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk, yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, "Ini sudah takdir Tuhan."

Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.

UPAYA

Ikat dua burung bersama.
Mereka tidak akan dapat terbang,kendati mereka tahu memiliki empat sayap.

KOMUNITAS CINTA

Komunitas Cinta tersembunyi diantara orang banyak;
Seperti orang baik dikelilingi orang jahat.

SEBUAH BUKU

Tujuan sebuah buku mungkin sebagai petunjuk. Namun kau dapat juga menggunakannya sebagai bantal; Kendati sasarannya adalah memberi pengetahuan, petunjuk, keuntungan.
 
Maulana jalaluddin rumi

Kamis, 05 Agustus 2021

Osho tercinta,Suatu hari Buddha memberikan ceramah khusus dan ribuan pengikutnya datang dari daerah-daerah sekitarnya.Ketika Buddha muncul, Buddha memegang setangkai bunga. Waktu berlalu tapi Buddha tidak mengatakan apapun. Buddha hanya melihat bunga itu. Pengikutnya gelisah, tapi Mahakashyap, yang tdak bisa menahan diri lagi, tertawa.Buddha memberi isyarat kepadanya untuk mendekat, menyerahkan bunganya dan berkata kepada pengikutnya, "Aku memiliki cara mengajar yang benar. Semua dapat diberikan melalui kata-kata yang sudah Kuberikan kepadamu. Tetapi dengan bunga ini, aku memberikan kunci ajarannya kepada Mahakashyap."Ceramah Osho akan cerita ini:Untuk semua ajaran, tidak hanya untuk ajaran dari Buddha tetapi untuk ajaran dari semua guru - Yesus, Mahavira, Lao Tzu - kunci ajarannya tidak dapat diberikan melalui komunikasi verbal, kuncinya tidak dapat disampaikan melalui pikiran. Tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu. Semakin banyak engkau mengatakan tentangnya semakin sulit untuk menyampaikannya, karena seorang Buddha dan dirimu hidup dalam dimensi yang berbeda. Tidak hanya berbeda tetapi juga berlawanan secara diametris, sehingga apa pun yang dikatakan seorang Buddha akan disalahpahami.Telinga fisik baik-baik saja, tetapi telinga spiritual hilang. Seorang Buddha hanya dapat berbicara dengan Buddha lain, inilah masalahnya. Dan dengan Buddha lain, dia tidak perlu berbicara secara verbal. Buddha harus berbicara dengan mereka yang belum tercerahkan. Dengan mereka ada kebutuhan untuk berbicara dan berkomunikasi, tetapi kemudian komunikasi menjadi tidak mungkin.Pernah diceritakan seorang sufi pengikut Muhammad bernama Farid (Ibnu al Farid, seorang sufi dari Arab). Ia sedang lewat di dekat Benares tempat Kabir tinggal. Pengikut Farid berkata, "Akan sangat indah jika engkau dan Kabir bertemu. Bagi kami itu akan menjadi berkah."Hal yang sama terjadi pada Kabir (Penulis gerakan bhakti dalam Hindu. Dia terlahir di keluarga muslim tapi lalu belajar Hindu) dan para pengikutnya. Mereka mendengar bahwa Farid sedang lewat, jadi mereka berkata kepada Kabir bahwa akan lebih baik jika Kabir meminta Farid untuk tinggal beberapa hari di ashram.Murid-murid Farid berkata, "Pembicaraan kalian berdua akan menjadi berkah besar bagi kami, kami ingin mendengar apa yang dua orang tercerahkan katakan satu sama lain."Farid tertawa ketika mereka mengatakan ini dan menjawab, "Akan ada pertemuan, tapi kurasa tidak akan ada pembicaraan. Tapi mari kita lihat."Kabir berkata, "Tanyakan pada Farid. Biarkan dia datang dan tinggal, tapi siapa pun yang berbicara lebih dulu akan membuktikan bahwa dia tidak tercerahkan."Farid datang. Kabir menerimanya. Mereka tertawa dan saling berpelukan. Kemudian mereka duduk dalam diam. Dua hari Farid ada di sana, dan selama berjam-jam mereka duduk bersama. Para murid gelisah, menunggu mereka mengatakan sesuatu, mengucapkan sesuatu. Tetapi tidak ada satu kata pun yang dikomunikasikan.Hari ketiga Farid pergi dan Kabir datang untuk mengantarnya. Mereka kembali tertawa, saling berpelukan, lalu berpisah.Saat mereka berpisah, murid-murid Farid berkumpul di sekelilingnya dan berkata, "Omong kosong! Buang-buang waktu saja. Kami berharap sesuatu akan terjadi. Tidak ada yang terjadi. Mengapa engkau tiba-tiba menjadi begitu bodoh? Engkau berbicara begitu banyak kepada kami."Farid menjawab, "Semua yang kutahu, dia juga tahu. Tidak ada yang bisa dikatakan. Aku menatap matanya, dan dia ada di sana, di mana aku berada. Apa pun yang dia lihat telah kulihat. Apa pun yang dia sadari telah kusadari. Tidak ada yang bisa dikatakan."Dua orang bodoh dapat berbicara. Mereka banyak bicara, mereka tidak melakukan apa-apa kecuali berbicara. Dua orang yang tercerahkan tidak dapat berbicara. Pembicaraan itu tidak masuk akal. Dua orang bodoh berbicara tidak ada artinya karena tidak ada yang ingin disampaikan. Mereka tidak tahu apa-apa yang bisa dikatakan, yang harus dikatakan, tetapi mereka terus berbicara. Mereka sedang mengobrol. Mereka tidak bisa menahannya. Itu hanya katarsis kegilaan, hanya rilis.Dua orang yang tercerahkan tidak dapat berbicara karena mereka mengetahui hal yang sama. Tidak ada yang bisa dikatakan. Hanya satu orang yang tercerahkan dan satu orang yang tidak tercerahkan yang dapat memiliki komunikasi yang bermakna, karena yang satu tahu dan yang lain masih dalam ketidaktahuan. Komunikasi yang berarti, kataku. Aku tidak mengatakan bahwa kebenaran dapat disampaikan, tetapi beberapa petunjuk, beberapa indikasi, beberapa gerakan bisa diberitahukan, sehingga orang lain siap untuk melompat. Kebenaran tidak bisa disampaikan, tapi rasa haus bisa diberikan. Tidak ada ajaran yang sesuai dengan namanya yang dapat diberikan kunci melalui kata-kata.OSHOA Bird on the Wing------------BELOVED OSHO,BUDDHA WAS TO GIVE A SPECIAL TALK ONE DAY,AND THOUSANDS OF FOLLOWERS HAD COME FROM MILES AROUND.WHEN BUDDHA APPEARED HE WAS HOLDING A FLOWER. TIME PASSED, BUT BUDDHA SAID NOTHING. HE JUST LOOKED AT THE FLOWER. THE CROWD GREW RESTLESS, BUT MAHAKASHYAP, WHO COULD RESTRAIN HIMSELF NO LONGER, LAUGHED.BUDDHA BECKONED HIM OVER, HANDED HIM THE FLOWER, AND SAID TO THE CROWD, "I HAVE THE EYE OF THE TRUE TEACHING. ALL THAT CAN BE GIVEN WITH WORDS I HAVE GIVEN TO YOU; BUT WITH THIS FLOWER, I GIVE TO MAHAKASHYAP THE KEY TO THIS TEACHING."To all teachings, not only for a Buddha but for all masters -- Jesus, Mahavira, Lao Tzu -- the key cannot be given through verbal communication, the key cannot be delivered through the mind. Nothing can be said about it. The more you say the more difficult it becomes to deliver, because a buddha and you live in such different dimensions -- not only different but diametrically opposite -- that whatsoever a buddha says will be misunderstood.The physical ear is okay, the spiritual ear is missing. A buddha can talk only to another buddha, this is the problem, and with another buddha there is no need to talk. Buddha has to talk with those who are not enlightened. With them exists the need to talk and communicate, but then communication is impossible.It is reported of one Mohammedan saint, Farid, that he was passing near Benares where Kabir lived. Followers of Farid said, "It would be just wonderful if you and Kabir met. For us it would be a blessing."The same thing happened to Kabir and his followers. They heard that Farid was passing, so they said to Kabir that it would be good if he would ask Farid to stay a few days in the ashram.Farid's disciples said, "You both talking would be a great opportunity for us, we would like to hear what two enlightened persons say to each other."Farid laughed when they said this and replied, "There will be a meeting, but I don't think there is going to be any talking. But let us see."Kabir said, "Ask Farid. Let him come and stay -- but whosoever speaks first will prove that he is not enlightened."Farid came; Kabir received him. They laughed and embraced each other. Then they sat in silence. Two days Farid was there, and for many hours they sat together, with the disciples restless, waiting for them to say something, utter something. But not a single word was communicated.The third day Farid left and Kabir came to see him off. They again laughed, embraced each other, parted.The moment they parted Farid's disciples gathered around him and said, "What nonsense! What wastage of time. We were hoping that something was going to happen. Nothing happened. Why did you suddenly become so dumb? You talk so much to us."Farid replied, "All that I know, he knows also. Nothing is to be said. I looked into his eyes, and he is there, where I am. Whatsoever he has seen I have seen; whatsoever he has realized I have realized. There is nothing to be said."Two ignorant persons can talk. They talk much; they do nothing except talk. Two enlightened persons cannot talk -- it would be absurd. Two ignorant persons talking is meaningless because there is nothing to convey. They don't know anything that can be said, that should be said, but they go on talking. They are chattering. They cannot help it; it's just a mad catharsis, a release.Two enlightened persons cannot talk because they know the same. Nothing is to be said. Only one enlightened person and one unenlightened person can have a meaningful communication, because one knows and the other is yet in ignorance. A meaningful communication, I said. I don't say that the truth can be conveyed, but some hints, some indications, some gestures can, so that the other becomes ready to take the jump. The truth cannot be conveyed, but the thirst can be given. No teaching worth the name can give the key through words.OSHOA Bird on the Wing

Osho tercinta,
Suatu hari Buddha memberikan ceramah khusus dan ribuan pengikutnya datang dari daerah-daerah sekitarnya.

Ketika Buddha muncul, Buddha memegang setangkai bunga. Waktu berlalu tapi Buddha tidak mengatakan apapun. Buddha hanya melihat bunga itu. Pengikutnya gelisah, tapi Mahakashyap, yang tdak bisa menahan diri lagi, tertawa.

Buddha memberi isyarat kepadanya untuk mendekat, menyerahkan bunganya dan berkata kepada pengikutnya, "Aku memiliki cara mengajar yang benar. Semua dapat diberikan melalui kata-kata yang sudah Kuberikan kepadamu. Tetapi dengan bunga ini, aku memberikan kunci ajarannya kepada Mahakashyap."

Ceramah Osho akan cerita ini:

Untuk semua ajaran, tidak hanya untuk ajaran dari Buddha tetapi untuk ajaran dari semua guru - Yesus, Mahavira, Lao Tzu - kunci ajarannya tidak dapat diberikan melalui komunikasi verbal, kuncinya tidak dapat disampaikan melalui pikiran. Tidak ada yang bisa dikatakan tentang itu. Semakin banyak engkau mengatakan tentangnya semakin sulit untuk menyampaikannya, karena seorang Buddha dan dirimu hidup dalam dimensi yang berbeda. Tidak hanya berbeda tetapi juga berlawanan secara diametris, sehingga apa pun yang dikatakan seorang Buddha akan disalahpahami.

Telinga fisik baik-baik saja, tetapi telinga spiritual hilang. Seorang Buddha hanya dapat berbicara dengan Buddha lain, inilah masalahnya. Dan dengan Buddha lain, dia tidak perlu berbicara secara verbal. Buddha harus berbicara dengan mereka yang belum tercerahkan. Dengan mereka ada kebutuhan untuk berbicara dan berkomunikasi, tetapi kemudian komunikasi menjadi tidak mungkin.

Pernah diceritakan seorang sufi pengikut Muhammad bernama Farid (Ibnu al Farid, seorang sufi dari Arab). Ia sedang lewat di dekat Benares tempat Kabir tinggal. Pengikut Farid berkata, "Akan sangat indah jika engkau dan Kabir bertemu. Bagi kami itu akan menjadi berkah."

Hal yang sama terjadi pada Kabir (Penulis gerakan bhakti dalam Hindu. Dia terlahir di keluarga muslim tapi lalu belajar Hindu) dan para pengikutnya. Mereka mendengar bahwa Farid sedang lewat, jadi mereka berkata kepada Kabir bahwa akan lebih baik jika Kabir meminta Farid untuk tinggal beberapa hari di ashram.

Murid-murid Farid berkata, "Pembicaraan kalian berdua akan menjadi berkah besar bagi kami, kami ingin mendengar apa yang dua orang tercerahkan katakan satu sama lain."

Farid tertawa ketika mereka mengatakan ini dan menjawab, "Akan ada pertemuan, tapi kurasa tidak akan ada pembicaraan. Tapi mari kita lihat."

Kabir berkata, "Tanyakan pada Farid. Biarkan dia datang dan tinggal, tapi siapa pun yang berbicara lebih dulu akan membuktikan bahwa dia tidak tercerahkan."

Farid datang. Kabir menerimanya. Mereka tertawa dan saling berpelukan. Kemudian mereka duduk dalam diam. Dua hari Farid ada di sana, dan selama berjam-jam mereka duduk bersama. Para murid gelisah, menunggu mereka mengatakan sesuatu, mengucapkan sesuatu. Tetapi tidak ada satu kata pun yang dikomunikasikan.

Hari ketiga Farid pergi dan Kabir datang untuk mengantarnya. Mereka kembali tertawa, saling berpelukan, lalu berpisah.

Saat mereka berpisah, murid-murid Farid berkumpul di sekelilingnya dan berkata, "Omong kosong! Buang-buang waktu saja. Kami berharap sesuatu akan terjadi. Tidak ada yang terjadi. Mengapa engkau tiba-tiba menjadi begitu bodoh? Engkau berbicara begitu banyak kepada kami."

Farid menjawab, "Semua yang kutahu, dia juga tahu. Tidak ada yang bisa dikatakan. Aku menatap matanya, dan dia ada di sana, di mana aku berada. Apa pun yang dia lihat telah kulihat. Apa pun yang dia sadari telah kusadari. Tidak ada yang bisa dikatakan."

Dua orang bodoh dapat berbicara. Mereka banyak bicara, mereka tidak melakukan apa-apa kecuali berbicara. Dua orang yang tercerahkan tidak dapat berbicara. Pembicaraan itu tidak masuk akal. Dua orang bodoh berbicara tidak ada artinya karena tidak ada yang ingin disampaikan. Mereka tidak tahu apa-apa yang bisa dikatakan, yang harus dikatakan, tetapi mereka terus berbicara. Mereka sedang mengobrol. Mereka tidak bisa menahannya. Itu hanya katarsis kegilaan, hanya rilis.

Dua orang yang tercerahkan tidak dapat berbicara karena mereka mengetahui hal yang sama. Tidak ada yang bisa dikatakan. Hanya satu orang yang tercerahkan dan satu orang yang tidak tercerahkan yang dapat memiliki komunikasi yang bermakna, karena yang satu tahu dan yang lain masih dalam ketidaktahuan. Komunikasi yang berarti, kataku. Aku tidak mengatakan bahwa kebenaran dapat disampaikan, tetapi beberapa petunjuk, beberapa indikasi, beberapa gerakan bisa diberitahukan, sehingga orang lain siap untuk melompat. Kebenaran tidak bisa disampaikan, tapi rasa haus bisa diberikan. Tidak ada ajaran yang sesuai dengan namanya yang dapat diberikan kunci melalui kata-kata.

OSHO
A Bird on the Wing
------------

BELOVED OSHO,

BUDDHA WAS TO GIVE A SPECIAL TALK ONE DAY,AND THOUSANDS OF FOLLOWERS HAD COME FROM MILES AROUND.

WHEN BUDDHA APPEARED HE WAS HOLDING A FLOWER. TIME PASSED, BUT BUDDHA SAID NOTHING. HE JUST LOOKED AT THE FLOWER. THE CROWD GREW RESTLESS, BUT MAHAKASHYAP, WHO COULD RESTRAIN HIMSELF NO LONGER, LAUGHED.

BUDDHA BECKONED HIM OVER, HANDED HIM THE FLOWER, AND SAID TO THE CROWD, "I HAVE THE EYE OF THE TRUE TEACHING. ALL THAT CAN BE GIVEN WITH WORDS I HAVE GIVEN TO YOU; BUT WITH THIS FLOWER, I GIVE TO MAHAKASHYAP THE KEY TO THIS TEACHING."

To all teachings, not only for a Buddha but for all masters -- Jesus, Mahavira, Lao Tzu -- the key cannot be given through verbal communication, the key cannot be delivered through the mind. Nothing can be said about it. The more you say the more difficult it becomes to deliver, because a buddha and you live in such different dimensions -- not only different but diametrically opposite -- that whatsoever a buddha says will be misunderstood.

The physical ear is okay, the spiritual ear is missing. A buddha can talk only to another buddha, this is the problem, and with another buddha there is no need to talk. Buddha has to talk with those who are not enlightened. With them exists the need to talk and communicate, but then communication is impossible.

It is reported of one Mohammedan saint, Farid, that he was passing near Benares where Kabir lived. Followers of Farid said, "It would be just wonderful if you and Kabir met. For us it would be a blessing."

The same thing happened to Kabir and his followers. They heard that Farid was passing, so they said to Kabir that it would be good if he would ask Farid to stay a few days in the ashram.

Farid's disciples said, "You both talking would be a great opportunity for us, we would like to hear what two enlightened persons say to each other."

Farid laughed when they said this and replied, "There will be a meeting, but I don't think there is going to be any talking. But let us see."

Kabir said, "Ask Farid. Let him come and stay -- but whosoever speaks first will prove that he is not enlightened."

Farid came; Kabir received him. They laughed and embraced each other. Then they sat in silence. Two days Farid was there, and for many hours they sat together, with the disciples restless, waiting for them to say something, utter something. But not a single word was communicated.

The third day Farid left and Kabir came to see him off. They again laughed, embraced each other, parted.

The moment they parted Farid's disciples gathered around him and said, "What nonsense! What wastage of time. We were hoping that something was going to happen. Nothing happened. Why did you suddenly become so dumb? You talk so much to us."

Farid replied, "All that I know, he knows also. Nothing is to be said. I looked into his eyes, and he is there, where I am. Whatsoever he has seen I have seen; whatsoever he has realized I have realized. There is nothing to be said."

Two ignorant persons can talk. They talk much; they do nothing except talk. Two enlightened persons cannot talk -- it would be absurd. Two ignorant persons talking is meaningless because there is nothing to convey. They don't know anything that can be said, that should be said, but they go on talking. They are chattering. They cannot help it; it's just a mad catharsis, a release.

Two enlightened persons cannot talk because they know the same. Nothing is to be said. Only one enlightened person and one unenlightened person can have a meaningful communication, because one knows and the other is yet in ignorance. A meaningful communication, I said. I don't say that the truth can be conveyed, but some hints, some indications, some gestures can, so that the other becomes ready to take the jump. The truth cannot be conveyed, but the thirst can be given. No teaching worth the name can give the key through words.

OSHO
A Bird on the Wing