Sabtu, 13 Juli 2024

INI CARA MEMPRAKTIKKAN MEDITASI SAMATHA(KONSENTRASI) DAN MEDITASI VIPASSANA(RELAKSASI)

 INI CARA MEMPRAKTIKKAN MEDITASI SAMATHA(KONSENTRASI) DAN MEDITASI VIPASSANA(RELAKSASI)

 meskipun Vipassana bisa melibatkan berbagai objek, pengamatan dalam satu momen tetap terfokus pada satu objek. Berikut penjelasan lebih lanjut untuk memperjelas perbedaan antara Samatha dan Vipassana dalam praktik:


Samatha

- **Praktik**: 

  - Fokus pada satu objek yang tetap dan stabil (seperti napas) untuk seluruh sesi meditasi.

  - Tujuannya adalah untuk mengembangkan konsentrasi mendalam dan mencapai keadaan jhana, di mana pikiran menjadi sangat tenang dan stabil.


- **Pengalaman**: 

  - Pikiran diarahkan ke satu objek dan dijaga agar tetap di sana. Jika terganggu, perhatian segera dikembalikan ke objek tersebut.

  - Pengalaman meditasi menjadi lebih tenang, terpusat, dan tidak banyak variasi dalam objek yang diamati.


Vipassana

- **Praktik**: 

  - Mulai dengan fokus pada satu objek, seperti napas, tetapi kemudian melibatkan pengamatan fenomena lain yang muncul dalam kesadaran.

  - Pengamatan dilakukan secara bergantian sesuai dengan apa yang muncul dalam momen tersebut, seperti sensasi tubuh, pikiran, emosi, atau suara.


- **Pengalaman**: 

  - Pengamatan bisa berubah dari satu objek ke objek lain sesuai dengan perubahan dalam pengalaman saat ini.

  - Jika napas menjadi objek perhatian, fokus diarahkan pada napas sampai muncul fenomena lain yang lebih menonjol (seperti rasa sakit atau pikiran), lalu perhatian bergeser ke fenomena tersebut.

  - Meskipun berbagai fenomena diamati, pada satu waktu perhatian tetap pada satu objek saja.


 Inti Perbedaan dalam Pengalaman Meditatif

- **Samatha**: Tetap fokus pada satu objek untuk mencapai konsentrasi mendalam. Objek tidak berubah kecuali terganggu, dan kemudian perhatian dikembalikan ke objek utama.

- **Vipassana**: Mengamati perubahan fenomena dalam kesadaran, tetapi pada satu waktu hanya satu objek yang diamati dengan penuh perhatian. Fokus bisa bergeser dari napas ke sensasi tubuh, pikiran, atau emosi, tergantung apa yang paling menonjol pada saat itu.


 Contoh dalam Praktik Vipassana:

1. **Mengamati Napas**: Anda mulai dengan memperhatikan napas. Ketika napas menjadi objek utama, Anda tetap pada napas sampai ada sesuatu yang lebih menonjol muncul.

2. **Perubahan Objek**: Jika ada rasa sakit di tubuh, perhatian beralih ke sensasi rasa sakit tersebut. Anda mengamati rasa sakit dengan penuh perhatian.

3. **Kembali ke Napas**: Setelah rasa sakit mereda atau tidak lagi menjadi fokus utama, perhatian bisa kembali ke napas atau objek lain yang muncul.


Dengan demikian, dalam Vipassana, meskipun perhatian bisa berganti-ganti objek, dalam satu momen, perhatian tetap hanya pada satu objek. Tujuan akhirnya adalah memahami sifat ketidakkekalan, penderitaan, dan ketanpaakuan dari semua fenomena yang diamati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar