Menjadi vegan atau vegetarian bukan hanya untuk menghindari penyakit.memang tidak menutup kemungkinan dengan pola hidup vegan dan meninggalkan membunuh hewan menjadikan karma baik.sehingga lebih ada ikatan emosional dengan hewan.tapi namanya penyakit bisa datang dari manapun.sehingga hidup vegan bukan bertujuan untuk takut dengan penyakit.karena sekali lagi manusia berusaha tuhan yang menentukan.
Hidup vegan adalah untuk lebih peduli kepada mahluk hidup.dan latihan ajaran kasih sayang.
Namun ada orang orang yang sejak lahir memiliki welas asih sehingga melihat hewan di bantai atau melihat daging hewan sudah tidak tega atau muntah.saya mengamati teman teman saya yang sejak lahir tidak suka makan ikan mereka juga tidak suka mancing.pribadi mereka unik dan secara emosional lebih terkontrol.meskipun tidak semuanya seperti itu.
Teman teman yang menggeluti dunia spiritual juga banyak yang alamiyah sejak lahir entah kenapa tidak suka makan daging.ada yang bau amis langsung muntah,ada yang sesak napas dan lain lain.saya tidak mengatakan orang yang makan daging emosinya jelek.yang makan daging banyak pula yang hebat hebat dan emosinya lebih terkontrol karena mungkin kesadaran mereka terjaga atau karna hal lain.makanan hanya salah satu faktor saja.
Tetapi ketika seseorang menjadi vegan tentu ada yang berubah dalam dirinya.pasti ada perubahan.hal ini bisa di rasakan jika langsung melakukan. tidak belajar tiorinya terlalu mendalam.kalo saya pribadi langsung praktek.
Hidup vegan tidak menjamin seseorang jadi baik.ini hanya soal mengubah kebiasaan saja.dari yang dulunya setiap hari apa apa daging,apa apa ikan menjadi tanpa daging tanpa ikan dan mengurangi yang serba bumbu misal micin,gula,garam,minyak goreng.yang bisa di makan mentah,di makan mentah.yang harus di masak caranya di rebus.
Soal citarasa itu hanya keterikatan lidah kita pada jenis jenis rasa yang kita ajarkan sejak kecil.contoh orang jawa,makan resep masakan kalimantan belum tentu cocok.karena lidahnya belum familier dengan rasa tersebut.orang indo yang merantau ke korea hongkong dan arab saudi pasti awal awal kaget dengan makanan sana.tapi setelah di biasakan pagi hanya makan selembar roti yang diberi keju,ternyata kenyang juga.
Soal citarasa itu hanya soal pembiasaan saja.
Kalo sudah biasa makan tanpa bumbu rasa,ya enak.bahkan kita bisa menikmati rasa alami dari makanan yang kita makan.dan ternyata rasanya justru tidak membosankan.
Ahirnya soal menikmati,vegan pun bisa menikmati makan jika sudah terbiasa.
Contoh orang orang tua kita,karna terbiasa makan sederhana,mereka tidak suka makanan aneh aneh jaman now.
Orang tua saya pun demikian.meskipun ada lauk banyak di meja,mereka tidak tertarik untuk makan.mereka lebih suka sambal,pete,jengkol,dan lalapan.itu menurut mereka yang nikmat.bahkan makan ayam pun kalo tidak ada sambal,mereka lebih memilih sambal saja.ini menunjukkan bahwa soal selera itu relatif dan kondisional.
Menjadi vegan bukan berarti lebih baik dari orang lain.tetapi menghindari menyakiti hewan.
Tapi kan di ajaran kasih sayang ada ritual mengeorbankan hewan berkaki empat katanya sarat dan sunnah agar tuhan memberi kemudahan di ahirat karena hewan yang kita potong tadi menolong kita di jembatan kecil?
Ya itu bisa saja setelah di potong,hewan tadi menolong yang memotongnya.berarti kita perlu meniru sikap hewan tadi.yang masih mau menolong orang yang menghabisi nyawanya.itulah sikap mulia dan kasih sayang.mungkin itu maknanya.kalo kita disakiti orang ,maka balaslah dengan menolongnya.itu memang sangat mulia.
Atau ada perayaan ritual pemujaan pada dewa dewa atau tempat tempat yang di sakralkan dengan memotong hewan sebagai sesaji.dengan harapan tuhan dan dewa dewa serta roh leluhur atau apalah namanya,mereka senang dengan kebaktian dan sajian yang kita berikan.mungkin alasannya roh hewan tadi terbebaskan karena di potong,sehingga rohnya ikut berterimakasih.dengan berterimakasihnya roh hewan tadi maka menambah makbul doa kita.
Saya pernah mendengar desas desus kalo di bali jaman kuno,sesajinya tidak memakai hewan.entah benar atau tidak.
Tapi kalo itu benar,saya rasa itu mungkin lebih baik.
Saya juga pernah tau desas desus bahwa agama kuno dulu,yaitu ajaran yang tua tua,mereka memiliki tradisi ajaran memberikan pengorbanan kepada tuhan atau dewa berupa MANUSIA.jadi ajaran pengorbanan yang paling awal sebenarnya dulunya memakai tumbal manusia.namun seiring perkembangan zaman,mungkin orang orang sudah mulai sadar tentang kemanusiaan sehingga pengorbanan untuk dewa di ganti dengan hewan.ini adalah transformasi yang baik.bayangkan kalo ajaran dulu masih ada sampai sekarang,dan KAMU YANG DI KORBANKAN.apakah kamu masih mau percaya dewa atau tuhan itu kasih sayang?
Seiring waktu, makin banyak orang tersadar bahwa hewan juga sama seperti manusia,yang tidak mau di bantai.maka saya menduga,di masa depan,jika agama masih ada,mungkin saja pengorbanan akan berubah menjadi kol sawi pete jengkol.dewa dewa itu mungkin saja sudah mau di beri sesaji dengan sayuran tumbuhan dan biji bijian.
Info
Yang belum masuk channel telegram saya dan berminat masuk.silahkan klik link ini
https://t.me/ilmukayadansukses
Kalo belum punya apk telegram segera donlod di playstore
Tidak ada komentar:
Posting Komentar