*NAPAS: TALINING URIP (TALI KEHIDUPAN)*
.
Dalam Tantra, napas disebut hangsa atau hamsa yang bermakna kehidupan. Meskipun Anda tidak makan sehari penuh, Anda akan tetap hidup, sebab Anda masih dapat bernapas. Tetapi Anda akan mati jika berhenti bernapas sekian jam. Napas adalah "talining urip" atau tali kehidupan.
.
Hangsa juga bermakna sari prana atau "sarining bayu" (sari power atau energi). Ketika kita mengolah napas, sejatinya kita mengolah prana atau power di dalam tubuh kita. Melalui olah prana, pusat-pusat energi akan memvibrasikan frekuensi-frekuensi yang koheren dan selaras. Dalam Tantra, pusat-pusat energi di dalam tubuh diibaratkan seperti bunga padma atau teratai. Ia bisa mekar, menguncup, dan bahkan layu. Ketika padma energi mekar, seiring dengan itu kesadaran akan mengalami peningkatan signifikan. Vibrasi dari padma energi yang mekar akan memancarkan frekuensi-frekuensi yang koheren dari emosi-emosi luhur seperti cinta, welas asih, keikhlasan, rasa syukur, dan kebahagiaan. Frekuensi-frekuensi yang koheren tersebut akan menarik frekuensi-frekuensi yang sejenis dan hal-hal yang luhur akan membanjiri diri kita sepanjang waktu. Anda akan mengalami banyak keajaiban setiap hari, baik secara internal maupun eksternal.
.
Sebaliknya jika padma energi menguncup atau layu, frekuensi-frekuensi yang dimunculkan adalah frekuensi-frekuensi inkoheren dari emosi-emosi rendah seperti amarah, kebencian, dendam, iri hati, penderitaan, dll. Ketika tubuh kita dipenuhi frekuensi energi yang inkoheren, maka ia akan menarik frekuensi-frekuensi yang selaras dan kita akan banyak mengalami banyak hal negatif dalam hidup kita. Untuk itu, tangkai padma energi dalam tubuh kita harus dipegang erat melalui napas agar tidak mudah goyah oleh badai emosi negatif seperti ketakutan, kecemasan, dendam, kebencian, dll.
.
Oleh karena itu dalam Tantra, napas diolah dengan cara menariknya (pasuk), menahannya (mêkek), dan menghembuskannya (wêtu) melalui ubun-ubun, kening, hidung, mulut, dan lubang-lubang lainnya di dalam tubuh. Ketika napas masuk, ada prana yang mengalir dan memberikan kehidupan pada triliunan sel sehingga regenerasi sel bisa berlangsung dengan baik. Ketika napas ditahan, aliran prana akan kencang mengipasi Gni Rahasya (api spiritual yang rahasia) di dasar tubuh kita. Api ini akan naik melalui jalur nadi di tulang belakang dan menurunkan Tirtha Amertha (air suci kehidupan). Setelah itu, napas dihembuskan bersamaan dengan sisa-sisa hasil pembakaran Gni Rahasya yang menyala dari tungku api di dasar tubuh kita. Jika praktik ini dilakukan secara konsisten dan penuh penghayatan, padma energi di dalam tubuh kita akan tetap mekar dan hidup kita dipenuhi keajaiban.
Dr. Joe dizpenza menjelaskan secara detail bahwa untuk menjadi pribadi supernatural, kita harus tekun menjalani olah rasa dan olah napas untuk memasuki MEDAN QUANTUM, kekosongan abadi tempat seluruh kemungkinan eksis. Dalam khazanah Nusantara, medan quantum tak lain adalah SUWUNG atau SUNYA, yang mengandung seluruh potensi keberadaan. “Suwung hamengku ana” (Kekosongan Abadi yang melahirkan segala yang ada). “Kosong adalah isi, isi adalah kosong”.
.
Ketika sampai pada suwung, kita mampu mewujudkan apa saja dari sana, dan itulah makna menjadi pribadi supernatural. Tetapi, itu bukanlah proses yang mudah. Nah, leluhur Nusantara ternyata memiliki laku-laku spiritual untuk sampai pada medan quantum atau suwung, yaitu OLAH RASA dan OLAH NAPAS. “Napas iku talining urip, sapa sing mangêrteni napas ya iku sing mangêrteni urip” (Napas itu tali kehidupan, yang memahami napas adalah yang memahami kehidupan).
.
Penulis: I Ketut Sandika (Praktisi Tantra Jawa Kuno)
NB:
saya naga timur,juga sering ber eksperimen tentang sexs dan pernafasan kemudian hasil dari eksperimen kami jadikan sebuah rumus metode. Bagaimana metode pernafasan ala mas ter na ga ti mur untuk sexs tantra yang Di arahkan untuk kemakmuran kesehatan awet muda percintaan kesaktian dll,silahkan bergabung dengan kelas husus berbayar 500.000 untuk pemula dan 300.000 untuk yang alumni .kelas bernama
FROM SEX TO SAMADHI
Chat 085848355117
Tidak ada komentar:
Posting Komentar