Sabtu, 26 Maret 2022

babaran kitab fathul jaredalam berketuhanan di ajaran manapun,seluruhnya mengajarkan untuk mencapai tuhan dengan pengalaman,bukan dengan pemahamanpetunjuk teks kitab suci manapun,hanyalah tools,gambit,dan mep petunjukbukan harus dibaca ber ulang ulang saja menjadi nyanyian,atau kidung,atau mantra,tetapi petunjuk jalan untuk bisa mengalami tuhaningat!hanya sebuah buku petunjuksama seperti buku petunjuk kendaraan bermotor,engkau baca,engkau pahami,bahkan kalo perlu,berkonsultasi dengan ahlinya,yang bersanad lisensi honda,kemudian engkau simpan buku itu,dan engkau pegang motornya,engkau latihan berkendara secara langsung,apalagi ditemani pakar yang bersanad lisensisaat latihan berkendara,engkau memakai feeling,ujicoba trial and error,dan mencoba terus,bukan sibuk membaca buku petunjuknyatapi mengenali cara berkendara langsung, lewat ujicoba dan latihanbuku suci itu,tersimpan rapi di rak bukusaat engkau sudah bisa,engkau tidak lagi butuh buku ituisi buku itu, sudah mengakar dalam dirimu,bahkan engkaulah buku yang berjalan,engkaulah alquran,gita,injil yang hidup dan berjalansetelah engkau menjadi alquran yang hidup,maka engkau bisa menuntun orang lain untuk menjadi qurani puladalam tradisi islam sufi,ini dinamakan sanadorang yang bersanad,bukan hanya menguasai isi kitab suci yang mati,tetapi kitab suci itu sudah hidup di dalam dirinya,alias menyala nyala,hurip,bercahaya quran,nur alquran,sehingga seluruh pikiran,perasaan,dan tindakannya,adalah manifestasi dari quran yg hidup,itulah orang yang telah ngelmoni quran,tidak sekedar ahli dan hafal baca buku petunjuk berkendara,tetapi beneran ahli nyetir mobil,ahli berkendara,bahkan dia bisa melanggar petunjuk buku standart itu,misalnya freestyle,motornya knalpot grong,modifikasi mesin,dan lain lainitulah orang yang telah menguasai freestyle kesadaran,bahkan dia bisa naik motor tanpa pegang stang,sambil mata terpejam,dan gak jatohorang yang seperti itu,dinamakan alkamil mukammil,sempurna imannya, dan mampu menyempurnakan iman orang lainkitab fathul jare berbeda dengan penjelasan di atas,orang yang menguasai kitab fathul jare biasanya banyak sekali faham pengetahuan,dalil sana sini,hafal isi kitab,hafal tahun lahir dan matinya ulama A,B,C,Ddan semuanya karena fathul jarejare tuhan itu satujare tuhan itu tak diperanakkanjare tuhan itu maha besar,tanpa dia mengalami sendiri,bagaimana kebesaran tuhan itu secara konkritmisalnya dia membuktikan pun,dia berputar putar pada logikanya,tanpa pengalaman,misalnya saya kecil,alam besar,planet,ada galaksi,ada bintang,oh berarti saya kecil,benar ya,tuhan emang gede bangethanya seperti itu,sangat lemah,sangat dangkalsahadatnya menurut kitab fathul jare adalah melafalkannya berulang ulang,ashadu ashadu ashadu aku bersaksi aku menyaksikan aku menyaksikan,tapi matanya buta,mata hatinya gak liat apa apa,mata hatinya buta seratus persen,hanya ngomel ngomel,komat kamit,karena hanya sebatas jarene jaremu jareku jare kitab jare guru jare wong iku jare wong kaeseluruh isi kitabnya,hanya dibuat jimat,dibuat untuk mantra,dibuat untuk kesakralan,tanpa pernah praktek,tanpa mengalami,hanya memahami dengan akal logikanya yang membungkus tubuhnya hingga gak bisa bergerakterpenjara oleh ilmu pengetahuannya,oleh hafalannya yang bertumpuk tumpuk,dan keseluruhannya hanya jarenejare imam ini,jare syeh ini,jare kitab ini,jare guru ini,jare ustad ini,jare dalil iniDuh bolo konco priyo wanitoOjo mung ngaji syareat blokoGur pinter ndongeng nulis lan mocoTembe mburine bakal sengsoroAkeh kang apal Qur’an lan HaditseSeneng ngafirke marang liyaneKafire dewe dak digatekkeYen isih kotor ati akalekitab fathul jare

babaran kitab fathul jare

dalam berketuhanan di ajaran manapun,seluruhnya mengajarkan untuk mencapai tuhan dengan pengalaman,bukan dengan pemahaman

petunjuk teks kitab suci manapun,hanyalah tools,gambit,dan mep petunjuk

bukan harus dibaca ber ulang ulang saja menjadi nyanyian,atau kidung,atau mantra,tetapi petunjuk jalan untuk bisa mengalami tuhan

ingat!

hanya sebuah buku petunjuk

sama seperti buku petunjuk kendaraan bermotor,engkau baca,engkau pahami,bahkan kalo perlu,berkonsultasi dengan ahlinya,yang bersanad lisensi honda,kemudian engkau simpan buku itu,dan engkau pegang motornya,engkau latihan berkendara secara langsung,apalagi ditemani pakar yang bersanad lisensi

saat latihan berkendara,engkau memakai feeling,ujicoba trial and error,dan mencoba terus,bukan sibuk membaca buku petunjuknya

tapi mengenali cara berkendara langsung, lewat ujicoba dan latihan

buku suci itu,tersimpan rapi di rak buku

saat engkau sudah bisa,engkau tidak lagi butuh buku itu

isi buku itu, sudah mengakar dalam dirimu,bahkan engkaulah buku yang berjalan,engkaulah alquran,gita,injil yang hidup dan berjalan

setelah engkau menjadi alquran yang hidup,maka engkau bisa menuntun orang lain untuk menjadi qurani pula

dalam tradisi islam sufi,ini dinamakan sanad

orang yang bersanad,bukan hanya menguasai isi kitab suci yang mati,tetapi kitab suci itu sudah hidup di dalam dirinya,alias menyala nyala,hurip,bercahaya quran,nur alquran,sehingga seluruh pikiran,perasaan,dan tindakannya,adalah manifestasi dari quran yg hidup,itulah orang yang telah ngelmoni quran,tidak sekedar ahli dan hafal baca buku petunjuk berkendara,tetapi beneran ahli nyetir mobil,ahli berkendara,bahkan dia bisa melanggar petunjuk buku standart itu,misalnya freestyle,motornya knalpot grong,modifikasi mesin,dan lain lain

itulah orang yang telah menguasai freestyle kesadaran,bahkan dia bisa naik motor tanpa pegang stang,sambil mata terpejam,dan gak jatoh

orang yang seperti itu,dinamakan alkamil mukammil,sempurna imannya, dan mampu menyempurnakan iman orang lain

kitab fathul jare berbeda dengan penjelasan di atas,orang yang menguasai kitab fathul jare biasanya banyak sekali faham pengetahuan,dalil sana sini,hafal isi kitab,hafal tahun lahir dan matinya ulama A,B,C,D

dan semuanya karena fathul jare

jare tuhan itu satu

jare tuhan itu tak diperanakkan

jare tuhan itu maha besar,tanpa dia mengalami sendiri,bagaimana kebesaran tuhan itu secara konkrit

misalnya dia membuktikan pun,dia berputar putar pada logikanya,tanpa pengalaman,misalnya saya kecil,alam besar,planet,ada galaksi,ada bintang,oh berarti saya kecil,benar ya,tuhan emang gede banget

hanya seperti itu,sangat lemah,sangat dangkal

sahadatnya menurut kitab fathul jare adalah melafalkannya berulang ulang,ashadu ashadu ashadu aku bersaksi aku menyaksikan aku menyaksikan,tapi matanya buta,mata hatinya gak liat apa apa,mata hatinya buta seratus persen,hanya ngomel ngomel,komat kamit,karena hanya sebatas jarene jaremu jareku jare kitab jare guru jare wong iku jare wong kae

seluruh isi kitabnya,hanya dibuat jimat,dibuat untuk mantra,dibuat untuk kesakralan,tanpa pernah praktek,tanpa mengalami,hanya memahami dengan akal logikanya yang membungkus tubuhnya hingga gak bisa bergerak

terpenjara oleh ilmu pengetahuannya,oleh hafalannya yang bertumpuk tumpuk,dan keseluruhannya hanya jarene

jare imam ini,jare syeh ini,jare kitab ini,jare guru ini,jare ustad ini,jare dalil ini


Duh bolo konco priyo wanito

Ojo mung ngaji syareat bloko

Gur pinter ndongeng nulis lan moco

Tembe mburine bakal sengsoro

Akeh kang apal Qur’an lan Haditse

Seneng ngafirke marang liyane

Kafire dewe dak digatekke

Yen isih kotor ati akale

kitab fathul jare


Tidak ada komentar:

Posting Komentar