babaran kitab fathul jare
dalam berketuhanan di ajaran manapun,seluruhnya mengajarkan untuk mencapai tuhan dengan pengalaman,bukan dengan pemahaman
petunjuk teks kitab suci manapun,hanyalah tools,gambit,dan mep petunjuk
bukan harus dibaca ber ulang ulang saja menjadi nyanyian,atau kidung,atau mantra,tetapi petunjuk jalan untuk bisa mengalami tuhan
ingat!
hanya sebuah buku petunjuk
sama seperti buku petunjuk kendaraan bermotor,engkau baca,engkau pahami,bahkan kalo perlu,berkonsultasi dengan ahlinya,yang bersanad lisensi honda,kemudian engkau simpan buku itu,dan engkau pegang motornya,engkau latihan berkendara secara langsung,apalagi ditemani pakar yang bersanad lisensi
saat latihan berkendara,engkau memakai feeling,ujicoba trial and error,dan mencoba terus,bukan sibuk membaca buku petunjuknya
tapi mengenali cara berkendara langsung, lewat ujicoba dan latihan
buku suci itu,tersimpan rapi di rak buku
saat engkau sudah bisa,engkau tidak lagi butuh buku itu
isi buku itu, sudah mengakar dalam dirimu,bahkan engkaulah buku yang berjalan,engkaulah alquran,gita,injil yang hidup dan berjalan
setelah engkau menjadi alquran yang hidup,maka engkau bisa menuntun orang lain untuk menjadi qurani pula
dalam tradisi islam sufi,ini dinamakan sanad
orang yang bersanad,bukan hanya menguasai isi kitab suci yang mati,tetapi kitab suci itu sudah hidup di dalam dirinya,alias menyala nyala,hurip,bercahaya quran,nur alquran,sehingga seluruh pikiran,perasaan,dan tindakannya,adalah manifestasi dari quran yg hidup,itulah orang yang telah ngelmoni quran,tidak sekedar ahli dan hafal baca buku petunjuk berkendara,tetapi beneran ahli nyetir mobil,ahli berkendara,bahkan dia bisa melanggar petunjuk buku standart itu,misalnya freestyle,motornya knalpot grong,modifikasi mesin,dan lain lain
itulah orang yang telah menguasai freestyle kesadaran,bahkan dia bisa naik motor tanpa pegang stang,sambil mata terpejam,dan gak jatoh
orang yang seperti itu,dinamakan alkamil mukammil,sempurna imannya, dan mampu menyempurnakan iman orang lain
kitab fathul jare berbeda dengan penjelasan di atas,orang yang menguasai kitab fathul jare biasanya banyak sekali faham pengetahuan,dalil sana sini,hafal isi kitab,hafal tahun lahir dan matinya ulama A,B,C,D
dan semuanya karena fathul jare
jare tuhan itu satu
jare tuhan itu tak diperanakkan
jare tuhan itu maha besar,tanpa dia mengalami sendiri,bagaimana kebesaran tuhan itu secara konkrit
misalnya dia membuktikan pun,dia berputar putar pada logikanya,tanpa pengalaman,misalnya saya kecil,alam besar,planet,ada galaksi,ada bintang,oh berarti saya kecil,benar ya,tuhan emang gede banget
hanya seperti itu,sangat lemah,sangat dangkal
sahadatnya menurut kitab fathul jare adalah melafalkannya berulang ulang,ashadu ashadu ashadu aku bersaksi aku menyaksikan aku menyaksikan,tapi matanya buta,mata hatinya gak liat apa apa,mata hatinya buta seratus persen,hanya ngomel ngomel,komat kamit,karena hanya sebatas jarene jaremu jareku jare kitab jare guru jare wong iku jare wong kae
seluruh isi kitabnya,hanya dibuat jimat,dibuat untuk mantra,dibuat untuk kesakralan,tanpa pernah praktek,tanpa mengalami,hanya memahami dengan akal logikanya yang membungkus tubuhnya hingga gak bisa bergerak
terpenjara oleh ilmu pengetahuannya,oleh hafalannya yang bertumpuk tumpuk,dan keseluruhannya hanya jarene
jare imam ini,jare syeh ini,jare kitab ini,jare guru ini,jare ustad ini,jare dalil ini
Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syareat bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sengsoro
Akeh kang apal Qur’an lan Haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale
kitab fathul jare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar